Haran tengah duduk dengan earphone yang terpasang di telinganya, mendengarkan musik adalah salah satu cara mengatasi rasa boring nya di dalam bus, yah patah hati yang ia alami beberapa bulan lalu membuatnya ingin pergi meninggalkan masa lalunya tentang keluarga dan cinta.
" Yeah! Gue akan memulai hidup baru di tempat di mana nggak ada seorang pun yang tau masa lalu gue!" Ujar haran dalam hati,
" Gue benci hidup gue, gue nggak akan pernah percaya sama siapapun lagi! Gue adalah gue, yang terbiasa sendiri dalam segala hal." Ujarnya lagi hingga tak terasa sebuah sungai kecil mengalir membasahi pipinya yang chubby."Takk!" Sebuah sampah kertas yg tergulung tak beraturan melayang mengenai dahinya "Aww.." ucap haran lirih, " aduh mba, maaf yah itu anak saya kebiasaan suka lempar lempar sampah, aduh maaf banget" ucap seorang ibu berumur sekitar 30an yang sedang duduk di bangku depan.
" Ade ayo minta maaf" ucap sang ibu kepada anaknya yang berumur sekitar lima tahunan, " maaf ya kalo" ujarnya polos, haran tersenyum" iya nggak papa, lain kali jangan gitu lagi yaa" ujarnya.Tak terasa sembilan jam telah berlalu, haran telah sampai di sebuah penginapan untuk para pelajar baru yang biasa di sebut dengan asrama, haran meletakkan koper dan ransel besarnya di samping tempat tidur, kamarnya sangat sepi karena hanya dia yang baru datang, haran langsung menggerakkan badannya menuju kamar mandi membersihkan diri dan bersiap untuk istirahat.
Usai membersihkan diri haran kembali ke kamarnya duduk di tepi ranjang kemudian mengambil multifungsi yang berada di dalam tas kecilnya "hah! Apaan nih?"
" Inikan sampah bocah tadi! Napa ada di sini.." gerutunya.
Haran meletakkan sampah kertas tadi di atas meja yang berada terletak di samping ranjang, yah di setiap ranjang dalam ruangan itu memiliki meja kecil. Haran merebahkan tubuhnya di atas ranjang," andai kertas itu kertas harapan hoammm.." ucap haran tanpa sadar dalam keadaan lelah.Pagi telah datang haran terbangun ketika matahari baru datang.
Yah tidur lama bukanlah hal yang di sukainya, ia langsung beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka," huh! Zidan brengsek! Kenapa sih cowo kek dia pernah hadir dalam hidup gue! Dasar tukang php, iihhhh nyebelin" gerutu haran sambil menggosok gigi, " keknya di dunia ini jarang deh ada cowok yang bener bener, mending gue hidup dalam khayalan deh semua orang dalam dunia khayalan kan baik baik, nggak kaya di dunia nyata!" Gerutunya lagi setelah selesai mencuci muka.Haran mengemasi barang-barangnya membersihkan ruangan tersebut sendirian baginya membersihkan sesuatu yang kotor adalah hal yang harus dia lakukan terlebih lagi dia alergi terhadap debu jadi mau tidak mau dia harus membersihkannya agar alerginya tidak kambuh. Haran mengambil sampah kertas dan beberapa sampah lainnya yang terletak di sekitar ranjang dan membuangnya ke tempat sampah " dasar mantan!" Ujarnya sambil menyunggingkan senyum, tanpa sadar secarik kertas menempel di sela jari jari kecilnya " apaan nih?" Ketika hendak membuangnya kembali mata haran tertuju pada sebuah tulisan kecil dalam kertas tersebut" DHISAN " haran menaikkan alis kanannya dan tersenyum heran, kertas itu menjadi pusat perhatiannya sehingga ia mengurungkan niatnya untuk membuangnya, hingga akhirnya ia menyimpan kertas itu di laci meja kecilnya.
" Hmm, akhirnya selesai juga," ujar haran dengan senyum manisnya sambil mengambil kembali secarik kertas yang disimpannya tadi, "brukk" haran merebahkan tubuhnya yang lelah diatas kasur "hmm dhisan, unik juga adem dengernya" ujar haran seraya berfikir.
![](https://img.wattpad.com/cover/219833378-288-k559351.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haran dan Dhisan
סיפור קצרseorang wanita patah hati yang menemukan pujaan hatinya melalui ilusi