pertemuan II

38 2 0
                                    

Haran memasang raut wajah kusut di depan seorang pria yg baru di kenalnya kemarin,
"Jadi.." dengan raut wajah datarnya haran mulai memecah kekakuan suasana, membuat Barata refleks melihat ke arahnya
"Mana notebook gue!?" Tanya haran tanpa basa basi "hah! Apa tadi notebook? Apaan tuh?" Jawab Barata dengan tampang bodohnya
"Nggak usah banyak ngeles deh! Balikin notebook gue sekarang!" Ujar haran mulai emosi " emang gue ada bilang mau ngembaliin notebook lo?" "Kemaren malem kan gue cuman bilang ayo kita ketemu, ya kan!" Jawab Barata sambil menyunggingkan senyum..
Haran melihat ke atas seraya mengingat-ingat..

Flashback
Barata tengah merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil berulang kali menghembuskan nafas panjang tiba-tiba handphone nya berbunyi sebuah nomor tak di kenal  menghubunginya " emm, ya halo.." ucapnya " ini gue! Yang tadi siang!" Ujar sang penelepon " oh, elo! tuh kan lo pasti bakal nelpon gue! " Jawab Barata " udah deh nggak usah banyak cincang, mana notebook gue!" Ujar sang penelepon mulai ngegas " hah apa? Oh maksud lo, ketemu yak! Okeh besok kita ketemu di cafe airport yah! Gue ngantuk nih! Bye!" Jawab Barata " eh tunggu!" "Tut Tut" telepon terputus sang penelepon aliyas haran menggeram sambil mengepalkan satu tangannya "iihhhhhh nyebelin bgt sih jadi manusia! Nyesel gue pernah bilang dia cakep!"
Di sisi lain Barata tengah tersenyum sambil menggenggam handphone nya "menarik.."
Flashback off

Haran mengepalkan kedua tangannya sambil memasang raut wajah kesal " mau lo apa si!"
"Hmm apa yah! Maunya apa?" Jawab Barata "BRAKK!" Haran membantingkan telapak tangannya ke meja membuat seluruh penghuni cafe melihat ke arahnya " Lo nggak usah banyak cincang deh! Kesel tau nggak!" Ujar haran semakin emosi
"Widih santaiii.. jangan emosi dong ntar muka lo makin kek ikan buntal loh!" Jawab Barata santai
" Apaan si! Mana notebook gue! jangan bikin emosi deh, Lo belum kenal siapa gue kan! Lo mau abis ma gue hah! " Ujar haran semakin berapi-api "dihh sadis amat, iya juga sih gue kan belum kenal elo! Berarti artinya Lo nyuruh gue kenal elo lebih dalam ya kan!" Jawab Barata sambil menyunggingkan senyum menang
" Elo!" Haran menunjukkan telunjuknya ke arah Barata " apa? Ganteng yah.." Ujar Barata santai, membuat haran menurunkan telunjuknya sambil menghela nafas pasrah..
"Jadi.. apa mau lo!?" Tanya haran
" Wahh, elo nanya nih, kalo gitu gue jawab yah, emm mau gue adalah Lo temenin gue jalan selama satu Minggu! Hehe " jawab Barata
"What!" Haran tersentak
" Kenapa? Kurang lama yah? Ya udah dua minggu atau 1 bulan,1 tahun,atau selamanya.." ujar Barata
" idihh! Kenapa harus nemenin lo si! Kek kurang kerjaan aja! Nggak ada yg lebih gampang apa! " Ujar haran tak terima " ada sih, kalo Lo mau.. Lo bisa jadi pembantu di rumah gue" ujar Barata si raja santai " dihh itu kan notebook gue! Kenapa jadi gue yang susah! " Ujar haran sewot " ya udah kalo nggak mau juga nggak papa! Tapi keknya lo lupa deh kalo dalam kantong itu ada dua loh notebook nya! Yg satu masih kosong yang satunya lagii kira-kira apa yah.." ujar Barata " ah sial! Oke deh! Iya gue setuju nemenin lo seminggu! Awas ya! Kalo Lo nggak nepatin janji, Lo bakal abis ma gue!" Ujar haran mengancam "oke! Siapa takut! Jadi deal ya!" Jawab Barata.
"Jadi kita mulai dari besok yah, nih alamat rumah gue, jangan lupa dateng besok pagi, oke!" Sambung Barata sambil memberikan kartu namanya. " Emang mau ngapain?" Tanya haran polos " kalo mau tau, berarti harus Dateng.. okeh!" Jawab Barata dengan senyum manisnya. " Untung banyak orang di sini, kalo nggak udah gue tampol nih anak!" Gerutu haran dalam hati.
"Hmm, oke deh hari ini cukup sampai sini dulu, jadi sekarang ayo kita pulang!" Ujar Barata. Haran memasang tampang heran "nih anak udah kek direktur perusahaan aja yg nyuruh karyawan nya istirahat abis rapat!" Lirih haran " kenapa?" Tanya Barata yg mendengar samar-samar suara haran, haran langsung menggeleng " ya udah, ayo gue anter lo pulang!" Ujar barata
" Nggak perlu! Gue bisa pulang sendiri kok!" Jawab haran ketus "eittt, nggak boleh nolak! Kalo Lo nolak gue baca nih notebook lo!" Ujar barata mengancam. " Lah! Apa hubungannya! Kok jadi ke notebook sih!" Ujar haran kesal "jadi..." Tanya Barata " ogah!"sambung haran "yakin..." Ujar Barata menekan " kalo lo nggak mau sih nggak papa, tapi, jangan kaget yah kalo besok gue keceplosan sesuatu.." sambungnya "dihh! Ribet banget! Ya udah ayo!" Ujar haran pasrah " nah gitu dong!" Sambung Barata lagi.

****

Motor barata telah melaju dengan kecepatan optimal, di belakangnya tampak haran sedang duduk dengan jarak yg cukup jauh dengan Barata "hmm, RAN.." ujar barata "apa!" Jawab haran ketus " lo beneran nyaman duduk kek gitu?" Tanya Barata " nggak sih! Tapi ketimbang gue nempel ke elu mending kek gini aja!" Jawab haran tambah ketus "haduhh! Ya udah deh terserah lo!"
" Eh btw, Lo di sini sama siapa?" Sambung Barata " sendirian!" Jawab haran singkat "kok bisa kenapa?" Tanya Barata heran "kepo!" Jawab haran lagi "hmm, ya udah deh terserah.." jawab Barata.
Di tengah ramainya jalan tanpa sadar aliran sungai membasahi pipi haran "dihh, kok gue nangis sih!" Ujar haran dalam hati padahal mah udah biasa..

Aku rindu padamu yang selalu mengisi pikiran ku dengan ilusi ilusi yang indah, kamu yang telah hadir dalam angan ku sebagai teman hidup ku yah kamu..
Kamu yang belum bisa ku gapai
Kamu..
Pangeran dalam angan ku..

Maaf ya para reader kalo ceritanya gaje apalah dayaku yang amatiran ini mohon maaf yah..

Haran dan DhisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang