#6

12 3 0
                                    


   Setelah menguatkan tekad untuk bertemu anonymous akhirnya aku siap aku pergi tanpa mengabari siapapun termasuk Mark ,mungkin ia sibuk sekarang karena belum menelepon ku.

Aku melangkah keluar dari lift ,suasana apartemen ini sangat ramai bahkan masih banyak anak-anak muda yang keluar dan beberapa anak SMA yang baru saja pulang dan masih sibuk ngobrol di halaman apartemen padahal udara sangat dingin lalu apa yang membuat mereka begitu betah duduk di luar.

Mereka begitu antusias saat melihatku lewat di dekat mereka.

"Aku lihat wanita itu di dalam apartemen direktur Mark "
Ucap salah satu gadis sambil menyantap cemilan yang ia bawa.

"Apa kamu serius?"
Tanya gadis yang lainya .

"Ne...,aku lihat saat direktur Mark keluar dari pintu apartemen nya wanita itu mengekor di belakangnya"
Jawabnya .

"Ah.....sayang sekali ,wanita itu juga tidak terlalu berkharisma jika di bandingkan dengan wanita muda sekarang ,dia kuno"
Ucap salah satu dari mereka .

Aku menghela nafas pelan sambil melanjutkan perjalanan ku menuju sungai Han .
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..
.
..

Aku tidak melihat siapapun di sana tetapi aku tidak menyerah aku terus berjalan di trotoar pinggir sungai
Han ,aku jadi ingat sesuatu, MV seorang idol yang pernah kutonton bersama sunha waktu itu ,mereka syuting di sungai Han ,tapi aku lupa apakah Ikon, Nam Woo-hyun atau siapa aku lupa 😵😵😵.

Tungkling suara notifikasi line ponselku  berbunyi,aku segera menghidupkan ponsel .

Anonimous .
Apa anda yang berdiri di trotoar itu?:)

Aku menoleh mencari dimana keberadaan anonimous itu.
Tak lama kemudian manik mataku menemukan seorang pria mungkin lebih tua dua tahun dariku jika dilihat dari bentuk tubuhnya yang atletis.
Ia mengenakan celana jeans biru gelap dan Hoodie hitam dengan tudung yang di pasang di kepalanya meskipun ia sudah menggunakan topi.

Aku tidak percaya jika sekarang ia sangat dekat dengan ku .
Ia sudah berdiri di depanku dengan wajah yang tertutup bayangan hitam dari topinya dan hanya menyisakan bagian bibir dan rahangnya saja yang tidak tertutup bayangan .

"Jung Hera......"
Ucapnya sambil menunjukan  bekas chat kami di ponselnya .

"Ne...."
Ucapku sedikit gemetar .

"Aku sudah menunggu mu lama "
Ucapnya sambil menyodorkan tangganya seperti meminta sesuatu.

"Wae?"
Ucapku sedikit bingung .

"Uang "
Ucapnya dengan dingin .

"Kamu belum melakukan apapun untuk ku"
Ucapku sambil melipat tanggan di depan dada.

Lelaki itu berdecak kesal.
"Kamukan sudah berjanji akan memberi jaminan untuk ku"

"Apa aku berkata begitu "
Ucapku sambil menurunkan tanggan ku .

"Apa kamu main-main ,apa kamu masih tidak tau sedang berhadapan dengan siapa?"
Tanyanya membuatku mundur satu langkah ke belakang .
Pria itu maju satu langkah juga.

"Aku tidak main-main percayalah"
Pria itu mengeluarkan sebilah pisau lipat dari dalam jaketnya ,aku sangat kaget dan ingin berteriak meminta tolong tapi sungai Han sangat sepi tidak ada siapapun yang bisa mendengarkan .

"Felix hentikan .......!!!!"
Teriak seorang lelaki tua bertubuh sedang berlari kearah kami .
Penampilannya sama seperti lelaki di depanku ini mengenakan jaket hitam dan mukanya tertutup bayangan dari tudung jaketnya .

"Jung Hera"
Ucapnya saat melihatku .
Aku sedikit bingung dengan orang ini siapa dia sebenarnya kenapa bisa mengetahui namaku,apa dia anak buah lelaki anonymous ini.

Pria tua itu mendekatiku dan membuka tudung jaketnya.

"Anda....... orang itu"
Aku sangat kaget mengetahui pria tua itu adalah orang yang menguntit ku tempo hari lalu.

"Kenapa anda ada disini ?,dan kenapa waktu itu anda datang ke rumah ku ?"
Ucapku dengan nada gemetar.

"Jangan takut, samceon mengikutimu bukan karena aku ingin mencelakaimu ,aku adalah teman eomma mu sudah lama aku di titipkan pesan olehnya untuk menjagamu tapi aku tidak pernah bertemu dengan mu ,tapi saat aku mencari informasi tentang mu aku mulai mengikutimu ,ku rasa kamu tidak akan percaya jadi aku hanya mengawasi mu saja "

"Lalu dimana eomma ku ?"
Tanyaku dengan tidak sabar .
"Jika samceon temannya pasti samceon tau ?!!"

Pria tua itu hanya diam sambil memasukkan tangganya ke dalam jaket.
"Jika soal itu aku minta maaf,Hera .
Tapi ikutlah dengan kami "

"Apa aku harus percaya dengan pria tidak jelas seperti kalian ?"
Tanyaku dengan mata yang mulai memerah.

"Hera ibumu adalah anggota chyper Gosh dulunya, jadi jangan khawatir
Jika kamu hidup dengan kami "
Ucap pria tua itu sambil mengelus kepalaku .

"Jadi apa benar Eomma ku
Pembunuh"
Butiran bening mulai mengalir di pipiku .rasa tidak percaya dan bingung ini bercampur di pikiranku .
Apa benar yang dikatakan keluarga samceon jika eomma ku pembunuh .

"Abba,siapa dia ?"
Tanya seorang lelaki yang ku kenal bernama anonymous dan mungkin saja nama aslinya adalah Felix ,karena pria tua tadi memangilnya begitu ,ia membuka tudungnya dan memperlihatkan mukanya .

"Hera kita semua sama. eomma mu , samceon , Felix, dan kamu semuanya mempunyai alergi terhadap sinar matahari dan sesuatu yang panas ,kamu ingatkan waktu itu ketika samceon datang untuk mengawasi mu samceon selalu membawa payung ,kita masih keluarga "

"Nde.....,aku akan ikut kalian tapi tolong bantu aku"
Ucapku sambil menghapus air mata .

...
...

...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
..
.

Setelah menceritakan apa yang perlu di bantu aku ikut mereka pulang ke markas mereka .
Aku membuka pintu tengah mobil dan mengambil tempat duduk , sedangkan samceon dan Felix duduk di kursi depan ,aku mengenakan sabuk pengaman dan memandang keluar aku merasa bersalah Sekarang.
Aniya ......kenapa harus aku yang bersalah jika balas dendam pada keluarga samceon  Jun ju karena  perbuatan mereka itu tidak  wajar  mereka terlalu kejam untuk ku .

"Hera ....apa yang kamu pikirkan ?,apa kamu masih kurang yakin ?"
Tanya samceon padaku .

"Jika kalian membohongiku aku tidak akan memaafkan kalian "
Ucapku .

"Percaya saja."
Ucapnya sambil menancap gas

Tungkling .......
Notifikasi line ku berbunyi nyaring aku segera mengecek ponselku.

Mark.
Aku segera pulang .

                               😉

  

Chyper Gosh (Selesai)✔️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang