19

4 0 0
                                    

 

    Aku  berjalan menuju kantor Mr taeyeong karena  berjanji akan datang setelah mendapat pesan dari Mr Taeyong kemarin , meskipun masih sangat kalut karena kejadian kemarin aku masih harus menyelesaikan masakahku sendiri , Felix sama sekali tidak tau dengan masalah baruku dengan para detektif ini dan aku tidak ingin melibatkan dia juga ,dia sudah cukup membantu ku menyelesaikan dendam ku .

        Aku memutar gagang pintu tembus pandang yang terbuat dari kaca itu ,aku melihat Mark dan hyunjin duduk di kursi ruang tamu mereka terlihat akrab dan saling bercanda satu sama lain ,aku tersenyum dan langsung duduk di sebelah Mark .

"Apa kamu juga mendapat panggilan dari Mr Taeyong".
Aku mulai bertanya saat Mark mulai menyadari keberadaan ku .

"Sebenarnya tidak ,aku hanya ingin bertemu dengan mu "

"Mwo??,bertemu denganku "
Aku mulai gugup dan merasakan pipi yang terbakar .

"Hyunjin memberitahuku jika kamu datang kesini dan hari ini adalah hari liburku bagaimana jika setelah ini kita berjalan-jalan"

"Oh...nde...."
Aku mulai terbata-bata.

   Suara langkah Kaki yang familiar membuat kami mengalihkan pandangan ke sumber suara ,Mr taeyeong menunjukku memberi isyarat untuk mengikuti keruanganya .

"Aku akan segera kembali "
Aku berpamitan kepada Mark dan hyunjin yang masih duduk di sana sebelum aku mengikuti Mr Taeyong.

..
..
..
..
 

..
..
..
..

"Kamu harus menjelaskan dimana tempat tinggal mu ?"
Tuan taeyong melipat tangannya diatas meja seperti sudah siap mendengar
Penjelasan dariku .

  Aku menarik nafasku pelan dan mencoba menghilangkan segala keresahan ku agar detektif ini tidak terlalu curiga.

"Baiklah akan mencurigakan jika aku tidak menjawab "

"Jangan bertele-tele "

"Aku memang tinggal di tengah hutan bom ,aku tinggal dengan samceon, halmeoni ,kedua eonni yang merupakan sepupu ku dan anak lelaki dari pamanku "

"Menurut penelitian halmeoni mu sakit dan kalian sudah melunasi hutang di hospital sedangkan pekerjaan kalian tidak jelas "

"Bagaimana kamu bisa tau ?"
Aku sangat kaget dan mulai merasa gugup  .

"Kalian pasti mencurigai ku "

"Tentu saja kami mencurigai mu karena kamu salah satu tersangka "

"Baiklah"
Aku mulai berfikir ,dan mungkin sudah terlihat kacau sekarang .

"Kami semua bekerja demi halmeoni ,salah satu eonni ku membantu samceon berjualan di pasar dan eonni satunya lagi menjaga halmeoni ,aku dan sepupu laki-laki ku bekerja sebagai...."
Mata Mr taeyeong mengisyaratkan bahwa ia ingin mengetahui semua sekarang ia sudah benar-benar mencurigai ku ,apa aku terlihat begitu .

"Menjadi....?"
Tuan taeyong menyambung ucapan ku .

"Kami bekerja sebagai seorang pelayan di cafe "
Aku terpaksa berbohong karena sudah tidak punya kata-kata untuk di gunakan sebagai alasan .
Aku terus memainkan tanganku di bawah meja dan aku merasakan keringat  mulai membasahi ku karena aku sangat gugup.

"Dan dia baru saja mendapat pinjaman uang dari sahabatnya ...."
Sambung ku  lagi .

..

..
..
..
..
..

Aku berjalan keluar dari ruangan Mr taeyong dengan perasaan yang sangat lega tetapi juga gugup karena sudah sangat di curigai .

Mark terlihat tersenyum kepadaku aku mencoba tersenyum kepadanya meskipun wajahku akan terlihat aneh karena memaksakan ,hyunjin sudah tidak terlihat di samping Mark dan seseorang baru datang menduduki tempat hyunjin dia adalah teil sahabat lamaku ia terlihat sangat sibuk dengan buku dan pensil di tangannya .

  "Dia mencoba menggambarkan  apa yang ia lihat tentang pembunuhan itu "
Mark menatapku singkat Lalu menyeruput minuman di cangkir nya.

"Kurang lebih seperti ini wajahnya "
Teil meletakan kertas itu di meja agar aku dan Mark bisa melihatnya .

Aku sangat kaget dan tidak habis pikir ingatan teil sangat bagus , bagaimana bisa ia menggambar Felix hanya karena melihatnya sekali dan itu sedikit mirip meskipun tidak sepenuhnya .

"Ah tidak mungkin pembunuhnya seperti itu ,kamu tidak bisa langsung menyambarnya kamu hanya melihatnya sekali "
Protes ku .

"Masalah ini harus cepat terselesaikan ....aigoo..."
Teil menarik kembali kertas itu dan mulai berjalan menuju ruangan Mr taeyong .

"Tidak menyenangkan jika hanya bertemu di sini ,bagaimana jika kita pergi ke bioskop saja "

"Ayo "
Aku pun menyetujui ajakan Mark ,tanpa seizin Mr taeyeong aku langsung saja ikut dengan Mark tentu saja itu lebih baik , alih-alih menjawab pertanyaan detektif yang membuatku akan Semakin terpojok .

Jalan menuju bioskop tidak terlalu jauh dari kantor Mr taeyeong ,hanya perlu berjalan 100m saja kita sudah bisa melihat gedung bioskop .

Aku terus mengikuti Mark agar tidak tersesat di tempat ramai seperti itu jujur saja aku belum pernah pergi ke bioskop sebelumnya .

"Kamu ingin menonton film apa ?".
Mark melihat jadwal yang terpasang di papan tembok .

"Emm....."
Aku berfikir keras sambil menempelkan jari telunjuk di depan bibir ,mataku melihat kesana-kemari melihat semua gambar yang tertempel di papan itu .

"Kenapa semuanya horor ,apa ini hari Halloween ?"
Pikirku masih sibuk dengan apa yang ku pilih .

"Bagaimana jika ini saja "
Mark menunjuk sebuah gambar dengan kesan drack yang keren dengan gambar seorang laki-laki dan perempuan yang saling membelakangi ,dilihat dari gambarnya sepertinya itu film aksi .

"Baiklah yang ini saja "

..
..
..
..
..

Felix POV.

     Tetesan air hujan terus mengetuk permukaan rambut seorang laki-laki berambut pirang ,ia tengah duduk di samping sebuah makam yang tidak jauh dari tempat tinggalnya .
Ia tau kenapa Langit menagis hari ini .

"Eomma , kenapa eomma tidak memberitahu ku tentang anak itu "
Felix menatap makam itu sambil terus berlutut ia meletakan satu buket bunga mawar .

"Sebenarnya bungga ini ,aku ingin memberikan nya untuk anak itu tetapi aku tidak bisa lagi "

Felix mulai berdiri dan membalikan badannya langkahnya berhenti setelah melihat appanya berdiri di belakangnya .

"Kamu harus merahasiakan semua ini ,kamu tidak bisa langsung memberitahunya "
Lelaki tua itu mengelus kepala putranya dengan sangat lembut ,ia masih ingat saat terakhir kali mengelus kepala putranya waktu itu Felix masih sangat kecil dan baru saja memasuki taman kanak-kanak .

"Appa tidak perlu khawatir "
Felix melangkahkan kakinya meninggalkan pria tua itu ,sudah lama sejak kematian eomma nya hubungan mereka semakin tidak baik , Felix sangat benci jika ia melihat appanya berjudi atau pergi dengan wanita lain ya meskipun semua itu sudah berlalu Felix tidak bisa kembali seperti dulu .

Ia segera berjalan menuju rumah dan hujan juga sudah berhenti ,ia merasa ada seseorang yang berjalan di belakangnya dengan sepontan ia menoleh dan melihat Hera berlari ke arahnya .

"Felix ssi "
Panggil Hera saat posisi mereka sudah dekat .

"Kemana saja kamu ?"

"Aku pergi ke kota sebentar,hanya untuk bertemu teman-teman ku "
Hera mencoba tersenyum meskipun ia menjadi sedikit canggung untuk bertemu dengan Felix .

"Oh"
Ucap Felix singkat ia segera membalikan badannya dan berjalan meninggalkan Hera ,ia tidak seperti biasanya sepertinya ia benar-benar kehilangan semangat .

Chyper Gosh (Selesai)✔️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang