#17

3 0 0
                                    

  Mr Taeyong membolak-balikan halaman demi halaman catatan yang di bawa hyunjin ,ia tampak antusias dan sesekali terlihat berfikir keras .
   Aku memandang Mark yang sudah terlihat bosan ia tersenyum kearah ku sambil mengangguk mengisyaratkan bahwa tempat ini adalah tempat yang aman .

"Krriuk..... kriuk......"
Suara bunyi perut lelaki tinggi yang duduk di sebelah Mark ,kalau tidak salah tadi namanya junhe.aku langsung menoleh kearahnya dan memastikan ia baik-baik saja ,ia tampak syok dan mengacak rambutnya dengan brutal sepertinya ia sudah lama mendekam di sini dari pada aku dan Mark .

"Jeogiyo.....!!"
Ucap ku sambil mengangkat tanganku , seluruh orang di ruangan pun langsung melihat kearah ku.

"Apa kalian tidak lapar?"
Ucapku memberanikan diri bertanya .

"Wae .......apa kamu lapar?"
Tanya Mark .

"Mereka sudah menunggu lama ,mungkin mereka sangat lapar sekarang"
Ucapku sambil mendekatkan bibirku ke telinga Mark .

"Ne,aku juga sudah sangat lapar "
Ucap teil .

"Sebentar, kalian bisa tunggu sebentar"
Ucap Mr Taeyong sambil membenarkan kacamatanya .

"Aku juga lapar"
Ucap hyunjin mengelus perutnya , Taeyong pun mulai memperhatikan orang-orang yang ada di sekelilingnya lalu mengangguk pelan .

  Mr Taeyong tidak memperbolehkan kami untuk pergi dari markas oleh karena itu lelaki bernama hyunjin itulah yang memasak makanan untuk kami .

"Aku "
Ucap Mark sambil berdiri dari kursinya ,aku langsung menatapnya begitu juga yang lainya .

"Ada apa?"
Tanya Mr Taeyong menutup sampul bukunya dan berjalan menuju kursi Mark .

"Aku tidak bisa lama ada sesuatu yang ingin ku selesaikan"
Ucap Mark .

Mr Taeyong pun mengangguk pertanda memberi izin kepada Mark .
"Aku tau kamu tidak ada hubungannya dengan ini tapi aku masih menyelidiki nya ,o iya kamu sudah menerima video itu"

"Jadi bagaiman ?"
Tanya Mark .

"Silahkan saja "
Ucap Mr Taeyong .

"Aku akan menjemputmu nanti"
Ucap Mark ,aku hanya bisa mengangguk tanpa bisa mencegahnya untuk pergi ,ia bilang masalah pekerjaan di kantornya .

"Makanan datang "
Ucap hyunjin sambil membawa nampan dengan enam sandwich,aku langsung dan teil langsung bersorak setelah melihat menunya ,sudah lama aku tidak makan sandwich aku sangat rindu apalagi sandwich buatan jaehyun .dulu ia sangat rajin membuatkan kami sandwich atau burger setelah kami selesai kerja .

"Selamat dinikmati "
Ucap hyunjin kembali ketempat duduknya yang ada di sebelah Mr Taeyong .

Sandwich itu terlihat sangat menggoda dengan cekatan aku langsung menggigit nya ,satu gigitan biasanya akan membuat mu ketagihan .
Mataku benar-benar terbuka lebar setelah memakan sandwich itu , rasanya aneh.

"Apa ini?"
Ucap junhe dengan tidak sopan .

"Beuuuhhhh........rasanya tidak enak"
Ucap Mr Taeyong setelah mengigit sandwich itu .

"Apa kamu ingin meracuni ku"
Ucapnya sambil melotot kearah hyunjin ,pria kecil itu langsung menatap mata Mr Taeyong .

"Jangan protes ,anda juga tidak berbelanaja  pekan ini,jadi bahanya seadanya  "
Hyunjin kembali menatap taeyeong dan tersenyum getir kearah kami ,satu persatu dari kami langsung memuntahkan sandwich ini .

..
..
..

  Sudah sangat lama sidang di lakukan dan sebagian sudah boleh pulang kecuali aku dan min teil ,aku mendapat bagian akhir sedangkan teil bersikeras menungguiku sebagai sahabat ,aku menatap meja konsultasi yang sedikit jauh dariku ,kedua detektif duduk bersandingan sedangkan tuan junhe duduk di depan mereka .

"Sebenarnya siapa pelaku semua ini ?"
Ucap teil mengawali pembicaraan ,aku mengalihkan pandanganku kearah teil secara sepontan ,ia langsung tersenyum dan menawarkan cewinggum padaku ,aku menggeleng karna aku tidak bisa dmengkonsumsi saat benar-benar cemas dan terpojok .

Tak lama kemudian tuan junhe berdiri dan berjalan pergi ,ia melambaikan tanggan dan sedikit berbicara dengan teil mereka terlihat akrab .

"Ayolah jangan gugup , lindungi diri seperti para pembunuh handal "
Ucapku dalam hati sambil berjalan kearah meja konsultasi ,aku menarik sedikit kursinya dan segera duduk .

"Jung Hera ,bukanya kamu menghilang saat kasus pembunuhan keluarga Yura ?"
Mr taeyeong menatapku lekat sambil mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja , sedangkan hyunjin ia tampak serius menyimak kami sambil memegang pulpen dan buku catatan.

"Ne ,anda benar "

"Ku dengan hubungan kalian juga tidak baik"

"Ne"

"Jika kamu  perlakuannya pasti pembunuhan ini di namakan dendam tapi Mon teil punya sebuah bukti ,mungkin kamu lebih mengenal orang-orang di foto ini ?"
Mr Taeyong menyodorkan sebuah foto berukuran sedang ,dengan gambar seorang lelaki berambut pirang tidak mengenakan tudung sedangkan seseorang yang berjalan di depannya menggunakan tudung dan sangat tertutup.

"Rambutnya sangat mencolok dan hidungnya mancung , kelihatannya dia sangat tampan"
Mr taeyeong berfikir sambil menyandarkan dagunya di tangan .

"Aku...aku ....tidak mengenalnya "
Aku berbohong meskipun aku tau itu adalah aku dan Felix , bagaimana bisa teil sempat mengambil gambar kami .

"Kamu yakin ?"

"Bisa saja kamu membayar mereka untuk melakukan ini "

"Tapi aku miskin dan tidak punya uang "

"Ya alasanmu jelas ,tapi dimana sekarang kamu tinggal ?"

"Aku tidak tau jelas dimana alamatnya tapi aku akan segera memberitahu mu "

"Baiklah aku percaya ,kamu bisa pulang sekarang "

"Ne"
Ucapku menunduk sopan .

Aku segera menuju teil yang duduk menunggu ku dan segera keluar dari tempat ini .

"Hyunjin ikuti Jung Hera "
Taeyong masih menatap pintu luar yang sedikit terbuka .

"Siap"
Balas hyunjin dengan semangat .

..
..

..
..
..

Felix POV .

     Felix berjalan melihat keadaan sebuah lorong sepi yang terletak di tengah kota ,ia langsung mengepalkan kedua tangannya setelah melihat dua bandit berbadan kekar yang menghampirinya .

"Saatnya untuk uang "
Ucap salah satunya sambil mengangkat kedua tangannya , Felix tidak yakin bisa mengalahkan dua bandit itu dan sekarang ia tidak bisa apa-apa.

"Kau berjanji membayarnya hari ini kan ?"
Tanya pria berkepala botak yang sering di panggil yirdwu sedangkan soye saudaranya yang berambut gondrong hanya mengangguk setuju .

"Aku menggunakan uang itu untuk pengobatan halmeoni "

Yirdwu dan soye hanya saling pandang setelah mendengar jawaban Felix .
"Hey...hey...aku menyuruhmu untuk melakukan aksi chyper Gosh agar kalian bisa membagi uang nya dengan kami ,atau kalian mau....."

"Ani,jangan pernah lapaorkan kami ?"
Felix memotong pembicaraan .

"Lalu ,apa yang bisa kau gunakan untuk tutup mulut "

"Ambilah "
Felix menyodorkan sebuah kalung yang terbuat dari perak dan bandulnya adalah permata langka yang jarang di temukan ,ia tau itu sangat berharga untuk keluarganya karena itu kenangan satu-satunya dari seorang eomma yang ia cintai.

"Kalung mahal!!!"
Teriak soye, melihat mereka puas Felix segera berjalan meninggalkan mereka .
..
..
..
..
..
..
..
Hera POV

  "Da....."
Ucap teil melambaikan tangganya setelah bis yang tumpangi datang ,Hera hanya tinggal menunggu satu bis yang akan membawanya ke halte sebelah hutan dimana jalanya menuju rumah ,tak lama kemudian sebuah bis berwarna hijau menepi Hera segera masuk dan mengambil kursi tengah ,di dalam bis tidak banyak orang sehingga ia bisa duduk sendiri ,ia merebahkan punggungnya di bantalan kursi empuk penumpang .

        Tanpa sadar ada seseorang yang mengawasi Hera dari luar bis.

Chyper Gosh (Selesai)✔️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang