18

4 1 0
                                    

  
    Hera membuka matanya dan segera berjalan keluar kamar ia begitu lega merasakan sinar matahari yang sudah masuk sela-sela kamarnya dengan sangat indah ,ia segera keluar dari kamarnya setelah membersihkan dirinya dan sedikit menambah dengan dandanan natural .

"Guk...guk...."
Sebuah suara menyambutnya saat ia keluar dari kamar ,ia melihat miggy yang membawa setangkai bunga mawar di mulutnya ia terus melompat seakan memberikan bunga itu kepada Hera ,menatap kiri kanan melihat keadaan apakah ada Felix di sana , tetapi ia salah Felix sama sekali tidak terlihat .

"Apa itu untukku , miggy dimana kamu menemukannaya apakah kamu dapat dari kebun tetangga?"
Hera melipat kakinya dan mengambil bungga yang ada di mulut si kecil miggy .
Minggy terlihat sangat senang dan berlari kesana-kemari Hera pun mengikuti kemana arah perginya anjing itu .

"Guk.....guk.....!!"
Miggy menggonggong lagi saat melihat minji dan  yoohyeon yang sibuk menata ruangan tengah ruangan paling besar di rumah ini .

"Hera ..... miggy....kalian datang di saat yang tepat "
Ucap minji sambil menyodorkan lap kepadaku

"Ne,tidak terlalu buruk "
Aku menerima lap itu dan segera mengerjakan semuanya ,aku memulai dengan lemari yang di lapisi kaca sepertinya debu di sana tebak karena tidak terawat  .

"Guk...guk ...."
Miggy mengerak-ngerakan ekornya .

"Kita akan bermain setelah ini tunggulah sebentar miggy "

Tap..

Tap..

Tap..

   Mata Hera melihat bayangan  seseorang yang terpantul di kaca ,ia tampak sangat rapi dengan memakai kemeja . sebenarnya Hera ingin menyapa anak itu tapi ia sama sekali tidak berani karena mereka bertengkar kemarin ,Felix tampak berbicara serius dengan kedua nunanya .

"Huft....."
Hera mengehela nafas sambil mengerakan tanganya keseluruhan permukaan kaca ,ia merasa ada seseorang yang memegang bahunya dari belakang ,Hera mengangkat wajahnya dan melihat siapa yang ada di belakang melalui kaca .

"Kamu masih marah ?"

Hera membalikan badannya setelah Felix berbicara .

"Ani,aku sama sekali tidak marah "

"Mianheyo ,aku sangat gegabah memarahimu ."

"Ne "

Hera terus memainkan lap yang ia bawa karena ia sangat gugup menatap Felix Sekarang ,tetapi itu lebih baik dari pada kemarin .

"Ada sesuatu yang ingin ku tunjukan untuk mu hari ini "
Tanpa banyak bicara Felix langsung menarik tanggan Hera dan membawanya keluar hutan ,Hera pun mengikuti kemana langkah kaki itu membawanya .

Sampai akhirnya mereka sampai di sebuah sungai yang terlihat panjang dan tidak berujung ,sungai itu tidak terlalu dalam dan sangat jernih, dibawanya terdapat beberapa ikan kecil dan berlantaikan batu-batu bulat kecil yang indah tersebar di sana.

"Selama kamu di sini aku belum pernah membawa mu kesini "
Felix duduk di sebuah batu besar yang tertunduk di pinggir sungai .

"Jika kamu sedih pergilah kesini ,ketika melihat air yang mengalir mungkin kesedihan mu akan terobati tetapi jika kamu masihenagis biarkan ia mengikuti arus tanpa harus jatuh ke tanah "

"Apa kamu pergi kesini ketika sedih ?"
Hera duduk di batu yang lebih kecil di sebelah Felix .

"Ne dan biasanya aku akan mendapat jawaban dari air "

"Wae ?"

"Ketika aku sangat merindukan eomma aku selalu kesini aku menagis dan berteriak menahan rindu ,sampai akhirnya aku terhibur karena kamu datang kerumah kami ,dan kamu sangat mirip dengan eomma sifat kalian ,wajah kalian kenapa kalian begitu mirip meskipun tidak sepenuhnya sama aku merasa rinduku terobati "
Felix menatap wajah Hera yang terlihat semakin binggung ia terlihat sangat polos disaat seperti ini ,Felix memegang tangan Hera dan menatap matanya .

"Aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku "

Hera sangat tersentak ,ia seperti tidak bisa berkata apa-apa lagi di depan seorang pria yang menembaknya .

"Aku...aku ...."
Hera melepas tangannya dan berjalan mundur .

"Apa kamu tidak mau ?"

"Aku...aku...."

"Aku tidak akan memaksamu, aku memberimu waktu sampai kamu bisa memberiku sebuah jawaban "

"Ne...,aku akan  ..."

Ucapan Hera terputus karena ia merasa ada sesuatu yang jatuh dari matanya .kenapa ia harus menagis di saat seperti ini .

"Wae?ada apa kenapa kamu menangis ?"
Felix mengarahkan tangannya kearah pipi Hera untuk mengusap air matanya tapi....

"Plak...!!"
Seseorang menampar pipi Felix dengan keras sehingga ia menoleh ke samping ,Hera menutup mulutnya karena kaget melihat siapa yang menampar Felix .
Felix menoleh hati-hati kearah seseorang yang menamparnya matanya terbelalak ketika melihat appa nya berdiri di sana .

"Apa yang kalian lakukan di sini ?"
Mata samceon terlihat melotot membuat Hera ingin segera berlari .tetapi ia merasa kasihan melihat Felix yang mendapat tamparan dari appanya .

"Pergilah pulang ?"
Samceon memberi kode kepada Hera untuk segera pergi dari tempat itu .
Hera melihat kearah Felix yang menunduk ketakutan .

"Pergi!!!"
Suara samceon naik satu Oktaf Hera langsung berlari meninggalkan mereka ia benar-benar takut ketika melihat samceon marah tapi ia lebih takut jika terjadi sesuatu  kepada Felix .

    Hey....semua author nyapa nya nyapa Nih....
Gumawo udah baca cerita author , author akan terus coba bikin cerita jadi lebih baik dan menemukan inspirasi keren lainya ....

Sekali lagi gumawo ya....jangan lupa tekan tombol bintang di bawah ya......
😙😙😙😙😚

Chyper Gosh (Selesai)✔️✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang