Untitled Part 3

30 1 0
                                    

PERJUANGAN SEORANG ANAK YANG INGIN LANJUT KE PERGURUAN TINGGI

Sewaktu Fitri masih duduk dibangku SMA Fitri memiliki cita-cita yang sangat tinggi. Cita-cita Fitri ingin melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi, Fitri pernah berfikir apakah ia bisa lanjut kuliah seperti siswa lainnya yang keluarganya berkecukupan sedangkan ia hanya anak keturunan dari keluarga keluarga yang ekonominya kurang, orang tuanya hanya sebagai buruh, ibunya sebagai pedagang kaki lima.

Ia memiliki 10 bersaudara Fitri anak ke-8 dari 10 bersaudara tersebut Fitri masih memiliki 2 adik yang masih butuh biaya sangat banyak sedangkan orang tua Fitri semakin lama semakin menua, tenaga semakin berkurang tetapi Fitri memiliki tekat dan cita-cita yang sangat tinggi. Ia ingin melanjutkan sekolah kejenjang yang lebih tinggi dari kakak-kakaknya, kakaknya hanya pda lulusan SMA saja.

Sedangkan Fitri ingin lanjut ke perguruan tinggi bukan karena ia ingin terlihat hebat dari saudara lainnya hanya tetapi ia ingin mengengkat derajat orang tuanya dan ingin membahagiakan kdedua orang tuanya. Karena, Fitri ingin mempunyai cita-cita yang sangat tinggi Fitri bekerja keras untuk selalu belajar dan berdoa agar kelak Allah mengabalukan apa yang menjadi cita-citanya.

Namun, Fitri pun ikut membantu ibunya berjualan dan disela ia membantu ibunya ia sempatkan waktunya untuk belajar. Ia adalah anak yang sangat semangat dan tekun ia juga tidak malu ketika ia melihat teman yang lain bisa bermain. Sedangkan ia, harus membantu orang tuanya mencari duit untuk makan sehari-hari.

Pada suatu hari di sekolah Fitri ada pendaftaran kuliah jalur prestasi karena Fitri dangat ingin lanjut ke perguruan tinggi Fitri mencoba mendaptar dengan jalur SNMPTN Fitri mengambil PTN di pulau jawa dengan nilai yang lumayan bagus untuk masuk ke PTN tersebut. Namun, Allah memiliki rencana lain untuk Fitri kuliah di PTN tersebut dan akhirnya Fitri tidak totos/tidak diterima di PTN yang ia pilih.

Namun, Fitri tetap semangat untuk mengikuti jalur prestasi yang lain yaitu mengikuti jalur SPAN-PTKIN dan Allah memiliki rencana yang baik dan mengizinkan Fitri masuk ke PTN yang ia pilih melalui jalur SPAN-PTKIN senang dan sedih. Senangnya, bisa masuk PTN yang ia inginkan, sedihnya, ia berfikir bagai mana dengan biayanya sedangkan ia memilih PTN yang sangat jauh dari rumahnya.

Karena, ia mengambil PTN si pulau jawa sedangkan Fitri asli dari Sumatra Fitri agak sedih. Namun, Fitri selalu meminta pendapat dari guru Fitri yang terkait dengan kuliah.

pak, bagaimana ini dengan saya yang lolos seleksi jalur SPAN-PTKIN harus kah saya lanjut atau tidak ?

ya lanjutlah kenapa tidak lanjut mumpung masih ada kesempatan bisa masuk ke perguruan tinggi, banyak di luar sana yang ingin kuliah tetapi mereka belum dapat kesempatan, sedangkan kamu yang sudah mendapatkan malah tanya mau lanjut atau tidak ?

saya bingung dengan biayanya pak.

biayanya kenapa, kamu tidak punya biaya?

saya bingung dengan biayanya, karena kuliah itu tidak sedikit pak biayanya, orang tua saya hanya buruh dan ibu saya hanya pedagang kaki lima dan saya masih punya dua adik lagi yang masih banyak membutuhkan biaya juga pak,untuk sekolahnya

kenapa kamu harus bingung jika memang kamu bener-bener ingin lanjut kuliah in sya Allah saya bantu untuk cari beasiswa semampu saya. Kamu sudah tidak usah sedih lagi, masih banyak beasiswa yang akan kamu dapat kuncinya selalu bedoa saja karena ini semua rezeki datangnya dari Allah Swt.

oww iya pak. Terima kasih banyak pak sudah mau membantu saya

iya sama-sama fit

Lalu Fitri beranjak pulang. Sesampainya di rumah Fitri memberikan kabar kepada orang tua dan sudara-saudaranya bahwa dia bisa masuk ke perguruan tinggi tanpa jalur test yang bertempatan di pulau jawa. Keluar senang dan sedih sama seperti yang di alami oleh Fitri. Tetapi fitri selalu meyakinkan keluarganya terkait masalah biaya. Itri hanya berata memang ini sangat berat untuk dihadapi. Karena terkait masalah biaya. Jika saya lanjut biaya yang saya keluarkan sangat banyak. Namun, jangan sedih ada guru saya yang mau membanu saya mencari beasiswa. Saya untuk saat ini hanya butuh doa dari keluarga, supaya apa yang saya inginkan tercapai dan Allah mengizinkan saya lanjut ke perguruan tinngi.

Kuluarga pun mengizinkan jika memang ada guru yang mau membantu ia mencari beasiswa dan Fitri pun meyakin kan keluarga bahwa Fitri itu bisa atas izin Allah dan dukungan dari orang-orang tersayang Fitri bisa lanjut ke perguruan tinggi.

Ke esokan harinya Fitri pergi ke sekolah untuk pertemuan dengan guru yang sudah janji ingin membantu ia mencari beasiswa dann di hari itu bertepatan di hari weekend pastinya anak sekolah libur dan sekolahan pun sangat sepi. Sesampainya di sekolah Fitri bertemu dengan guru yang akan membantu Fitri mencari beasiswa. Fitri dan guru tersebut menuju ruang komputer untuk mencari beasiswa dan ternyata ada pendaftaran beasiswa yang baru dibuka.

Lalu Fitri dan guru beranjak membuka website beasiswa tersebut dan beasiswa itu sangat cocok dengan prestasi yang Fitri punya, beasiswa itu namanya UKT 0, lalu Fitri dan guru tersebut langsung mendaftarkan Fitri karna waktu pendaftarannya sangat terbatas, Fitri langsung bergegas mengisi formulir pendaftaran dan langsung menyiapkan persyaratan apa yang harus dibutuhkan dan dilengkapi dengan seiring berjalannya waktu Fitri selalu berdoa untuk minta yang terbaik kepada Allah dan dengan seiring berjalannya waktu tanggal pengumuman pun datang, lalu Fitri bergegas membuka wesite pengumuman dan ia mencari namanya dan akhirnya ada namanya, ia terharu dengan rezeki yang ia dapat dari Allah ia bisa lanjut ke perguruan tinggi.

Lalu ia memberi tahu keluarganya bahwa beasiswa yang ia daftarkan akhirnya diterima oleh kampus dan Fitri pun memberi tahu kepada gurunya yang sudah mau membantu Fitri mencari beasiswa. Orang tua dan gurunya pun turut bahagia atas prestasi yang Fitri punya.

Lalu dengan berjalannya waktu selisih 1 bulan fitri langsung mengisi berkas kuliah yang harus dikumpulkan dan waktu pun telah tiba, Fitri harus berangkat ke kampus yang bertempat di pulau jawa. Fitri memiliki tekat dan semangat yang tinggi Fitri harus berangkat ke pulau jawa sendiri tanpa diantar oleh keluarga atau guru. Karena mengingat biaya transportasi dan uang makan selama disana.

Jadi Fitri bertekat untuk berangkat sendiri padahal sebelumnya ia belum pernah pergi ke pulau jawa seumur hidup Fitri. Namun tekat Fitri yang kuat dan percaya bahwa disana masih banyak orang-orang baik , Fitri selalu berdoa agar Allah selalu melindungi Fitri .

Sesampainya di pulau jawa Fitri dari sumatra ke jawa naik alat transportasi Bis, lalu Fitri turun didepan kampus. Dan ia pun langsung dijemput kakak kelasnya dulu di SMA yang kebetulan satu organisasi di SMA dan Fitri pun langsung diajak ke kostannya untuk sementara waktu selama Fitri mengurus berkas Heregristrasi.

Fitri mengambil PTN di kampus tersebut sendiri tanpa ada teman dari sekolahnya lalu Fitri mendapatkan teman baru dan Fitri pun berkenalan dengan teman barunya tersebut dan kebetulan temannya pun sama-sama sendiri dari sekolahanny ia anak tangerang yang bernama Putri. Mereka saling berkenalan dan bertukaran nomor HP.

Seminggu sudah Fitri di pilau jawa, Fitri pun pamit untuk pulang ke sumatra setelah sampai rumah Fitri dan keluarganya bahagia karena Fitri selamat samapi tujuan, Alhamdulillah dengan seiring berjalannya waktu Fitri melakukan kegiatan seperti biasa membantu ibunya berjualan dan pas bersamaan di bulan suci Ramadhan dan itu Alhamdulillah rame dan jualan ibunya pun laris, dan datanglah hari kemenangan Idul Fitri. Fitri, keluarga,dan seluruh umat Islam senang bisa bertemu dengan hari kemenangan ini.

Seiring berjalannya waktu hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, Fitri lalui dan akhirnya Fitri berangkat ke pulau jawa sendiri lagi tanpa ada yang mengantarkan ia, sesampainya Fitri di pulau jawa Fitri berhenti di depan kampus lalu teman baru Fitri menjemput Fitri untuk mengantarkan Fitri ke kostannya.

Hari masuk kuliah pun telah tiba dan ini hari pertama kali Fitri OSPEK, Fitri sangat bahagia kerena bisa lanjut ke perguruan tinggi dan bisa bertemu dengan teman baru ya walaupun pertamanya itri tidak paham dengan bahasa mereka yang ia gunakan yaitu bahasa jawa karena Fitri asli sumatra ya walaupun sedikit tapi Fitri masih ada yang ngerti tetapi Fitri yakin bahwa teman-temannya adalah orang-orang baik setelat OSPEK selesi masuklah Fitri kuliah seperti biasa karena semua serba baru dari dosen dan mahasiswanya.

Lalu dosen meminta kepada mahasiswanya berkenalan satu persatu dan ternyata di kelasnya Fitri ada yang satu pulau sama Fitri, sama-sama dari pulau sumatra dan satu provinsi juga, Fitri senang karena ia mendapatkan teman satu daerah setidaknya ada yang paham dengan bahasa yang ia gunakan.

Keping CeritaWhere stories live. Discover now