Our Vitamin

We Love You Baby

Terkadang apa yang sudah kita rencanakan, apa yang sudah kita atur dan apa yang sudah kita janjikan tidak bisa sesuai dengan keinginan yang sudah kita kehendaki.

Semua nya sudah ada yang mengatur nya.

Hal yang paling saudara Kim hindari adalah si bungsu mengetahui fakta karna apa mereka lahir dan apa alasan mereka lahir.

Anak haram.

Kata yang paling mereka hindari untuk si bungsu tau.

Mereka hanya tidak mau Hyeongjun mengetahui fakta kelam mereka.

Mereka hanya ingin mengukir warna-warna cerah di dalam kehidupan Hyeongjun tanpa ada warga gelap sedikitpun

Tapi seberapa keras pun mereka berusaha pada akhirnya kebenaran akan fakta kelam sudah di ketahui oleh Hyeongjun.

Entah sejak kapan anak itu menyimpan semuanya sendiri yang pasti saat ini mereka tau

Mereka sudah gagal.

Mereka sudah gagal hingga membuat Hyeongjun hancur tanpa mereka tau.

Yohan menatap pantulan dirinya di depan kaca yang memperlihatkan seburuk apa kondisinya saat ini.

Prank!!!

"Yohan Hyung!"

Yohan memandang kaca retak di depannya hasil dari dirinya yang memukul kaca di depan nya menggunakan tangan nya.

Dia gagal.

Dia sudah gagal.

"Ini bukan salahmu Hyung, ini bukan..." ucap Yunseong memeluk Yohan cepat

"Hyung" ucap Minhee terdiam di tempatnya.

Dia tidak pernah melihat Yohan sehancur ini.

"Apa yang kau lakukan?!" tanya Wonjin memegang tangan Yohan yang terluka

"Bukan salahmu. Kau tidak gagal. Jika kau seperti ini siapa yang akan menguatkan Hyeongjun?!" tanya Wonjin

"Kau tidak gagal Hyung" lanjut nya memeluk Yohan

"Kau tidak pernah gagal" ucap Yunseong

Sedangkan Minhee sudah menunduk menyender pada pintu di belekangnya.

Dulu dia sering mendengar kata itu.

Dulu dia seperti sudah terbiasa mendengar kata itu.

Berbeda dengan Eunsang, Minhee dan Dongpyo terkesan acuh jika teman mereka mengatakan hal itu.

Tapi kenapa? Kenapa ketika kata itu keluar dari mulut si bungsu rasanya lebih menyakitkan dari ketika mereka mendengar nya dulu?

kenapa mereka tidak sekuat dulu untuk menjelaskan pada si bungsu?

Sementara Jungmo sedari tadi tidak melepaskan pelukan nya dari Eunsang dengan Dongpyo yang sudah menangis di pelukan Minkyu.

Pertahanan yang mereka bangun. Sudah hancur malam ini.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" tanya Wooseok menunduk dalam dengan air mata yang tidak berhenti keluar dari kedua matanya.

Melihat adik nya yang hancur membuatnya merasa gagal. Luka lama itu datang lagi.

Seungwoo menggeleng mengusap pipi kesayangan nya.

dia saat seperti ini dia yang di tuntut harus paling tegar.