Our Vitamin

Step One

Hyeongjun memainkan pulpen nya dengan bibir sedikit mengerucut dan kerutan bingung di keningnya ketika dia harus mengisi formulir minat dan bakat.

Bahkan hot choco di depannya sudah total anak itu abaikan.

Total bingung harus menulis apa di bagian ingin jadi apa di masa yang akan datang.

Sedangkan Yohan dan Yunseong sudah menahan gemas nya ketika melihat si bungsu.

Yang seperti itu tidak mau di panggil bayi.

Ck!

"Wonjin Hyung mau mengambil spesialis apa?" tanya Seungwoo menaruh kopinya

Wonjin terdiam.

Pikiran nya mulai berfikir spesialis apa yang mau dia ambil sampai matanya melirik ke arah si bungsu yang terlihat bingung.

Gemas.

"Baby"

"Hm?"

Nahkan.

di panggil baby saja masih menyahut.

"Hyung harus mengambil spesialis apa?" tanya Wonjin

"Hhh~ kenapa Hyungnim selalu bertanya pada Hyeongjun? Tidak tau aku saja sedang bingung memikirkan masa depanku? Aku bingung kenapa mereka ingin tau apa yang ingin Hyeongjun lakukan di masa yang akan datang dari sekarang, Hyeongjun mana terpikirkan" ucap Hyeongjun menggerutu lebih kepada terlihat seperti merajuk

Tahan.

Jangan gemas.

Jangan mencubit nya atau anak itu marah seperti ketika Yohan mencubit pipi nya tadi.

"Kau bisa mengisi apapun. Nanti saat kelas 3 kau akan di berikan formulir yang sama Junnie" ucap Yunseong

"Begitu ya Hyung? Lalu untuk apa aku mengisi ini sekarang" ucap Hyeongjun

"Minat Junnie sekarang dengan nanti pasti akan berbeda sayang. Untuk sekarang minat yang kau tulis akan menjadi patokan pihak sekolah dalam membimbingmu. Tapi jika nanti berubah itu tidak masalah" ucap Seungwoo

"Ah tidak tau! jangan membicarakan hal seperti itu sekarang Hyung" ucap Hyeongjun menaruh formulirnya dan meminum hot choco nya dengan mata yang masih melihat ke formulir di depannya

"sana kau menyingkir. Aku pusing melihatmu" ucap Hyeongjun menggeser kertas putih di depannya dan melihat ke arah Wonjin yang sudah melihat ke arah lain untuk tertawa tanpa suara

"tadi Hyung bertanya apa?" tanya Hyeongjun

Wonjin tersenyum kecil "Hyung harus mengambil spesialis apa?"

"Hm~ aku suka Hyung menjadi dokter anak-

"Ha?! Wonjin menjadi dokter anak? Yang ada nanti anak-anak semakin sakit mendengar mulut racun nya" ucap Yohan memotong ucapan Hyeongjun

"Atau bagaimana jika Hyung menjadi dokter bedah? Aku menyukai ketika seorang dokter berlari untuk menyelamatkan pasien nya" ucap Hyeongjun tanpa memperdulikan ucapan Yohan.

Sepertinya anak itu masih kesal karena Yohan memainkan pipinya dengan memekik gemas.

"Ya! Ada aku disini! Woah~" ucap Yohan kesal

Wonjin mengangguk "kalau begitu aku akan mengambil spesialis bedah anak?" tanya Wonjin

dan Hyeongjun terlihat mengangguk dengan mata berbinarnya "hm. Aku setuju" ucap Hyeongjun cepat