BAB 4

39 14 0
                                    

Setelah dari panti asuhan, danial mengantarkan michel untuk pulang. Sekian kalinya Michel berfikir untuk menanyakan perihal pendidikannya di korea. Tapi keadaan yang tidak mendukung Michel untuk menanyakan perihal itu kepada mamanya.

“Hai ma, gimana udah enakan belum?” Tanya Michel sambil merangkul bahu Maya.

“ eh Michel udah pulang, sini duduk disebelah mama.” Ucap mama sambil menarik tanganku.

“ aku mau nanya ke mama” ucap Michel dengan tatapan penuh harapan.

“iya?cerita aja chel.” Jawab maya sambil tersenyum melihatku

“gini ma. Kak givan kan sekarang sibuk sama kuliahnya, sedangkan aku bentar lagi bakal lulus SMA. Untuk rencana kuliahku dikorea itu, aku masih bingung ma. Paspor aja yang ngurus papa. Sedangkan papa udah seperti orang asing di keluarga ini” ucap Michel sambil menahan air mata yang sudah terlihat jelas di pelupuk matanya.

“ chel kalau mau nangis, nangis aja gausah ditahan, mama tau gimana perasaan kamu sekarang. Mama janji sama kamu bakalan bantuin kamu berangkat kuliah di korea. Kan ada danial juga, dia juga bisa bantu kamu. Mama yakin banget kalau ada usaha pasti ada hasil, iya kan?” jawab maya sambil memeluk Michel.

“ hiks,hiks,hiks. Tapi Michel bisa berangkat kan?” Tanya Michel sambil mengusap air matanya.

“ pasti dong nak. Kamu udah makan belum, mama tadi udah bikinin kamu rendang. Yuk kita makan bareng, pasti kamu laper banget kan” jawab mama sambil mengajak Michel.

                       *******

Michel berbaring diatas kasur favoritnya yang bernuansa warna biru dan pink. Degradasi warna yang begitu indah dan cantik. Michel menatap langit langit kamarnya. Michel berfikir bahwa alur hidup nya kini mulai tidak karuan. Mulai dari keluarganya,masa depan. Sungguh menyulitkan. Tidak lama pun ponsel Michel berdering.

Kudanil : he..udah tidur?

Michel : belum nih, lagi ga bisa tidur.

Kudanil : kok ga bisa tidur, mau didongengin ga?

Michel :  males, yang ada lo malah ngelawak.

Kudanil : hahahhaha. Btw besok gue jemput ya.

Michel : males, pasti gue harus izin dulu ke acil.

Kudanil : hahahahah, sekarang acil nggak masalah kalau gue antar jemput lo setiap hari.

Michel : yaudah kalau gitu.

Danial : siap,cepetan tidur biar besok ga telat.

Michel : (read)

                                  *****

Michel melihat Maya yang tengah duduk sendiri di meja makan. Satu kalimat yang terlintas dipikiran michel kali ini hanya tentang papa nya, michel tau jika mamanya itu tengah memikirkan tentang Bryanta. Laki laki brengsek yang sembunyi dibalik topeng palsunya itu.

"Selamat pagi ma" ucap michel sambil duduk lalu mengambil nasi dan lauk yang sudah disiapkan maya.

"Eh, pagi juga sayang. Udah bangun ternyata, kirain belum. Tumben bangun pagi?" Jawab maya berusaha menutupi semuanya

"Kok mama belum makan sih, aku ambilin ya." ucap michel seraya mengambil piring.

"Makasih ya nak. Oh iya mama mau manggil kakak mu dulu ya." Jawab Maya beranjak dari kursi. Lalu michel menghentikan rencana maya untuk berjalan menemui Givan.

"Nggak usah ma, disini aja. Biar aku yang panggil" Tawaran michel kepada maya. Lalu maya mengangguk

"KAKKK GIVANNNN...TURUUNNNNN, KITA MAKAN BARENG" Teriak michel hingga maya terkejut melihat tingkah konyol michel.

"Ya Allah nak, mama kira kamu keatas bakal manggil Kakakmu, ternyata kamu teriak teriak gitu" Ucap mama sambil geleng geleng kepala.

"Hahahaha, maafin michel ma. Lagian michel mager buat ke atas. Percuma kalo michel kekamar nya kak givan, yang ada malah michel diusir. Kan enakan gini teriak teriak biar gendang telinganya pecah sekalian." Jawabku sambil tertawa

"ada ada aja kamu, yaudah kamu makan duluan aja, keburu danial dateng buat jemput kamu." ucap Maya

                             *******

Danial tengah sibuk menyari kontak sepeda motor nya itu. Sudah beberapa kali danial mondar mandir untuk mencari kontak sepedanya, ternyata nihil. Danial tidak tau dimana keberadaan kontaknya itu. Dasar Ceroboh, itu yang terlintas di pikiran danial. Lalu Ayah danial (Om Baskoro)  heran melihat tingkah aneh anaknya itu.

"Danial, kok belum berangkat." ucap Baskoro sambil mengambil koran.

"ini loh yah, kontak motorku kok nggak ada. Padahal tadi aku taroh di depan TV, kok sekarang gaada. Danial udah telat nih yah. Pasti michel marah ke danial kalau danial jemputnya telat." Jawab Danial Sambil menggaruk tengkuknya.

"Kamu ini kok ceroboh sih, toh kalau ada di depan TV pasti ada disitu. Aneh kamu, yaudah pakek aja mobil kamu itu, udah lama nggak kamu pakek. Percuma juga beli mobil kalau jarang dipakek." Ucap Baskoro

"Danial males yah kalau bawa mobil ke sekolah, ribet." Protes danial sambil meyakinkan ayahnya.

"Dari pada kamu telat, mending milih mana?" Tawaran baskoro membuat Danial pasrah.

"Yaudah deh, bawa mobil. Kalau nanti kontak motor nya udah ketemu, kasih ke aku ya yah. Soalnya itu motor kesayangan aku" Ucap Danial sambil memasang wajah kesal

"iya, nanti juga ketemu kok, kamunya aja kalau nyari nggak pernah bener"

                           *******

Sekian kalinya michel mencoba menghubungi danial. Tapi danial tak kunjung mengangkat telfonnya. Michel sangat takut jika gerbang sekolah segera ditutup, karena tinggal 10 menit saja gerbang sekolah akan ditutup. Tiba tiba dari arah kanan sebuah mobil dengan warna merah mendekati michel.

"siapa sih orang ini. Pake berhenti di depan rumah gue segala" Batin michel

"Chell" Panggil Danial. Michel sangat terkejut, ternyata itu danial. Sahabatnya sendiri.

"Looo emang kurang aj - - " Michel belum selesai bicara, danial langsung menggeretnya dan memasukkan michel ke dalam mobil

"Diem dulu nggak, gue jelasin, jadi gini, kontak motor gue tuh ilang. Gue nggak tau ada dimana, seinget gue kemarin gue taruh di depan TV. Sekarang malah nggak ada, masak setan yang ambil? Nggak mungkin kan" Ucap danial sambil membungkam mulutku

"Tangan lo bau, dasar kudanil. Gue kira lo ga jadi jemput gue, huhhh" jawabku sambil mengempaskan tangan danial

"Hahahahaha, masak bau sih. Wangi kok" Ucap danial sambil mencium aroma tangannya

"Ihhh, cepetann kudanil. Nanti telat, tuh tinggal 7 menit lagi, 3 menit gue sia sia gara gara adu mulut sama lo, cepetan...nanti kalau pak bayu liat kita telat gimana?" Jawab Michel sambil memukul lengan danial

"Awwww,sakit bego."

Maaf jika banyak typo

Semoga suka ya
Author sempet-sempetin buat up part baru.

Jangan lupa Vote and coment❤
Thank youu😍😍


DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang