BAB 9

38 13 0
                                    

Danial terbangun dari tidurnya. Dia tak melihat michel di tempat tidur. Dengan pandangan blur dan masih sedikit tidak sadar, danial pun memutuskan untuk membasuh mukanya terlebih dahulu, agar lebih segar.

"hoamm"

Michel sangat terkejut saat danial sudah ada dihadapannya. Untung saja  michel telah memakai baju, kalau tidak, mata danial akan ternodai.

"Aaaaaaa, kudanillll" teriak michel ketakutan.

"Eh eh eh, chel..jangan teriak. Nanti bang givan bangun gimana? Nanti dikiranya gue macam-macam ke lo" ucap danial sambil mengusap wajahnya dengan handuk

"Lagian lo ngapain berdiri di depan wastafel, lo nggak tau apa? Gue lagi mandi. Ooooo pasti lo mau ngintip gue, ya kan?" Ucap michel sembari memukul lengan danial

"Aw aw, chell...negatif banget deh pikiran lo. Gue baru bangun tidur nih,  mau cuci muka. Biar fresh" Jawab Danial

"Hmmm. Oh iya, tadi nyokap lo nyariin. Katanya kalau lo udah bangun, suruh pulang." Ucap michel sembari mengeringkan rambutnya.

"Hmmm, tapi ngomong-ngomong. Dari tadi kita tidur sekamar dong?" Tanya danial

"Yaudah terus kenapa? Lagian kita nggak macam macam kok, kan gue lagi sakit" Ucap michel

"Kalau gitu, gue balik dulu" Ucap danial sembari mengambil kontak sepeda dan ponselnya.

"Eh, nih uangnya. Gue ganti" Sahut michel sambil memberikan uang kepada danial.

"Nggak usah chel. Kayak sama siapa aja" Jawab danial

"Oke kalau gitu, makasih"

"Yaudah gue balik dulu ya"

"Ok, hati hati di jalan"

                            ********

Danial telah sampai di rumahnya sekitar pukul 09.00

"assalamualaikum" ucap danial sembari mengetuk pintu.

"Eh danial, waalaikumsallam..udah pulang ternyata" Jawab Lira

"Yaiya lah bu, kan danial udah pulang. Pakek ditanya lagi" ucap danial

"kok emosi sih dan, oh iya ibu udah buatin makanan buat kamu. Makan dulu ya, nanti kamu baru istirahat" Ucap lira

"hehehe, yaudah yuk makan. Danial udah lapar dari tadi" ucap danial

"Yaudah, yuk."

                               ******

Hari ini, hari pertama michel menghadapi ujian fisika. Memang, ini pertama kalinya dia menghadapi ujian yang sangat mematikan. Michel tak begitu pandai fisika, oleh karena itu dia ketakutan saat ini. Keringat panas dingin berkecucuran di badan michel. Tinggal 10 menit ujian akan dimulai. Michel duduk dibagian paling depan. Sedangkan danial duduk di bagian paling belakang. Bagi michel, itu tidak adil.

"ssttt, sttt..kudanill" Panggil michel, dengan memelankan suaranya

"Heh,kamu!! Yang duduk di depan. Bisa diem gak? Baca buku kamu itu, belajar dulu. Bentar lagi ujian dimulai." Sahut bu farah sambil menunjuk michel. Danial yang mendengar itu, langsung menepuk jidat nya.

"Aduhhh, michel kebiasaan deh" batin danial

"Mmmm, maaf bu. Saya cuma mau panggil temen saya. Mau pinjem stipo" Ucap michel

"Yaudah, kamu pinjem sana" jawab bu farah

Michel berjalan menuju tempat duduk danial

"Nih stipo" ucap danial sembari memberikan stipo ke michel.

"Maksut gue kesini nggak minjem stipo. Tapi mau bilang ke lo, kalau gue nggak bisa fisika. Gimana dong? Tukeran tempat gimana nil? Lo kan pinter fisika." Ucap michel

"Nggak nggak, enak aja lo. Sebisa bisa nya gue sama fisika. Tapi gue gamau kalau ujian duduk di depan. Udah sana duduk, dari pada dimarahin bu farah lagi" jawab danial

"tapi nil.." Belum sempat melanjutkan bicara, bu farah menyelat pembicaraan michel

"Heh, kamu!!! Pinjem stipo aja lama banget. Duduk kamu! Lihat, teman teman kamu terganggu" sahut bu farah sambil menunjuk michel

"eh eh iya bu, maaf"

Kini michel menjadi pusat perhatian para teman temannya. Jika saja michel nggak punya sopan santun, pasti dia akan membalas perkatan bu farah tadi. Tapi untung saja, michel masih bisa bersikap sopan.

"Oke, waktu ujian akan dimulai. Ibu bagikan kertas ujiannya. Kalau ibu tau kalian berusaha mencontek, ibu tidak segan segan akan merobek kertas ujian kalian dan memanggil orang tua kalian ke sekolah" Ucap bu farah. Memang, guru itu terkesan galak dan gampang emosi. Pantas saja, tidak ada seorang laki laki yang mau menjadi pendamping hidupnya.

"Aduhh...mampuss. Gue belum belajar soal ini lagi. Hmmm panggil kudanil aja deh" batin michel. Saat michel akan memanggil danial, bu farah mengetahui itu dan memanggil michel.

"kamu lagi kamu lagi, mau nyontek kamu?" ucap bu farah kepada michel.

Kini michel menjadi pusat perhatian teman temannya.

"Anuu bu, saya mau panggil ibu buat minta lembaran jawaban yang baru, soalnya yang ini sobek bu" ucap michel. Alasan michel kini membuat bu farah percaya.

"Yaudah, ibu ambilin"

"Lain kali, jangan suudzon mulu dong bu. Masa saya mau gini mau itu dikira nyontek" ucap michel

"Yaudah saya minta maaf, kamu aja yang nggak langsung to the poin ngomongnya tadi" jawab bu farah sambil memberikan lembaran jawaban yang baru.

                              *****

"Chel, ke kantin yuk" ajak danial.

"Nggak dulu, lagi nggak mood" jawab michel

"gara gara tadi ya?" tanya danial

"Ya iya lah, gue kesel banget sama guru tadi. Untung aja gue sabar, kalau nggak udah gue ajak baku hantam" ucap michel. Danial tertawa melihat tingkah michel.

"Hahahahhaah, emang guru itu dari dulu gitu. Sabar aja lah. Itu juga salah lo tadi. Emang bener, kertas jawaban lo robek?" tanya danial heran.

"Nggak lah, seumur umur gue nggak pernah ngerobek kertas jawaban. Gue tadi mau manggil lo aja, tapi gue keciduk sama bu farah. Yaudah gue terpaksa bohong" jawab michel

"Anjayy, sahabat gue pinter bohong juga ya" Ucap danial

"Udah lah gue mau ke perpus, mau pinjem buku. Biar besok gue bisa ngerjain ujian" jawab michel.

Maaf guys kalau ada banyak typo 🙏

Semoga kalian suka❤
Author bakal sering up cerita ya🙌

Jangan lupa vote and coment❤💕

Dan maaf juga jika ada kesamaan nama tokoh atau alur ya teman teman, karena itu unsur tidak kesengajaan.🙏
Cerita ku ini murni hasil pemikiranku sendiri, jadi maaf kalau ada kesamaan. 😇

DISTANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang