Michel menyamakan langkah kakinya dengan danial. Danial yang melihatnya pun ingin tertawa melihat tingkah aneh sahabatnya itu, tapi danial membiarkan itu, karena jika danial tertawa, pasti terjadilah adu mulut.
"kudanil, sama'in dong langkah kakinya, biar pas" ucap michel sambil berjalan
"Buat apa sih, emangnya lo mau arkan giandra liat lo kayak anak kecil? Mainan kayak gini. Lo jadi apa nggak sih ketemu sama si lemper itu." Jawab Danial dengan memasang wajah kesal
"Hehhh, dia punya nama kali..nama bagus bagus di panggil lemper, lemper itu bantet sedangkan arkan itu tinggi truss punya roti sobek. Aduhh idaman" ucap Michel
"Kebanyakan berkhayal lo"
"Biarin, siapa tau beneran jodoh"
"HALU, MANA MAU ARKAN GIANDRA SAMA MANUSIA KAYAK LO. YANG ADA DIA STRES WAKTU LIAT LO" kata kata yang menohok dari mulut pedas danial itu, membuat michel memutar malas bola matanya
"bilang aja lo iri sama gue, ya kan?"
"Hihhh, iri buat apa. Masih juga gantengan gue"
"Yeee..ke pd an lo"
Arkan giandra tengah duduk sendiri di aula sekolah. Untung sendirian, jadi gaada guru yang lihat. Michel pun memelankan langkahnya agar tidak ada orang yang melihatnya.
"Kudanilll..gue mimpi nggak sih, itu beneran arkan giandra kan? Dia ada disinii,,Ya Tuhan" Ucap michel
Tidak ada respon dari danial. Danial tampak acuh dengan itu, dia tak peduli jika danial tidak menghiraukannya.
" haii kak arkan" Sapa michel sambil melambaikan tangan
"Eh, hai juga" Jawab Arkan sambil tersenyum manis.
"Aduh gue disenyumin, meleleh guee" batin michel
"Ada apa ya?" Tanya arkan
"ini kak, aku tuh ngefans banget sama kakak..sebelum followers kakak jutaan, aku udah ngefans sama kak arkan. Boleh nggak aku fotbar sama kak arkan?" Ucap Michel
"Boleh boleh" Jawab Arkan dengan senang hati
Michel mencari keberadaan danial. Padahal tadi danial bersamanya. Lalu kenapa sekarang tidak ada?
"hmmm, bentar ya kak. Sahabatku ilang"
"Hahahah, lucu kamu"
"Hehheh"
"mana sih danial" batinku
"lo nyari gue?" suara khas itu mengagetkan michel yang tengah sibuk mencari danial. Yaa!! Itu danial yang tengah duduk di kursi paling belakang, dan michel tak menyadari itu.
"itu dia kak"
"Apa, mau minta fotoin?"
"iya nil, fotoin ya, kesempatan nggak datang 2 kali"
Selesai fotbar michel tak lupa ingin dipeluk oleh idolanya itu.
"kak, boleh dipeluk nggak?" tanya michel. Hingga membuat danial terkejut mendengar permintaan konyol michel.
"Boleh kok" Jawab Arkan
Melihat mereka berdua berpelukan. Danial hanya memasang wajah datar lalu meninggalkan mereka berdua. Michel yang melihatnya pun langsung berlari menyusul danial. Michel tau jika danial marah kalau dia di peluk dengan orang asing.
"Aduh kudanil pakek pergi segala lagi" batin michel
"Heheheh, makasih ya kak. Sering sering dateng kesiniii kak,biar aku makin semangat sekolahnya" ucap michel sambil berlari mengikuti danial.
"Iyaa, sampai ketemu lagi ya" Teriak Arkan.
Michel kesal dengan danial yang tampak diam seribu bahasa kepadanya.
"kudanil, lo kenapa sih. Alay lo" Ucap michel
"Alay apanya? Kan gue udah pernah bilang sama lo, jangan pernah pelukan sama orang asing, bahkan belum tentu orang itu suka sama lo chel" Jawab Danial sambil memutar malas bola matanya
" Asing gimana sih? Gue kenal dia kok" ucap michel
"Iya gue tau, dia kenal sama lo..tapi bagi dia, dia itu nggak kenal sama lo..dia juga ga ngerti tentang lo" Jawab Danial sambil menjitak dahi michel
"Sakittt begooo, jahat banget sih. Awas ya lo" Balas Michel sambil meninggalkan danial.
Maaf ya kalau banyak typo🙏
Semoga suka
Author bakal secepatnya selesain cerita ini🙌Jangan lupa vote and coment❤❤
Dan maaf juga jika ada kesamaan nama tokoh atau alur ya teman teman, karena itu unsur tidak kesengajaan.
Cerita ku ini murni hasil pemikiranku sendiri, jadi maaf kalau ada kesamaan. 😇
KAMU SEDANG MEMBACA
DISTANCE
Teen Fiction"DISTANCE" Memiliki arti yaitu jarak. Jarak yang kadang membuat mereka semua resah,jenuh,bosan. Kali ini berbeda dengan 2 manusia yang tak memperdulikan apa itu jarak. Mereka terobsesi dengan hidup nya masing masing hingga tidak menyadari bahwa masa...