III - Together

730 44 0
                                    

Jakarta, 5 tahun yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jakarta, 5 tahun yang lalu.

"AH!"

Seperti tersadar dari sihir, keduanya diam saling bertatapan. Bertanya-tanya apakah harus diakhiri saat ini, atau? Alan mendapatkan jawaban lebih dahulu, ia merengkuh pinggul Andrea semakin mendekat, bergerak mulai aktif lagi mengecup sisi-sisi bibir Andrea yang sexy. Andrea terpaku dan belum membalas ciuman Alan yang kali ini terasa berbeda, sudut matanya sekilas melihat reaksi sang mantan. Di balik kaca mobil pria itu tengah menatapnya dengan marah.

Ingin balas dendam, Andrea mulai membalas ciuman dengan sangat kasar. Gadis itu mulai membuka mulutnya. Menerima lumatan-lumatan yang belum berhenti.

Tiiiiin Tiiin

Suara klakson mobil terdengar begitu keras, si pemilik pasti ingin segera pergi dari adegan ini.

"Thank you Mave, itu hebat." Andrea menyudahi tautan bibir mereka kemudian menempelkan keningnya di kening Alan, mencoba bernafas dan merelekskan diri. Andrea diam-diam tersenyum karena misinya kali ini.

***

"Apa aku diijinkan masuk?"

"Silahkan, selamat datang di istanaku yang sempit."

Mereka masuk ke sebuah apartemen dalam keadaan basah, tepatnya Alan saja yang basah. Pria itu terlalu tergesa-gesa dalam meminum air dalam botol, sehingga kemeja dan celana yang dipakainya basah-efek dari ciuman keduanya yang hebat membuat Alan menjadi sedikit salah tingkah. Andrea segera mengambil handuk dan memberikannya pada Alan.

Selain handuk, di tangan Andrea juga ada celana panjang beserta kaos. "Ini milik saudaraku, kamu bisa memakainya. Kau mau aku buatkan apa? Kopi, teh atau ..?"

"Kopi,"jawab Alan sambil mengamati sepasang pakaian ganti yang sudah ada di tangannya. Ia sedang berpikir, apakah saudara Andrea memiliki ukuran tubuh yang kecil sehingga bajunya berlabel M? Usai Andrea tunjukkan pintu kamar mandi, pria tampan dengan rahang berbulu itu segera berganti pakaian.

Sambil menunggu Alan, Andrea melihat isi kabinet tempat penyimpanan kopi. Hanya tersisa sedikit dalam wadah itu-cukup untuk satu cangkir saja. Mengalah, Andrea membuat kopi untuk Alan dan segelas susu untuk dirinya.

Alan keluar dari kamar mandi tepat setelah Andrea selesai membuat minuman. Pria itu berjalan ke arahnya tanpa menggunakan kaos, hanya mengenakan celana panjang saja. "Kaosnya tidak cukup untukku,"adunya kemudian. Mau tak ma Andrea tersenyum.

"Biar aku cari yang lebih besar." Andrea bermaksud memberikan tamunya kenyamanan, rasanya kasihan kalau harus membiarkan pria itu dalam apartemennya hanya menggunakan celana.

"Apa kau keberatan jika aku tetap seperti ini?"

"Tidak,"ucap Andrea enteng. Ia mengakui jika badan bagian atas Alan sangatlah menarik, perutnya six pack, bahunya lebar dan di kanan dadanya terdapat suatu tato. Pria itu duduk di sofa di depan TV dan langsung mengganti channel.

Unfinished Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang