Lisa memasuki gedung kantor Jeon Corporation dengan dengan jantung berdegup kencang. Ia menyapa resepsionis di lobby gedung dan langsung melangkah ke lift untuk menuju ke lantai 12 yang merupakan ruangan Tuan Jeon.
Meski sudah sering keluar masuk gedung ini — seperti mengantar Jungkook saat Junsik memanggil pemuda itu atau mengurus urusan lainnya, Lisa tetap saja merasa gugup ketika beberapa orang yang berpapasan dengannya tadi menatap Lisa dengan pandangan penuh tanya.
Ya, biasanya Lisa berjalan dengan tergesa dan langkah yang cepat-cepat mengekori Jungkook di depannya, namun kali ini Lisa berjalan dengan sendirian dengan langkah pelan dan gugup sembari menyusun kalimat-kalimat yang akan ia sampaikan pada Tuan Jeon di kepalanya.
Lisa menatap pintu lift yang memantulkan bayangan dirinya dengan setelan camisol berlapis blazer dan celana semi formal berwarna serba hitam.
Saat bekerja dengan Jungkook, Lisa jarang memakai pakaian yang terlalu formal. Ia biasanya menyesuaikan pakaiannya dengan tempat atau kegiatan yang akan mereka datangi. Namun karena Lisa hari ini datang untuk menemui Tuan Jeon, Lisa merasa harus memakai sesuatu yang lebih formal dan sopan.Lisa menarik nafas dalam-dalam dan memantapkan hatinya. Ia sudah menyusun beberapa jawaban yang menurutnya baik dan tepat jika nantinya Tuan Jeon menanyakan alasannya ingin berhenti menjadi personal assistant Jungkook. Lisa juga sudah menyiapkan alasan lain jika Tuan Jeon bertanya apakah ada permasalahan yang terjadi diantara Lisa dan Jungkook. Jawaban yang tidak akan membuat Jungkook terlibat masalah dan mendapat bogem mentah dari ayahnya tentu saja. Lisa berharap Tuan Jeon akan menyetujui permintaannya sehingga Lisa bisa segera berpisah dengan Jungkook dan meski Lisa tak sepenuhnya berhenti bekerja pada keluarga Jeon, kemungkinan ia dan Jungkook sering bertemu menjadi sangat minim.
"Selamat siang, Jennie-eonnie," Lisa menyapa Kim Jennie, sekretaris Tuan Jeon yang usianya lebih tua beberapa tahun darinya. Jennie adalah seniornya saat kuliah dulu. Mereka saling mengenal dengan baik meskipun tidak terlalu akrab seperti hubungan Lisa dan Rosé.
"Oh, hei Lisa, sudah lama tidak melihatmu," Jennie tersenyum lebar dan menjabat kedua tangan Lisa dengan bersemangat.
"Kau tidak datang bersama Jungkook-nim?"
Lisa menggeleng dan tersenyum "Tidak eonnie, aku ke sini untuk menemui Junsik-nim, apa beliau ada?"
Jennie mengangguk. "Iya, beliau ada. Kebetulan beliau baru saja selesai rapat dengan investor. Duduklah dulu, aku akan menyampaikan pada beliau jika kau ingin menemuinya,"
"Terima kasih banyak, eonnie,"
Jennie mengetuk ruangan Tuan Jeon dan terdengar sahutan dari dalam yang menyuruh Jennie untuk masuk. Lisa yang masih berdiri merapikan penampilannya dan berusaha menetralkan detak jantungnya yang tidak beraturan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personal Assistant | LIZKOOK [DISCONTINUE]
FanfictionCerita tentang Lalisa Park, gadis cantik yang 'terpaksa' menjadi Personal Assistant dari seorang member idol group paling fenomenal - Jeon Jungkook, si Golden Maknae BTS, untuk membayar seluruh hutang orang tuanya pada ayah Jungkook, Tuan Besar Jeon...