Bunyi mendesis terdengar setiap kali Lisa membalik potongan daging sapi, bawang bombay, dan jamur di atas grill pan. Lisa dengan cekatan memindahkan potongan-potongan daging yang sudah matang ke dalam mangkuk Jungkook dan kembali mengisi grill pan itu dengan potongan-potongan daging yang baru.
Jungkook duduk sambil meluruskan kakinya, mata bulatnya memandang grill pan di hadapannya dengan tatapan kosong, bibirnya tak henti meneguk berliter-liter soju langsung dari botolnya sedari tadi. Ia menggulung lengan panjang t-shirt yang dikenakannya sampai ke bagian siku, dan membiarkan belt yang melingkar di celananya terlepas begitu saja.
Lisa bersyukur Junsik sedang pergi ke New York untuk perjalanan bisnisnya selama dua minggu ke depan sekaligus menjemput istrinya, Nyonya Jeon Yuri. Jika Junsik melihat Jungkook pulang dengan belasan botol soju, Lisa pastikan Jungkook akan langsung babak belur dihajar ayahnya itu. Junsik melarang siapapun mabuk di dalam rumahnya — termasuk anggota keluarganya sendiri, ditambah lagi, Jungkook dengan santainya memanggang barbeque di halaman belakang kediam Jeon yang aesthetic dan mahal — biaya perawatan rumputnya saja melebihi gaji Lisa sebulan.
"Ssajangnim, tolong makanlah dulu," pinta Lisa untuk yang kesekian kalinya. Pasalnya pemuda di hadapannya itu hanya melamun dan minum tanpa sedikitpun menyentuh daging yang sudah susah payah dipanggang Lisa, padahal Jungkook sendiri yang memintanya tadi.
Setelah keributan kecil di restoran daging tadi, Jungkook tanpa mengatakan sepatah kata pun langsung berbalik meninggalkan Eunha dan Eunwoo. Jungkook sama sekali tak peduli dengan wajah memohon Eunha, atau permintaan Eunwoo agar ia mendengar penjelasan mereka terlebih dahulu. Lisa tak bisa berbuat banyak, dengan atmosfer canggung yang luar biasa menyelimuti mereka, ia membungkuk berpamitan pada kedua orang itu dan berlari mengejar Jungkook.
Jungkook membanting pintu mobil tanpa menggubris ucapan Lisa sama sekali dan Lisa bisa merasakan aura Jungkook menjadi sangat dingin, gelap dan menyeramkan, sehingga ia hanya diam dan menyetir dengan penuh konsentrasi menuju ke kediaman keluarga Jeon ketika Jungkook terus menyebutkan sebuat kata — "Rumah!". Ponsel Jungkook berbunyi sejak mereka meninggalkan restoran, panggilan masuk terus menerus tanpa ada jeda. Jungkook bahkan melempar ponselnya begitu saja ke belakang kursi mobilnya tanpa mempedulikan bunyi "Krakk!!" setelah ponsel itu menghantam body speaker mobilnya.
Eunha juga menghubungi ponsel Lisa, namun Jungkook mengancam akan melempar ponsel itu ke jalan melalui jendela mobil jika Lisa menanggapinya, sehingga dengan terpaksa, Lisa pun mematikan ponselnya.
Di tengah perjalanan, Jungkook menyuruh Lisa berhenti di sebuah minimarket, lalu pemuda itu langsung turun sebelum Lisa sempat melepas seat beltnya. Lisa tidak bisa protes saat Jungkook hampir mengosongkan sebagian rak display soju dan memasukkan belasan botol kaca berwarna hijau itu ke dalam keranjang. Jungkook sedang berada dalam mode yang tidak bisa dibantah, jadi Lisa tidak berkomentar sedikit pun tentang keputusan pemuda itu meski Lisa ingin sekali berteriak di telinga pemuda itu bahwa Lisa lah yang akan dibunuh oleh manager Jungkook jika pemuda itu besok datang dengan wajah bengkak karena mabuk.
Sesampainya di rumah, Jungkook berteriak menyuruh maid-maid di rumahnya menyiapkan grill pan dan berbagai bahan untuk membuat barbeque, lalu pemuda itu mengajak Lisa — lebih tepatnya memerintah karena Lisa tak bisa membantah — untuk menemaninya minum dan membakar daging untuknya. Bahkan tanpa mengganti pakaian mereka terlebih dahulu.
"Kau tahu, Lisa.." Jungkook tiba-tiba membuka suara.
Lisa yang sedang membolak-balik daging mendongak.
"..aku benar-benar jijik dengan bajingan bermuka dua itu," lanjut Jungkook sembari memasukkan potongan daging dan jamur ke mulutnya dalam sekali suap.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Personal Assistant | LIZKOOK [DISCONTINUE]
FanfictionCerita tentang Lalisa Park, gadis cantik yang 'terpaksa' menjadi Personal Assistant dari seorang member idol group paling fenomenal - Jeon Jungkook, si Golden Maknae BTS, untuk membayar seluruh hutang orang tuanya pada ayah Jungkook, Tuan Besar Jeon...