.
Mashiho menghirup udara segar, setelah 2 minggu berlibur ke kampung halaman di Jepang. Kini ia sudah kembali, ia berjalan jalan di sebuah kampus ternama, sebentar berkeliling dan mengagumi gedung gedung di kampus itu.
Sesekali ia membalas pesan di ponselnya, ia ada janji dengan Jisung harusnya mereka bertemu sejak setengah jaam yang lalu, tetapi Jisung tak kunjung datang.
Mashiho selalu mengunjungi tempat tempat sepi disana, barangkali ada sesuatu.
Kini ia sampai di belakang, bangunannya nampak tua dan kotor.
Tak disangka ia bertemu Jisung disini.
"Oii Jisung"
Jisung menoleh ke arah Mashiho seraya berlari ke arahnya.
Jisung terlihat terburu buru."Kok disini?" Tanya Jisung sembari menarik tangan Mashiho agar kembali ke kantin.
"Yee gue nungguin lo dari tadi"
Jisung melepaskan tangan Mashiho karena kini mereka berjalan dikoridor, banyak mahasiswa disana kan takut dikira homoan.
"Harusnya nunggu aja"
"Gabut"
"Lo abis ngapain kok keringetan gitu"
"Bukan urusan lo Ho"
Mashiho mendecih pelan. Kemudian mendaratkan bokongnya di kursi kantin.
Mashiho menerka nerka apa yang dilakukan Jisung di gedung belakang tadi.
Jisung merasa risih karena ditatap oleh Mashiho."Gue tau gue ganteng, tapi maaf Ho gue masih normal"
"Anjirr, gue juga normal kali. Lo kata gue udah belok apa"
"Bisa jadi kan"
Mashiho mendengus, sedetik kemudian ia ingat akan tujuannya bertemu Jisung.
"Mana bukunyA" kata Mashiho
Jisung mengerutkan kening, lalu membuka tasnya dan mengambil buku yang di maksud Mashiho.
Buku yang di maksud Mashiho adalah buku yang di tulis Changbin. Ia masih penasaran apa yang di lakukan Changbin dan yang lain semasa Hidup.
Mashiho menerima buku itu, lantas dengan cepat memasukan bukunya dalam tas.
.
Mashiho mengerjapkan matanya beberapa kali. Lalu beranjak dan meraih remot tv.
Belum ada acara yang menarik di televisi.
Ia terus saja mengganti channelnya hingva tatapannya terpaku.Sebuah berita menayangkan kasus pembunuhan yang terjadi di kampus Jisung.
Mashiho menganga ia tak percaya apa yang di lakukan Jisung. Tapi ia tak boleh menuduh Jisung. Bagaimana lagi kemarin Jisung terlihat mencurigakan setelah dari gedung yang ada di belakang.
Pintu kamarnya terbuka, buru buru Mashiho mengganti channelnya me siaran gosip.
Ia terkejut melihat siapa yang datang. Jisung dengan pakaian yang acak acakan nampak frustasi.
"Ini ada gembel masuk, emang nggak diusir sama scurity?"
Jisung hanya mematung, tatapannya kosong.
Mashiho khawatir pada Jisung iapun beranjak menghampiri pria itu lalu menepuk bahunya.
"Lo kenapa?"
Jisung menoleh dan tersenyum getir, ia sedih harus bagaimana menceritakannya pada Mashiho.
Mereka duduk di sofa Mashiho memberi cokelat panas untuk Jisung.
"Cerita ke sohib lo" ujar Mashiho
Jisung menyesap cokelat panas yang masih mengepul.
"Gue bingung"
"dua bulan gue udah bunuh 3 orang""WHAT!!" Mashiho benar benar terkejut
"Kok bisa, bukanya dulu lo nggak pernah mau bunuh orang " lanjut pria bersuara unik itu."Gue juga nggak tau, reflek aja gitu"
"Ih, jangan jadi kriminal masa iya gue ntar nangkep lo"
Jisung bingung atas kalimat Mashiho
"Maksudnya lo mau jadi polisi?"Mashiho mengangguk "impian gue dari kecil"
"Yeelah nggak ngaruh juga kali, kan lo di Jepang"
"Udah pindah gue"
Jisung terdiam, dipikirannya Mashiho memang benar benar berubah, pria itu tak main main dengan ucapannya dulu.
"Udah Sung, nggak usah bunuh orang lagi, itu malah jadi beban buat lo"
"Gue harus gimana, apa jangan jangan sebenernya gue itu punya sisi gelap"
Mashiho tertegun ia bingung harus berkata apa, ia sama sekali tak punya solusi untuk hal ini.
Karena sebenarnya Mashiho juga punya sisi gelap namun pria itu bisa mengontrolnya, beda lagi dengan Jisung yang tak bisa mengontrol sisi gelapnya.
Jiaung terdengar menghela nafas pasrah.
"Gue juga punya sisi gelap Sung, tapi gue sebisa mungkin bisa ngontrol itu
Jisung memikirkan kalimat yang dilontarkan Mashiho. Jika Mashiho bisa mengontrol mengapa ia tidak. Ia harus berusaha mengontrol sisi gelapnya.
.
.
Part pendek huhu....
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
[Darkside] Stray Kids & Treasure 13
FanfictionDi dunia ini. Ada 2 sisi Mereka yang menyukai Cahaya dan Mereka yang tak takut kegelapan. Start 10/02/2019 On Going