Happy reading.....
🌻🌻🌻
.
Setelah kejadian malam itu Jisung menjadi pendiam, ia tak tahu apa yang salah pada dirinya. Terkadang ia merasa bersalah kadang juga merasa puas dan tenang setelah membunuh, apakah ia psikopat?.
Ia berjalan menuju dapur mencari sesuatu yang bisa ia makan, namun nihil kulkasnya kosong. Dengan segera ia mengambil jaketnya lalu pergi ke luar.
Pria itu menghirup udara segar di luar apartemen lalu tersenyum sejenak. Andai saja mereka maaih komplit, pasti ada Junkyu yang selesai memasak ada Haruto yang selalu komplain. Ah sudahlah lagi pula mereka akan bertemu lagi pada saatnya.
Ia menuju salh satu kafe yang tak terlalu jauh dari apartemennya, disana ia tak sengaja bertemu Yoonbin.
"Tumben makan di luar?" Tanya Yoonbin sembari merangkul pundak Jisung.
Jisung tersenyum sebentar lalu menjawab pertanyaan dari yoonbin.
"Iya nih, kulkas kosong"Yoonbin mengangguk kecil lalu menurunkan tangannya dari bahu Jisung. Mereka duduk di pinggir dekat kaca.
Jisung sibuk memilih menu, Yoonbin membalaa pesan dari beberapa teman tongkrongan barunya.
Setelah memilih pesanan mereka berdua ngobrol ringan, bergurau dan mengenang masa lalu.
"Untung aja gue keluar duluan, kalo nggak udah habis di bakar elo gua mah" kata Yoonbin disela tawanya
"Beruntung lo haha" Jisung tertawa lalu mengusap dagunya.
Yoonbin mengerutkan dahi melihat sesuatu yang aneh pada diri Jisung. "Jari lo kenapa kok di perban?"
Jisung melirik kearah jari jarinya sebentar. "Kena pecahan Vas bunga"
Yoonbin mengangguk, tapi dalam lubuk hatinya ia bergumam.
"Sung, lo kan nggak punya vas bunga dimanapun?""Serius lo? Cuma kena pecahan vas bunga?" Tanya Yoonbin untuk memastikan.
Jisung terdiam lalu berpikor sejenak, seingatnya memang gitu.
"Iya kayaknya, seingat gue gitu"Beberapa detik kemudian pesanan mereka tiba, Yoonbin dan Jisung menghentikan obrolan.
Mereka sibuk dengan pesanannya masing masing."Kayaknya? Seingat gue?"
Setelah menghabiskan waktu di kafe, Jisung mengajak Yoonbin ke apartemennya alih alih meminta tebengan. Yoonbin juga ingin melihat apartemen Jisung.
Sesampainya di apartemen Jisung, Yoonbin merebahkan dirinya di kasur.
"Duh pengen boker gue""Najis lo, baru juga turun makanannya" sahut Jisung yang sedikit menjauhkan diri dari Yoonbin, takut Yoonbin kentut sewaktu waktu.
Yoonbin langsung ngibrit menuju toilet di kamar Jisung.
"Awas lo kalo toilet gue bau eeq lo!" Teriak Jisung dari luar.
"Sans... eeq gue wangi"
"Gundulmu!"
Yoonbin tak menyahut lagi, ia lebih baik merenung alias mengeluarkan ampas yang tadi ia makan.
Setelah selesai dengan aktivitasnya, ia keluar naum sebelum itu ia ingin melihat penampilannya dulu di cermin, siapa tau kan ya eeqnya nempel di muka :v
"Astaga dragon!" Yoonbin mengumpat.
Mengapa ia tak sadar tadi, untung saja kakinya tak luka. Ia melihat kaca pecah lalu pecahannya berserakan di lantai.
Yoonbin maaih mematung lalu pintu terbuka memperlihatkan Jisung yang membawa sapu.
Jisung nampak bingung melihat ekspresi Yoonbin. Yoonbin juga bingung takutnya dituduh sama Jisung.
"Keluar sana, biar gue beresin" perintah Jisung.
"Sung bukan.."
"Mau gue robek pake ini" Jisung berjongkok mengambil pecahan kaca lalu ditodongkan ke arah Yoonbin.
Yoonbin langsung berlari menuju kasur Jisung, sedangkan pria tadi hanya tertawa mendengar celotehan Yoonbin.
Jisung selesai dengan pekerjaannya sedangkan Yoonbin masih asik goleran di kasur.
"Bantuin apa gimana kek" kata Jisung yang sedang membawa cermin untuk dipasang.
"Manggil tukang makanya kalo nggak bisa" sahut Yoonbin.
"Kan gue barusan udah manggil"
"Lo kira gue tukang"
"Iya kang colay"
Yoonbin langsung bersiri dengan wajah kusut, lau membantu Jisung memasang cermin itu.
Setengah jam berlalu mereka sedang bercermin, dengan cermin baru tentunya.
Yoonbin menyisir rambutnya dengan tangan.
"Wih ganteng juga gue ya""Najis" timpal Jisung.
Hening.
Jisung memperhatikan pantulan Yoonbin di cermin, pria itu nampak berpose.
Lalu beralih pada pantulannya sendiri, ia terdiam.
Kenapa bisa, astaga. Jisung tersentak, namun Yoonbin tak menyadari itu, terbukti ketika Yoonbin nampak acuh lalu pergi meninggalkan Jisung.
Bayangannya, pantulan dirinya. Seharusnya ia saling berhadpan dengan dirinya sendiri di cermin, tapi ini berbeda, ia justru melihat pantulannya yang memunggungi dirinya.
"Apa artinya" jisung bergumam
Jisung memejamkan matanya, ia iangat jika dirinya memecahkan cermin malam itu, Lalu mengaku pada Yoonbin jika luka di jarinya karena pecahan Vas bunga.
Tapi rasanya memang ia terluka karena pecahan vas bunga.
Jisung ini kenapa?
.
.
Tbc.
Thanks for reading
KAMU SEDANG MEMBACA
[Darkside] Stray Kids & Treasure 13
FanfictionDi dunia ini. Ada 2 sisi Mereka yang menyukai Cahaya dan Mereka yang tak takut kegelapan. Start 10/02/2019 On Going