Jisung apartement."Yakin mau sekarang?" Tanya Mashiho yang berdiri diambang pintu, tubuhnya bersandar pada daun pintu.
Jisung menoleh kearahnya sekilas lalu melanjutkan aktivitasnya.
"Lagian juga abis bulan ini, Yoonbin katanya juga mau sekarang""Barengan dong, bukannya Yoonbin sampe bulan depan? Ya rugi dong udah bayar sewanya"
"Kan udah punya duit dia mah, lo udah beres beres emang?" Tanya Jisung sembari menutup kopernya
Mashiho hendak melangkah "udah, tinggal nungguin lo. Ntar kesananya gimana? Naik taksi? Naik bus? Atau jalan kaki?"
Jisung menghela nafasnya "Jemput katanya"
Mashiho menuju kamarnya, Dua koper besar tergeletak disana, semua baju dan barang pribadinya telah tertata rapi di dalam. Sebentar lagi ia akan menjalani kehidupan barunya, kehidupan yang sama dengan masa lalunya.
Pria itu merebahkan tubuhnya lalu mengerjapkan matanya beberapa kali, rasa kantuk itu mulai menyerang tanpa menunggu aba aba kelopak matanya tertutup rapat.
"Hidup ataupun mati kita tetap akan terikat, Mashiho"
Pria itu membuka matanya secara tiba tiba, degup jantungnya bekerja dua kali lebih cepat dari biasanya, nafasnya tak teratur, setitik keringat muncul di pelipisnya. Ia memposisikam tubuhnya agar terduduk, bangun dengan cara kaget memang menyakitkan.
Ia mengacak rambutnya secara acak, ia mendengar suara misterius itu, terdengar seperti suara rekannya.
Pintu terbuka nampaklah Jisung seiring terbukanya pintu.
"Udah bangun lo"
Mashiho memiringkan kepalanya, tidur? Apa barusan ia tertidur, bukanya ia hanya menutup matanya lalu mendengar suara aneh yang membuat ia membuka matanya?
"Huh... emang gue tidur berapa jam"
Jisung melihat arloji yang ada di pergelangan tangannya "ummm satu jam kurang lebih"
"Serius Lo!!"
Yoonbin apartement.
"Ya serius, anjir lah!"
"Kalem kalem ma bro"
Junkyu memasukkan barang barangnya secara acak kedalam koper dibantu oleh Yoonbin, yang justru terlibat adu mulit sejak awal tadi.
"Ini? Serius juga di bawa?" Tanya Yoonbin seraya menenteng sebuah er--
"Anjir! Jangan di tenteng kancut Dora gua!"
Yoonbin buru buru memasukkan barang milik Junkyu itu, barang keramat yang akan membuat si empunya marah besar.
"Lagian elo sih pake acara molor segala, kan jadi packingnya buru buru" tutur Yoonbin.
"Heh gue tuh abis interview, maklum lah nyari kerja kan nggak gampang"
Yoonbin hanya mengumpat dalam hati, lagi pula mengapa Junkyu menyuruhnya untuk mempacking barang barang keramat miliknya.
"Eh keknya ada tamu tuh, Bin?" Junkyu menghentikkan aktivitasnya, begitupun dengan Yoonbin.
Yoonbin segera melenggang keluar, lalu melemparkancut milik Junkyu tepat di wajah empunya.
"Sialan lo!!"--Junkyu.
Lagian salah Junkyu juga, harusnya jika barang barang itu keramat ia sendiri yang membereskannya, bukan di serahkan ke Yoonbin yang mulutnya sebelas duabelas sama lambe turah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Darkside] Stray Kids & Treasure 13
FanfictionDi dunia ini. Ada 2 sisi Mereka yang menyukai Cahaya dan Mereka yang tak takut kegelapan. Start 10/02/2019 On Going