02; pacaran

38 6 9
                                    

Temen, Mark Lee
.

3 bulan kemudian.

Hari ini terakhir UTS. Biasanya pasti ada sparing kecil-kecilan dari anak ekskul dan OSIS undang sekolah tetangga.

Biasanya, kalau sparing sudah menjadi tradisi para anggota OSIS kepanitiaan. Entah itu konsumsi, dokumentasi atau apapun itu.

Kelas X-IPS 1 udah berisik pas tau anak volly mau sparing nanti sore. Terutama cewe sih.

"Dianaaaaaa gila ntar anak volly sparing lawan sekolah sebelah huhuu gasabar."
Sentak Liya yang tiba-tiba duduk disebelah Diana yang sedang mengulang beberapa soal yang nanti akan diujiankan pada jam pertama.

Diana yang sedang berkutat dengan buku tebal tersebut kehilangan fokusnya saat Liya tiba-tiba mengguncang tubuhnya agak keras.

"Ya emang kenapa sih? Terus gue harus jungkir balik gitu biar lu seneng?"
Sahut Diana agak kesal karena sebentar lagi bel dan langsung ujian.

"Ihhh masa lu gatau sih si Mark kan ikut sparing ntar hueee pasti ganteng banget~"
Balas Liya dengan penuh cengiran.

Baru 3 bulan, populer juga.

Kring kring!

"Udah balik sono lu pergi bentar lagi ujian udahhh."
Sahut Diana sembari mendorong pelan Liya yang menempel padanya.

"Dih Diana mah sok judes ntar pas jadi MC juga diliatin tuh si mark."

"Apasih berisik lu pergi sono hush hush."
Usir Diana pada Liya.

🍀

Sembari menunggu kedatangan sekolah tetangga, Diana kembali ke lapangan untuk mengecek apakah sound system lancar dan gaada kendala.

Saat mengecek, tiba-tiba hp nya bergetar di kocek roknya. Diana mengambil hp nya dan mengecek pop up yang terpampang.

LINE
Wooyoung🐾

Oy jung

Apa?

Bisa ke ruang sekre bentar ngga? Bawain konsumsi ke anak voly

Sip otw

Tanpa membuang waktu, Diana langsung berlari kecil untuk segera mengambil konsumsi tersebut.

Tanpa menunggu lama, Diana sudah sampai dengan agak tergesa.

"Mana konsumsinya?"

Lelaki bersuara nyaring itupun segera memberikan sekantong besar yang berisi roti dan beberapa botol air minum.

"Kasih di lapangan langsung ya, tadi gue udah liat mereka udah turun kebawah."
Sahut wooyoung sembari memindahkan kantong tersebut ke tangan Diana.

"Oke gue kesana dulu."
Sembari langsung menutup pintu dan pergi ke lapangan.

Sesampai di lapangan, beberapa anak volly sudah ada yang pemanasan atau sekedar duduk manis sambil bercerita entah itu apa.

"Oy san! Konsumsi buat tim lu nih!"
Sambil menepuk orang yang dimaksud, Diana segera meletakkan konsumsi itu disalah satu bangku yang disediakan.

"Oit, thanks yo."
Balas pria berahang tegas dan bermata tajam itu sambil tersenyum ke arah diana.

Diana yang tak ingin membuang waktu pun hanya sekedar mengangguk dan kembali ke tempat dimana dia harus membuka acara karena para murid dari sekolah tetangga sudah datang sekitar 5 menit yang lalu.

🍀

Sparing yang diselenggarakan berjalan dengan lancar, beberapa murid yang rela tidak pulang demi menonton acara tersebut pun sudah memenuhi pinggir lapangan.

Beberapa dari panitia sibuk menyiapkan segala sesuatu yang kurang dan berkeliling demi mendapat foto yang bagus demi dokumentasi.

Pertandingan yang sengit antara sekolah ini membuat para penonton panas dingin dan tidak memadamkan suara semangatnya.

"Kak san semangattt!!"

"Kak yunhoo cepet ayooo!!"

"Duhhh kak lucas aaa ganteng banget~"

Setidaknya begitulah teriakan para fans yang memenuhi gendang telinga Diana. Seperti biasa, Diana si apatis inipun hanya melihat dengan dingin tanpa senyuman atau teriakan apapun.

🍀

Akhirnya sparing tersebut selesai tanpa ada pertikaian antar sekolah, walaupun sudah sore, tapi masih banyak murid dan para guru yang berlalu lalang untuk pulang atau sekedar menyapa beberapa teman.

Lapangan sudah bersih daritadi, berterimakasihlah pada panitia yang sudah merelakan tenaganya demi ini semua.

Beberapa anak volly masih ada yang belum pulang. Mungkin masih ingin membersihkan badan —yang pastinya lengket karena keringat tadi— serta beberapa yang masih duduk-duduk untuk sekedar beristirahat.

Diana yang hendak pulang pun dikejutkan dengen kehadiran Shanon yang dekat gerbang.

"Hei."
Sapa Diana sembari menepuk pundaknya.

"Oh haiii~ belum pulang Di?"
Balas Shanon yang sembari berkutat dengan ponselnya.

"Lagi nunggu jemputan. Tumben belum pulang?"
Jawab Diana sambil memakai airpod ditelinga kanannya.

"Lagi nunggu pacar, hehe."
Balasnya dengan cengiran bahagia.

Oh, pacar.

Diana yang apatis pun melanjutkan kegiatan bersenandungnya sambil menunggu jemputannya.

Tak lama mobil SUV hitam berhenti tepat didepan Diana dan shanon. Kaca mobil itupun terbuka dan menampakkan seseorang.

Oh, mark?

"Eh gue duluan ya Di, Mark udah dateng, bye."
Kata Shanon sambil membuka kenop pintu mobil tersebut.

Diana yang terlihat bingung hanya bisa mengangguk dan diam tanpa berkata apa-apa.

Tak lama mobil tersebut bergerak melewati Diana yang masih terdiam di tempat. Melupakan angin sore yang mulai dingin.

Entah kenapa ada rasa panas yang membakar hatinya. Seperti tak rela bahwa temannya berpacaran dengan lelaki itu. Diana dengan cepat menggeleng ribut.













































Ga, gaboleh cemburu. Dia cuma orang yang ketemu sama lu beberapa bulan yang lalu dan itu pacar temen lu sendiri. Ga, gaboleh Diana.

🥀
TBC

Temen, Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang