Rencana Tuhan Memang Indah

29 2 0
                                    

Nama ku Fatimah A-Zahra, aku putri sulung dari empat bersaudara. Adek ku yang pertama laki- laki sat ini dia duduk di kelas delapan MTs tak beda jauh dengan aku dia juga mengemban ilmu dipesantren, setelah itu adekku yang kedua sama-sama laki-laki juga dengan yang pertama saat ini dia duduk dikelas tujuh MTs tak beda jauh juga sama-sama mengemban ilmu dipesantren. Dan adekku yang bungsu ini perempuan dia duduk dikelas akhir madrasah ibtidaiyah yakni kelas 6 dan berencana untuk melanjutkan pendidikan nya dipesntren modern Gontor.

Tak terasa sudah berjalan enam tahun aku mengemban ilmu dipesatren. Saat ini aku sudah menginjak kelas akhir yang paling aku nanti kan dari dulu. Tetapi disisi lain aku juga bimbang dan bingung ingin melanjutkan pendidikan dimana. Abi dan umi ku menyerahkan pilihan itu kepada ku. Aku sudah meyakinkan diriku sendiri untuk memutuskan lanjut dipestren al-quran dimana aku bisa belajar dan menghafalkan al-qur,an dengan baik dan benar, tetapi disisi lain ada paman ku yang menyaran kan aku untuk lanjut ke perguruan tinggi.

Masa di pesantren akan segara habis, disini aku hanya bisa melaksanakan belajar,dan beribadah dengan khusyu. Dipagi yang cerah ini bertepatan hari sabtu aku di denguk oleh kedua orang tua ku, dengan motivasi dan doa beliau semoga ujian nasional ku hari senin berjalan dengan lancar dan di beri kemudahan. Disaat aku dijenguk aku dankedua oreang tua ku pasti bercanda bareng, makan bareng, tidak lupa juga cerita keluh kesah ku sehari-hari selama di pesantren. 2 jam sudah orang tua ku disini dan akhir nya beliau pamit untuk pulang.

Pagi yang cerah, suara burung berkicauan yang merdu dan matahri yang indah mulai terlihat, tak terasa bahwa hari ini aku ujian nasional. Saat itu aku mendapatkan sesi tiga yaitu sesi paling terakhir sendiri dan pulang nya pun jadi sore. Selesai aku meengerjakan aku bergegas pulang ke pesantren untuk sholat ashar dan istirahat. Di pesantren ku setiap sholat selalu di biasakan untuk berjamaah, setelah melaksanakan kan berbagai kegiatan kini suda jam 23.00 semua santri di wajibkan untuk tidur. Aku bersiap-siap untuk tidur tiba-tiba ada panggilan bahwa aku dijenguk paman ku. Aku pun kaget, diadalam batinku " kenapa malam-malam dijenguk dan sudah jam segini lagi. " Tidak lama setelah panggilan itu aku pun bergegas keluar untuk menemui paman ku, setelah aku bertemu pamanku beliau langsung berkata " ayo pulang ada acara mendadak, " aku pun kaget tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ada acara mendadak. Padahal biasa nya kalo mau ada acara umi ku selalu bilang satu minggu sebelum acara tersebut. Aku pun bertanya kepada pamanku "ada acara apa paman? " , paman ku pun tak menjawab pertanyaan ku dan aku segera disuruh masuk mobil. Selama diperjalanan pulang paman ku mengajak aku bercanda seperti tidak ad apa-apa. Ditengah jalan pun aku terheran dan bertanya " kok arah sama jalan pulang beda ?, kita sebenarnya mau kemana paman?" , paman pun tersenyum dan tiba-tiba mobil yang aku tumpangi sama paman belok ke salah satu rumah sakit. Sesampai nya dirumah sakit aku pun ikut paman masuk dan aku ditunjukkan ruang ICU dimana disitu didalamnya ada seorang yang aku sayang dan aku cintai. Abiku terbaring koma di atas tempat tidur pasien dan ibu ku mendapingi duduk disebelahnya sembari membaca Al-Quran. Aku pun melangkah kan kaki dengan lemas dan dan menahan air mata aku menuju samping ibuku kemudian aku mencium tangan umi ku dan tangan abiku yang sedang terbaring lemah. Tak lamu aku pun juga ikut membaca al-quran disamping abiku untuk menggantikan umiku dan umiku berpindah posisi untuk menuntun kalimat syahadat di telinga abiku. Tak lama selang waktu 3 menit abiku pun menghembuskan nafas terakhirnya. Umiku melarangku untuk menangis aku pun menahan semua itu dengan sakit terasa seperti mimpi. Akhir nya jam tepat jam 01.00 abiku sampai dirumah dan dipersiapkan untuk proses pemakaman nya. Adekku laki-laki yang baru saja sampai rumah pun kaget dengan keadaan rumah ramai di dpn rumah ada mobil warna putih yaitu ambulan. Umiku, aku dan tiga adekku saling menguatkan tidak boleh ada yang sedih berlarut karena itu hanya membuat kepergian abiku tidak tenang.

Setelah berberapa minggu kepergian abiku, aku pun melanjutkan untuk mengurus pendaftaran ke perguruan tinggi, dan tak lama pengumuman pun tiba, aku diterima alah satu fakultas hukum di salah satu perguaruan tinggi negeri aku pun senang. Dan tiba-tiba aq didaftarkan oleh pesantren untuk mengikuti tes beasiswa ke Turki aku pun melaksanakan sebagaimana perintah abah kiai untuk mengikuti tersebut daan akhir nya aku ketrima di program tersebut. Setelah berunding dengan keluarga aku sepakat meninggalkan perguruan tinggi negeri dan mengambil program beasiswa tersebut, salah satu syarat untuk bisa mengemban ilmu ke Negara Turki kita harus menyelesaikan hafalan Al-Quran maksimal 3 tahun. Dan seiring waktu berjalan hampir 2 tahun aku disana dan tinggal selangkah lagi aku bisa melanjutkan ke Negara tersebut, dan di suatu hari aku di jemput salah satu pak de ku dan mengizinkan aku ke pengurus untuk di beri waktu pulang aku pun kaget dan aku pun bertanya-tanya entah ada apa di rumah aku pun tidak diberitahu, dan di sepanjang jalan pakde ku bilang katanya mau ada acar keluarga keluar kota aku pun percaya dengan pade ku. Sesampainya di depan rumah aku terheran-heran sebenarnya ada apa dengan rumah ku kok penuh dengan orang dan berbau-bau rasa duka. Aku pun turun dari mobil dan lansung masuk rumah dengan disambut umi ku terbaring ditengah orang-orang yang lagi melantunkan yasin daan tahlil. Dan aku pun melangkah menuju umiku dengan lemas dan langkah pelan sekali, dan dilam hatiku berkata " ya allah rencana indah apalagi yang akan kau beri " semua orang berusaha menenangkan aku daan ketiga adekku. Setelah proses pemakaman selesai aku dan ketiga adekku saling menguatkan dan percaya bahwa kita bisa membuktikan kepada abi dan umi.

Tujuh hari umi ku pun telah berlalu, saat nya aku dan adeku kembali ke tempat masing-masing untuk mengemban ilmu. Kita berempat berjanji untuk seling berusaha agar menjadi yang terbaik. Kembali ke kegiatan sehari-hari dengan semangat yang tinggi Alhamdulillah aku berhasil mengkhatamkan hafalan ku dengan waktu 2 tahun.

Pagi yang cerah pun tiba tepat hari senin Pelepasan santri untuk melanjutkan program study nya ke Negara Turki pun tiba, semua teman-teman ku dihadiri ayah dan ibu mereka, sempat aku meerasa iri tetapi aku berusaha membuang rasa iri tersebut karena aku percaya bahwa rencana tuhan itu lebih indah. Didalam acara ini aku dihadiri ketiga adekku dan keluarga besar ku. Aku bersyukur mempunyai mereka itu anugerah yang indah bagiku. Dan setelah acara selesai aku perpisahan dengan dengan adek-adek ku dan keluarga untuk melanjutkan perjalanan ke turki di sana aku menjalankan pendidikan selama tiga tahun. Dan yang paling sedih aku tidak boleh kembali ke Indonesia sebelum waktu tiga tahun tersebut habis.

Satu tahun tak terasa dan kabar gembira pun datang tetapi disisi lain juga sedih. Adeku yang pertama ikut wisuda mengkhatam kan dan menghafalkan Al-Quran 30 juz, Alhamdulillah beribu-ribu syukur atas semua yang engkau beri ya allah, semoga ketiga adek-adeku dan semua keluarga besar ku yang membantu biaya dan berjalannya pendidikan adek-adekku selalu di beri kemudahan dan lindungan allah. Dari perjalanan kisah ini aku percaya bahwa rencana tuhan memang indah dan yuhan tidak akan memberi ujian diluar batas kemampuan hambanya. Selai lagi tetap semangat danjangan mudah putus asa.

Kepingan CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang