Seperti biasa matahari menyambut ceria seraya mengatakan selamat pagi untukku. Ku ambil tasku dan menuntun motor keluar dari rumah. Pagi ini Aku harus bergegas ke kampus, ada presentasi makalah pagi menunggu.
Presentasi berjalan dengan lancar, syukurlah Aku masih bisa bertemu dengan teman-temanku, mengobrol, diskusi bahkan sekedar bercanda dan tertawa. "Hai guys, sepertinya ada yang baru balikan nih." Terdengar suara Syifa menyaut ditengah-tengah perbincanganku dengan Karin. Memang beberapa minggu ini hubungan Karin dengan kekasihnya ada sedikit masalah, tapi syukurlah mereka akur kembali. "Apasih kamu, engga kok." Jawab karin sambil tersenyum malu. "Ciyeee..."Sahutku ikut mengejeknya. Syifa dan Karin memang bukan teman dekatku, tapi entah kenapa mereka selalu mengikutiku.
Mata kuliah hari ini selesai dan disambung esok hari. Masih berjalan dengan normal dan semua mahasiswa pasti tahu dengan banyaknya tugas yang seabrek, pembuatan makalah yang harus direvisi, belum lagi kating yang mondar-mandir bimbingan untuk skripsinya, benar-benar melelahkan. Sampai pada waktunya dunia digemparkan dengan adannya virus Corona dari Wuhan, awalnya semua baik-baik saja, virus itu belum menyebar ke sini. Seiring berjalannya waktu keadaan semakin memburuk, pemerintah berupaya sebaik mungkin untuk mencegah penyebaran virus yang semakin meluas. Sekolah dan kampus dihimbau untuk belajar di rumah masing-masing. Surat edaran dari rektor juga sudah keluar, grup WA kelas ramai membahas tentang keaslian surat edaran ini, banyak dari teman-teman juga sudah merencanakan pulang kampung. "Cah aku mau balik ke Depok, lumayanlah dapat libur." Tulis Sinta di grup WA. "Eh jangan, di rumah aja kamu wkwkw, maksudku di kos aja." Timpal salah satu temanku menanggapi. Grup kelas terlihat ramai dengan terdengarnya dering notif di Hp ku.
Siang ini mata kuliah online sudah dilaksanakan, semua berjalan kondusif. Tetapi setelah dipikir-pikir lebih enak kuliah nyata, bagaimana tidak?, semua dosen berlomba-lomba memberikan tugas kuliah yang seabrek. Lebih dari dua minggu keadaan belum juga membaik, bahkan hari ini jumlah orang yang terkena Covid-19 semakin bertambah. Aku mencoba menerapkan physical distancing di rumah. Sebenarnya Aku menikmati keadaan ini karena Aku adalah tipe wanita yang tidak mudah bergaul dan kelayapan. Akan tetapi ini benar-benar membosankan, kali ini Aku ingin keluar rumah, sungguh otakku ingin meletus rasannya. Tugas kuliah tak henti-hentinnya mengangguku, bahkan merasuki jiwaku sampai mengusik tidur nyenyakku.
Duhh....gakuat, Aku ingin pergi keluar, jalan-jalan ke luar negeri sekalian. Ku keluarkan keluh kesahku sambil berteriak-teriak di dalam kamar. Ku harap tak seorangpun mendengarkanku, jika tidak, disangka Aku ini orang gila. Belum juga sempat menghela nafas, tiba–tiba ada suara dari sebelah. "Diam woy..., berisik tau gak!" Suara wanita menyebalkan terdengar di telingaku, ya dia sepupuku, Siti namannya. Dia memang sedikit menyebalkan dan selalu mengangguku. Aku tidak ambil pusing olehnya. "Bodo amat.., suka-suka dong.....", Jawabku kesal. Sudahlah.. daripada mendengarkan kata-katanya lebih baik Aku mendengarkan musik. Kuputar musik keras-keras dari aplikasi spotify di Hp ku. Lagu kesukaanku, tidak bosan-bosan Aku mendengarkannya. Alunan musik dan lirik ini seolah membangkitkan gairah jiwaku, entah kenapa aura positifku keluar membuat hatiku bergetar. Dont give up on me karya And Gramer. Ah... ini adalah lagu yang sempurna, mengajarkan untuk tidak mudah menyerah dalam setiap keadaan dan Aku sanggup memutarnya berulang-ulang.
Sembari mendengarkan musik, Aku iseng membuka aplikasi playstore, niat awalku hanya menghibur diri dengan mengunduh salah satu game. Tapi entah kenapa mataku tertuju dalam sebuah aplikasi yang lain, ada sebuah iklan yang menawarkan untuk mengunduh aplikasi tersebut. Dari komentar yang ku baca pemberian nilai di aplikasi ini lumayan bagus, bahkan ada seseorang yang menuliskan bahwa dia mendapat banyak teman dari sini, tidak hanya dari Indonesia bahkan luar negeri juga. Gila-gila.. Aku tidak percaya, benarkah? Aku bertanya pada diriku. Mungkin Aku harus mencoba mengunduhnya. Disaat Aku mulai mengunduh ternyata wifi di rumahku sangat lelet. Duh... sialan, sampai berapa lama Aku menunggu, hmm, sabarkan Aku Tuhan. Selang beberapa jam, kira-kira dua jam akhirnya selesai juga. Aku mulai mencoba aplikasi ini, kumasukkan alamat emailku dan namaku. Ternyata tampilan aplikasi ini sungguh bagus, seperti halnya aplikasi chat dan mencari teman baru. Lumayan, Aku bisa mencari teman untuk menghiburku dari kegabutan ini. Oh, tunggu sebentar, Apa?, haruskah menggunakan bahasa Inggris?. Memang bahasa internasional itu bahasa Inggris tapi levelku masih kentang. Ibarat laptop, ini seperti laptop speed tinggi musuh laptop speak kentang, jauh banget.
Kucoba mengirim satu pesan ke orang lain. Sepertinya orang itu dari negara Turki, namannya Mehmet. Kira-kira jika ku kirim pesan untuknya, diterima tidak ya?, duh Aku bingung. Oke, jangan panik, jangan negative thinking, oke tarik nafas..keluarkan jurus the power of kepepet. Aku selalu menerapkkan jurus ini jika keadaan tidak memungkinkan tetapi Aku butuh hahaha." Hey, can I be your friend?", kalimat pertamaku saat menyapannya. Haduh, hatiku berdegup kencang. Ini sudah lebih dari lima menit tapi belum ada respon. Apa dia tidak mau aku menjadi temanya?, Apa Aku jelek?, Sejelek itukah Aku sampai dia tidak mau membaca pesanku?. Baiklah tidak apa-apa, bukan masalah besar. Ketika Aku akan menutup Hp, tiba-tiba terdengar suara notif. Mulai kubuka, paling juga biasa notif shope belanja murah. Ternyata tidak, Aww..ya ampun, benarkah ini, dia menjawab pesanku?. Senangnya hatiku ketika dia mulai menjawab pesanku. "Hey ofcourse why not, we can be a good friend", Jawabnya. Serasa Aku gemetar untuk membalasnya. Hmm oke minta bantuan mbah Google sebagai penerjemah. Kuberanikan diriku untuk memulai percakapan dengannya.
Disinilah perjalanan ku dimulai. Kami membicarakan banyak hal sampai akhirnya Aku dan dia semakin dekat. Dia meminta nomor WA ku, Tentu saja Aku memberinya dengan senang hati. Kita melanjutkan chat di WA, "Hey Ema I have a group to improve our English, do you want to join with us?", Tanyanya kepadaku. Wah ini benar-benar kesempatan bagus. "Ya, add me, I want", Jawabku tanpa berpikir panjang. Grup berjudul "International friend" sudah muncul di layarku, ini pengalaman baru untukku. Ternyata disini banyak sekali orang dari berbagai negara. Ada yang dari Turki, Iran, Azerbaijan, Mesir, Maroko, Prancis, Brazil dan tidak lupa Indonesia juga. " Hey guys we have new member here", Mehmet mulai memperkenalkanku kepada temannya. "Hey guys my name is Ema, nice to meet you", timpalku mulai memperkenalkan diri. Seketika semuanya terlihat mengetik dan mulai merespon, tidak lupa teman dari Indonesia juga menyambutku dengan ramah. Semuannya saling menghargai disini. Serasa seperti mimpi, Aku tidak menyangka, seorang wanita sepertiku yang hanya diam di rumah namun dengan sekejap, seperti nyata berkunjung ke berbagai negara sekaligus bisa berbincang dengan mereka.
Di grup ini, setiap harinya harus ada topik yang dibahas dan harus menggunakan bahasa Inggris. Pembahasan malam ini tentang keindahan dari masing-masing negara. Dimulai dari negara Turki, teman-teman dari negara Turki mulai memperkenalkan keindahan negara Turki. Mulai dari kota Istanbul yang memiliki icon terkenal Galata tower, adannya balon udara dengan pemandangan yang luar biasa di daerah Cappadocia, banyak ditemukan kucing yang memiliki warna mata berbeda di kota Van, dapat dijumpai bunga mawar hitam di kota Halfeti, Sanliurfa bahkan dapat diketahui sebenarnya bunga Tulip itu berasal dari negara Turki bukan dari negara Belanda. Mereka bahkan tidak sungkan-sungkan menunjukkan tempat-tempat wisata yang bagus melalui video yang pernah mereka ambil saat berkunjung kesana, Aku merasa seperti diajak mengelilingi kota Turki bersama orang Turki asli. Selanjutnya disusul oleh negara-negara lain seperti Azerbaijan, Iran, Mesir, Prancis, dan Maroko. Masing-masing memberi penjelasan terkait negara dan kotanya, dari tradisi pernikahan, pakaian adat, makanan juga dibahas disini. Sungguh ini lebih seru dibanding harus mengerjakan tugas kuliah di depan laptop terus menerus dan membuat kepalaku pusing.
Tiba giliran negara Indonesia, dimulai dari seorang teman yang merupakan orang bugis yang tinggal di Makassar, dia menjelaskan bahwa kotanya memiliki bahasa asli Makassar dan memiliki baju tradisional yaitu baju bodo. Selanjutnya giliranku, Aku menjelaskan kepada mereka tentang budaya Jawa. Kuceritakan semua tradisi disini seperti reog ponorogo, tari jaranan, bahasa daerah, upacara penganten khas Jawa Timur juga pantai-pantai yang indah. Sungguh reaksi mereka luar biasa. "Wow so beautiful, I like the clothes", Sahut Tara dari negara Iran, menanggapi. "Amazing dear, I like all of them", Tambah Bulle dari Prancis, dan banyak lainnya. Aku sungguh tidak menyangka bahwa reaksi mereka sungguh luar biasa, aku ikut bangga menjadi warga negara Indonesia. Bahkan negara lain pun iri dengan keindahan Indonesia. Duh.. rasanya aku ingin menangis bahagia. Selain itu kita juga membahas pandemi virus Covid-19, tidak hanya Indonesia, ternyata di negara-negara lain jumlah pasien Covid-19 juga bertambah. Selain itu tidak hanya pelajar maupun mahasiswa di Indonesia saja yang dipusingkan oleh tugas, ternyata mereka mengalami hal yang sama. Kita semua mencurahkan keluh kesah dan berbagi tawa bersama. Kita saling menguatkan satu sama lain untuk terus belajar bahkan mereka juga siap untuk berdiskusi/membantu tentang apa pun.
Aku bersyukur Tuhan, Engkau mempertemukanku dengan mereka dan mengijinkanku keliling dunia di tengah pandemi Covid-19 ini. Mulai sekarang Aku akan belajar dengan rajin untuk menggapai mimpiku dan dapat berjumpa dengan teman-temanku dari berbagai negara secara nyata sehingga aku bisa memeluk mereka, travelling bersama, dan tidak sekedar bejumpa via WA saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kepingan Cerita
Historia CortaBerkarya bukanlah hal sederhana, karena dengan berkarya kita dianggap ada. Kali ini author bakal menampilkan kumpulan cerita pendek dengan berbagai macam tema dan tentunya tentang kehidupan sehari hari di panggung kehidupan ini. Kalau penasaran deng...