Kring
Suara alarm handphone, tapi tak membangunkan seseorang yang tengah tertidur.
Kring
Suara bunyi alarm digital, tetap saja tak bisa membangunkan seseorang itu.
Brak
"Yak!! Hyung matikan alarmmu itu."
Teriak Haechan yang baru membuka paksa pintu kamar. Yang dipanggil Hyung itu tak terusik dengan suara kerasnya.
Haechan itu menghampiri, Namja yang tengah tertidur itu. Ia melihat Hyung nya masih memejamkan mata.
Ia mempunyai rencana untuk membangunkan Hyung nya itu.
“TAEYONG HYUNG IRREONA!! JIN NUNNA ADA DISINI!!” Bentaknya.
Dan benar saja Taeyong langsung bangun dari tempat tidur dan langsung pergi ke ruang tamu.
“HAECHANIE, KAU BOHONGIN HYUNG!!” Teriak Taeyong dari bawah.
Haechan terkekeh, ia pun bergegas ke kamar keburu human yang arrogant mengamuk.
^•^•^•^
(Y/n) berjalan menyusuri kota Seoul, ia lebih menyukai berjalan kaki daripada naik bus. Karna apa? Karna ia ingin menikmati orang yang tengah bahagia.
Ia tersenyum menatap anak-anak yang tersenyum bersama orang tua mereka.
(Y/n) berhenti, ia melihat seorang yang familiar. Ia tak bisa berkata-kata, ia ingin memeluk tapi karena kejadian di masa lalu. (Y/n) mengurungkan niatnya untuk menghampiri orang tersebut.
Plak
“Kau anak tak tau berterima kasih,kau ku besarkan, membiayai kau dengan hasil kerjaan yang ku dapat tapi apa? Kau membalas dengan segini.” Teriak Wanita paruh baya.
Seorang gadis menangis, ia memegang pipi bekas tamparan sang Eomma.
“Balasan kau gini ya sama Eomma, kau sama aja seperti mendiang Appa kamu. Lebih baik kamu pergi dari sini. ” Bentaknya lagi.
“Eomma, tolong jangan usir aku. Aku janji akan menghidupi keluarga kita secukupnya.” Ujar sang gadis.
“Hah... Eomma tak butuh kamu. Dasar Appa sama anak sama aja. Sekarang kamu pergi dari rumah Eomma. Pergi (Y/n).” Teriaknya dengan menarik tangan (Y/n) dan juga membawa koper (Y/n).
“Eomma, (Y/n) mohon. (Y/n) bakalan lebih keras lagi untuk cari perkerjaan. (Y/n) mohon jangan usir (Y/n) dari rumah ini. ” Mohon (Y/n) tapi tak digubris oleh sang Eomma.
Bruk
(Y/n) langsung didorong oleh Eomma nya setelah samapai di depan pintu rumah.
Eomma (Y/n) pun menutup pintu saat (Y/n) sudah pergi di rumahnya. (Y/n) pun berdiri dan mengetuk pintu rumah.
Tok
Tok
Tok
“Eomma..hiks..” Tangisnya.
(Y/n) meneteskan air mata tanpa didasarinya. Ia pun bergegas pergi ke suatu tempat.
Ia menelepon Nayeon, ia meminta izin untuk tidak masuk hari ini dikarenakan sakit. Ia terpaksa berbohong.
Setelah memberitahu Nayeon, ia pun bergegas pergi ke tempat dimana ia bisa menceritakan deritanya selama ini.
***
Pemakaman
(Y/n) pergi ke tempat pemakaman, ia menatap gundukan tanah dan batu nisan yang disebelahnya terdapat bunga yang sudah layu.
“Hiks...Appa, kenapa Appa meninggalkan (Y/n). Apa Appa tidak sayang ma (Y/n)? Eomma membenciku Appa hiks...” Tangis (Y/n) sudah tak terbendung lagi, ia pun menangis.
(Y/n) mencakar tanah pemakaman Appa nya.
“Sebegitukah Eomma membenciku? Hiks... Aku mengirimkan uang ke Eomma secara diam-diam Appa. Aku harap uang itu bisa membalas apa yang Eomma berikan kepadaku Appa. ” Ujarnya dengan mengusap batu nisan Appanya.
Setelah dari pemakaman, (Y/n) pergi ke Sungai Han untuk menghibur dirinya. (Y/n) menatap seorang gadis yang tengah tersenyum dengan kedua orang tuanya.
(Y/n) merindukan momen seperti itu, tanpa sadar ia meneteskan air matanya kembali.
(Y/n) mendongak ketika ada Namja yang menyodorkan sapu tangan. Ia segera menghapus air matanya dan bangun dari tempat duduknya. Ia pun bergegas pergi meninggalkan Sungai Han.
Tapi saat ia ingin melangkah, tangan ia di cekal oleh Namja itu.
Note : Yn => Your Name ( Nama Kamu )
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^
^Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅
Short Story"𝐿𝑜𝑣𝑒 𝑀𝑒 𝑁𝑜𝑤" 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟𝑖𝑡𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐸𝑂 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎. 𝐶𝐸𝑂 𝑖𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑒𝑗𝑎𝑟 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑠𝑖 𝑘𝑎𝑟𝑦𝑎𝑤𝑎𝑛 𝑛𝑦𝑎. 𝐴𝑘𝑎𝑛𝑘𝑎ℎ 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑠𝑎𝑛𝑔 𝐶𝐸�...