•17•

3.2K 479 214
                                    

▫▪▫▪

Suasana malam hari di Sungai Han begitu dingin, dua orang berbeda jenis tengah menatap ke arah orang-orang yang sibuk bermain basket.

"Mianhae (Y/n)" Setelah sekian lama berdiam, akhirnya ada yang mulai membuka percakapan terlebih dahulu.

"Hm.. Untuk apa?" Tanya (Y/n). Yang ditanya hanya menatap ke arah depan dengan raut menyesal.

"Seharusnya aku nggak ninggalin kamu. Bodohnya aku meninggalkan kamu demi beasiswa S1 kedokteran... Hiks..." Tangisnya. (Y/n) melihat itu memeluk pria disebelahnya. Ia mengelus punggung pria itu.

"Kamu nggak bodoh, Jaemin-ah. Kamu pantas pergi karena kamu harus mengejar mimpimu. Aku tidak apa-apa, aku terbiasa karena kehilangan orang-orang yang aku sayang" Ujarnya yang masih mengelus punggung pria itu yang tak lain Jaemin.

"Tidak, sekarang aku tak akan meninggalkanmu lagi. Aku akan selalu bersamamu, disampingmu dan menghapus setiap air matamu saat kau terluka" Serunya. (Y/n) yang mendengar itu lantas memeluk Jaemin dengan erat dan menangis dipelukan Jaemin.

Tanpa mereka sadari, pria berhoodie abu-abu memperhatikan mereka. Ia mengepalkan tangannya erat. Pria tersebut menekan tombol dan menelepon seseorang.

"Halo"

(...)

"Aku berharap kau bersungguh-sungguh mencintainya, aku tak mau ia terluka kembali"

Tut

Setelah mematikan panggilan sepihak, pria itu kembali memperhatikan kedua orang berlawan jenis.

"Aku tak akan membiarkanmu membuatnya terluka lagi."

•••

"Gomawo Jaemin-ah, sudah mengantarkan pulang" Ucap rasa terimakasih (Y/n) pada Jaemin, yang diucapkan terimakasih hanya tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Aku pulang dulu" Pamit Jaemin dengan mengacak-acak rambut (Y/n)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku pulang dulu" Pamit Jaemin dengan mengacak-acak rambut (Y/n). Ia pun meninggalkan Apartement (Y/n).

(Y/n) melambaikan tangannya saat Jaemin berbalik. Ia masih melambaikan tangannya sampai pintu lift tertutup.

"Ada apa ini? Tuan putri kok senyam-senyum sendiri" (Y/n) terkejut dan seketika menoleh ke belakang. Ia melihat seorang pria bersandar di sebelah pintu Apartementnya.

"Renjun-ah"

Yang dipanggil hanya cengengesan, "Kau pikir aku siapa? Hantu" Ujarnya dengan kekehan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang dipanggil hanya cengengesan,
"Kau pikir aku siapa? Hantu" Ujarnya dengan kekehan. (Y/n) memutar bola matanya dengan malas.

"Kau kenapa senyam-senyum sendiri? " Tanya Renjun tanpa basa-basi. (Y/n) mendengar pertanyaan Renjun, ia kembali tersenyum. Ia langsung mendekati Renjun.

"Aku tadi bertemu dengan Jaemin, Renjun-ah. Aku tak menyangka dia akan kembali lagi." Semangat (Y/n). Raut wajah Renjun berubah ketika mendengar nama Jaemin.

"Oh..." Ketus Renjun, Ia langsung berbalik dan pergi ke Apartementnya. Apartement Renjun terletak didepan (Y/n).

"Renjun-ah" Panggil (Y/n) ketika Renjun menutup pintu Apartement dan menghiraukan panggilannya.

Blam!

"Tuh anak kenapa sih?" Gumamnya. Ia berbalik dan menekan password Apartementnya. Sebelum masuk, ia memperhatikan pintu Apartement sahabatnya itu. Setelah lama memandang pintu Apartement Renjun, ia pun berbalik dan masuk ke Apartementnya.

***

Sinar matahari menyinari kamar yang bernuansa abu-abu. Di tempat tidur terdapat gulungan besar yang bergerak kesana kemari.

“Aish... Renjun kenapa sih? Apa aku salah bicara padanya? Gara-gara tuh anak aku nggak bisa tidur tenang” Kesalnya saat terbangun dari tempat tidur nyamannya.

“Lebih baik, aku sarapan dulu hoam... ” Gumamnya. Ia bangun dari tempat tidur dan pergi ke dapur. Belum sampai dapur...

Ting!

“Siapa sih yang bertamu jam segini? Nggak tahu apa aku masih ngantuk hoam...” Ujarnya dengan berjalan ke arah pintu apartement.

Ceklek

"Yak! Apa kau tidak bisa bertamu di siang hari atau malam hari. Ini hari weekend kenapa pagi-pagi sudah bertamu sih? Nggak tau apa yang punya rumah nggak tidur semalaman gara-gara cowo yang tidak punya otak dan kau seenaknya saja bertamu di pagi hari” Ujarnya yang panjang x lebar x tinggi tak ada henti-hentinya.

“Aku baru tau, kalau kamu orangnya cerewet” Seketika gadis itu mendongak melihat siapa yang bertamu sepagi ini.

“Jaemin-ah... Oh maaf aku kira temenku atau kurir yang biasa nganterin barang” Ucapnya dengan malu-malu. Ia merutuki mulutnya kenapa ia asal ngomong tanpa lihat orangnya dulu?

“Hahaha... Kamu keliatan lucu tau kalau lagi cerewet (Y/n)” Ujarnya. (Y/n) tersipu malu saat mendengar pujian Jaemin.

“Sudahlah Jaemin-ah, apa yang membuatmu kesini di pagi hari?” Tanya (Y/n). Jaemin berhenti dari tertawanya, sebelum menjawab ia berdehem sebentar.

“Aku kesini mau ajak kamu sarapan bersama di luar”

“Aku? Kamu mau ajak aku sarapan bersama di luar?” Tanyanya sekali lagi, ia mencoba memastikan pendengaran masih bagus atau tidak.

“Iya, kau mau?” Tanya Jaemin. (Y/n) tersenyum senang karena diajak makan bersama diluar, ia segera membalas dengan anggukan kepala.

“Iya, kamu tunggu didalam ya” (Y/n) mempersilahkan Jaemin masuk ke dalam Apartementnya. Dan (Y/n) pamit untuk membersihkan diri dan juga bersiap-siap.

Tak begitu lama, seorang pria keturunan china menerobos pintu Apartement (Y/n). Ia tak menyadari di ruang tamu ada Jaemin.

“(Y/n)-ah, aku bawakan sarapan untukmu nih” Teriaknya. Ia menaruh makanan di meja dapur.

“(Y/n)!! Kau dimana?” Teriaknya lagi. Ia menoleh kanan dan kiri tapi nihil tak ada sosok gadis gila di Apartementnya.

“(Y/n) lagi membersihkan diri” Ujar Jaemin. Mendengar suara yang begitu familiar, pria keturunan china itu menoleh ke belakang.

“Kau--”

Tbc.

Wohoooo aku bakal double up nih gaes, soalnya mood aku lagi baik

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang