•21•

2.8K 408 201
                                    

***

Seorang gadis berlari sekencang -
kencangnya. Ia berlari dengan air mengalir terus menerus di pipi chubby nya. Orang yang berlalu lalang menatapnya dengan heran.

Ia berhenti sejenak untuk menghapus air matanya. Semakin ia berusaha menghapus air matanya, semakin pula air matanya keluar tak ada hentinya.

Gadis itu berjongkok. Ia menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya. Sekarang ia benar-benar tidak bisa mengontrol air matanya.

“Aku salah, seharusnya aku tak mencintaimu... Hiks... Kau juga tak perlu mencintaiku. Aku ngga mau kau meninggalkanku seperti Appa dan Jaemin” Isak tangisan.

JDER!

Suara petir menggelegar, hujan turun dengan derasnya. Semua orang disana berlari karena hujan turun kecuali gadis itu masih berdiam di tempat.

Ia mendongak ke atas langit dan memejamkan matanya. Air hujan membasahi wajahnya. Sekarang ia tak perlu menutupi air matanya karena tetesan air hujan membasahi wajahnya.

Sret!

Gadis itu mengerutkan dahinya karena ia tak lagi merasakan tetesan air hujan. Ia membuka matanya perlahan, yang ia lihat adalah payung berwarna biru muda diatas kepalanya.

Ia menoleh ke belakang, siapa yang memayungi dirinya. Ia melototkan matanya, ia tak percaya apa yang ia lihat.

•••

Seorang pria mengetuk pintu Apartement beberapa kali tapi nihil, pintu itu masih tetap tertutup. Pria itu mengacak rambutnya dengan kesal.

Apa ia menyerah saja?

Pria itu masih betah berdiri didepan pintu Apartement sampai pemiliknya membukakan pintu.

“Apa aku menyerah saja? Tak ada gunanya lagi aku mengejar cinta yang tidak bisa ku miliki” Gumamnya dengan mengacak rambutnya.

***

Dua orang berbeda jenis tengah menatap pohon-pohon bergoyang karena tertiup angin yang begitu kencang.

Tak ada yang memulai percakapan. Mereka asik dengan pikiran mereka sendiri.

“Maafkan aku. karena aku, kamu jadi pergi” Maaf pria itu saat mulai percakapan. Gadis itu menoleh ketika mendengar permintaan maaf dari orang yang duduk disebelahnya.

“Tak perlu minta maaf, Haechan-ssi. Kamu tak bersalah kok” Ujarnya dengan tersenyum. Pria yang duduk disebelahnya tersenyum, ia mengulurkan tangannya.

Gadis itu melirik sebentar tangan Haechan dan kembali menatapnya.

“Maukah kamu berteman denganku (Y/n)-ah?” Tanyanya dengan tangan yang masih mengulurkan.

‘Aku berharap kau berkata tidak’ batin Haechan.

Setelah berpikir lama, (Y/n) membalas uluran tangan Haechan. “Aku rasa kita tidak bisa berteman Haechan-ssi”

“Wae?”

“Aku belum bisa mengatakannya sekarang tapi aku janji setelah aku pulang dari Busan, aku bakal menjawab apa yang akan kau tanyakan padaku termasuk jawaban hatimu itu” Jelas (Y/n).

Sekarang Haechan paham pembicaraan (Y/n). “Apa kau mau pergi meninggalkanku?”

Yang ditanya hanya menjawab dengan menyunggingkan senyum. “Bukannya aku meninggalkanmu, aku hanya menenangkan hatiku terlebih dahulu”

“Apa harus sejauh itu untuk menenangkan hatimu?”

(Y/n) menghela nafasnya, ia memejamkan matanya. “Aku belum siap untuk mengutarakan perasaanku Haechan-ssi. Aku takut kejadian itu semua terulang kembali”

Hangat. (Y/n) merasakan kehangatan di tangannya. Ia membuka perlahan dan menengok ke bawah lebih tepatnya ke arah tangannya.

Tangannya digenggam oleh Haechan. Ia langsung menatap Haechan. Yang ditatap hanya menatapnya dengan datar.

“Haechan-ssi, apa yan--”

“Aku akan memberimu waktu untuk memantapkan hatimu. Aku tahu kau pasti terluka. Orang-orang yang kamu sayangi pergi meninggalkanmu” Ujarnya. (Y/n) meneteskan air matanya, Haechan yang menyadari itu segera menghapus air mata yang menetes di pipi (Y/n).

“Gomawo Haechan-ssi” Haechan membawa (Y/n) ke pelukannya. (Y/n) juga membalas pelukan Haechan. Ia menghirup aroma maskulin khas Haechan agar bisa mengenal aroma parfum pria itu.

Aku akan segera kembali, aku akan memberikan jawaban secepatnya’ batinnya.

•••

Setelah pertemuan di taman, (Y/n) maupun Haechan tidak bertemu kembali. Karena (Y/n) pergi meninggalkan kota Seoul untuk beberapa hari ataupun beberapa bulan.

Bukannya (Y/n) menghindari Haechan, ia ingin menyakinkan hatinya.

“Ahjumma, setelah ini kita mau kemana?” Tanya gadis berambut ikal. Wanita paruh baya yang dipanggil Ahjumma hanya tersenyum. Wanita paruh baya meletakkan kantung belanjaannya di bawah.

“Apa kau lupa dengan kegiatan kamu sehari-hari selama disini, (Y/n)-ah?” Tanya Wanita paruh baya.

Yang ditanya hanya cengengesan, ia menggaruk tengkuknya yang tak gatal itu. “Han Ahjumma... Bukannya aku lupa, aku hanya tidak mengingatnya”

Nyonya Han hanya mengelenggkan kepala. Hampir-- bukan hampir tapi semua kegiatan mereka dilupakan oleh gadis di belakangnya ini.

“Kamu disini udah berapa lama (Y/n), masa baru 4 hari melakukan kegiatan ini kamu langsung lupa?” Tanya Nyonya Han. Ia tak habis pikir dengan jalan pikiran gadis bar-bar ini.

Seketika raut wajah (Y/n) berubah, semula senyum dengan rasa tak berdosanya sekarang cemberut. “Bagaimana aku tidak lupa, Han Ahjumma membawaku ke toko-toko berbeda setiap hari. Aku hanya mencatat beberapa toko saja yang lain lupa”

Sekarang Nyonya Han yang tertawa. Ia tak menyangka gadis yang telah ia anggap putrinya itu mencatat semua toko-toko yang ia kunjungi. “Kau mencatat semua toko-toko yang kita kunjungi?”

(Y/n) menganggukkan kepala sebagai jawabannya. Nyonya Han tersenyum, ia berjalan ke arah (Y/n) dan mengelus kepalanya.

“Kau anak yang baik (Y/n), seandainya anak Ahjumma tidak hilang pasti anak Ahjumma seusiamu dan juga baik sepertimu” Lirih Nyonya Han. Saat tahu Nyonya Han mulai mengingat kejadian itu, (Y/n) langsung memeluknya.

“Ahjumma tidak bersalah kok. Ahjumma dan Ahjussi bisa menganggap aku seperti anak kalian. Aku senang mempunyai Ahjumma dan Ahjussi” Ujarnya yang masih memeluk Nyonya Han.

Nyonya Han tersenyum, ia bersyukur telah dipertemukan oleh gadis sebaik (Y/n). Walaupun Nyonya Han baru mengenalnya tapi entah mengapa ia merasa sudah mengenalnya.








Tbc.

Wohoo....
Gimana guys?
Aku kasian sama Haechan 😭 belum ada kepastian dari (Y/n) nya.

Guys kalau cerita aku hapus gimana ya? Soalnya aku lagi sakit hati. Masa aku dibilang copy-paste cerita temennya. Padahal aku liat cerita punya temennya itu baru 5 chapter.

Bener dah aku sakit hati😭 ini murni hasil pemikiran ku bukan copy-paste. Aku loh bikin cerita ini juga butuh perjuangan, bagi waktu antara kerja dan nulis. Kalian kok segampang nya itu bilang aku copy-paste 😭😭

Tolong hargai cerita aku...
Kalian gapapa bilang cerita aku sampah atau apapun tapi jangan bilang kalo cerita ini copy-paste, aku kecewa loh sama kalian

Tolong kasih saran dong buat ngusir akun-akun itu 😭


Next? Kalau tidak ada ya sudah

Lopyu 💕

𝑳𝒐𝒗𝒆 𝑴𝒆 𝑵𝒐𝒘 | 𝑯𝒂𝒆𝒄𝒉𝒂𝒏 × 𝒀𝒐𝒖 ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang