🐸 27 🐸

2.4K 133 34
                                    

Matahari seperti biasa menyambut pagi. Pemandangan berbeda kini nampak jelas terlihat. Biasanya Xaquila membawa mobil sendiri dan menjemput Zellin tapi kini Xaquila dijemput Aksa dan Zellin dijemput Reza.

Mereka beriringan dijalanan, nampak indah suasana terlihat.

"Kak gimana lo sama bokap lo?" tanya Zellin.

"Baik-baik aja Zell alhamdulillah" jawab Reza.

"Ada perubahan?" tanya Zellin.

"Banyak banget Zel, tadi bokap gue dari dingin jadi mulai anget. Tadi sarapan bareng, senyum ke gua anjir seneng banget gue" jawab Reza.

"Wih kabar bahagia banget anjir, turut senang ya kak" ucap Zellin.

Ya, memang tadi pagi Firman memberikan senyuman hangat untuk Reza, anaknya yang sangat ia sayangi.

"Zel, lo ikut ya ke rumah temen bokap gue ada acara soalnya" ajak Reza.

"Kenapa gue boleh ikut?" tanya Zellin.

"Gapapa sih nanti lo gue kenalin ke mereka bahwa lo pacar gue, eh calon pacar hehe" kekeh Reza.

"Hm gimana ya, gue udah ada janji kak" ucap Zellin.

"Yah sedih" ucap Reza.

Zellin merasa tidak enak dengan Reza. Untuk menghibur Reza, Zellin memeluk Reza.
Reza tersenyum dibalik helmnya.

Disisi lain Aksa sudah mengajak Xaquila untuk ikut ke acara nanti dan Xaquila mengangguk tanda menyetujui.

"Lo nanti ga usah cantik banget ya" ucap Aksa.

"Lho kenapa ga boleh?" tanya Xaquila.

"Pokoknya ga boleh sayang" ucap Aksa.

"Ya kenapa sih ga boleh" ucap Xaquila.

"Takutnya kalo lo cantik, nanti bokap sama nyokap gue terhipnotis gara-gara lo cantik dan takutnya mereka pengen buru-buru lo jadi menantunya hehe" kekeh Aksa.

"Anjir dikira apaan haha" Xaquila tertawa.

"Btw nanti belajar matematika lagi, biasa kan 3 minggu lagi mau olimpiade" ucap Aksa.

"Siap bos" balas Xaquila.

Aksa mengelus-ngelus punggung tangan Xaquila yang melingkar di perut Aksa.

Louis dan Ansell berjalan beriringan.

"Woi" ucap Ansell.

"Apaan?" tanya Louis.

"Gue ngerasa sakit anjir liat mereka" ucap Ansell.

"Sama anjir makanya gue mau cepet-cepet nembak si Arum ketua PMR" Ucap Louis.

"Anjir gue masih 1 bulan lagi" ucap Ansell.

"DL" Ucap Louis.

"Apaan DL?" Tanya Ansell.

"Derita Lo Haha" Louis tertawa.

"Sialan" umpat Ansell.

Mereka sampai di sekolah tepat pukul 06.55. Mereka tak terlambat, kalo terlambat pun ga bakalan satpam kunci karena Aksa.
Namun dibalik itu, Aksa tak pernah kesiangan pergi ke sekolah. Aturan tetap aturan tapi kalo bolos jam pelajaran okelah haha.

Motor diparkiran berjejer. mereka cenderung suka naik motor karena kata Aksa biar bisa keliatan gantengnya.

"Ayo Quil turun, masa mau peluk gue terus sampe nanti bel pulang sekolah sih" ucap Aksa.

"Hehe keenakan" ucap Xaquila.

"Nah kan enak meluk gue. Badan gue sih bagus" ucap Aksa.

"Bukan badan lo anjir tapi parfum lo" ucap Xaquila.

AKSA -(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang