🐸 43 🐸

2.3K 149 70
                                    

Sekarang hari minggu, matahari nampak tak bersinar walaupun sekarang menunjukkan pukul 8.00. Xaquila masih memandangi boneka pemberian Aksa.

"Semalem gue berharap ga bisa liat lo lagi Rosqi" ucap Xaquila pada bonekanya. Xaquila tersenyum lemah.

Handphone Xaquila tidak di cas, bukan karena Xaquila malas untuk cas handphonenya sendiri, melainkan Xaquila enggan untuk melihat notifikasi pesan masuk dari Aksa.

Xaquila tidak berniat untuk mandi karena Xaquila merasa tidak enak badan. Xaquila bergerak hanya untuk ke dapur, mengisi perutnya yang kosong.

Zellin turun tangga dan terlihat Marcela sedang sibuk di dapur.

"Eh udah bangun anak mama" ucap Marcela.

"Udah ma, laper" balas Xaquila.

"Mama udah masak nasi goreng sosis tuh" ucap Marcela yang tengah sibuk mengupas buah.

"Mama mau bikin apa?" tanya Xaquila.

"Salad buah" jawab Marcela.

"ila bantu" ucap Xaquila. Xaquila mendekati Marcela dan mulai membantu memotong buah.

"Mbak kerja lagi kapan?" tanya Xaquila.

"Katanya lusa, tapi gatau soalnya kan mau nikahin anaknya" jawab Marcela.

"Oh iya iya" balas Xaquila.

"Kamu kenapa sayang?" tanya Marcela karena melihat Xaquila yang tak ceria.

"Gapapa ma" balas Xaquila.

"Aksa kemana?" tanya Marcela.

Xaquila hanga menggelengkan kepala, kini fokus pada Aksa.

"Awww" ringis Xaquila ketika jarinya teriris pisau.

"Aduhh ya ampun sayang kok ga hati-hati" ucap Marcela panik.

Marcela membawa Xaquila ke wastafel untuk membasuhi jarinya yang berdarah.

Xaquila sibuk membersihkan luka sementara Marcela mencari obat merah dan handsaplast.

Xaquila meneteskan air mata yang lolos keluar.

"Ini ga berasa sakitnya, beda jauh sama hati" batin Xaquila senyum melihat darahnya. Xaquila lalu fokus mencuci darah yang keluar.

"Ma udah bersih" ucap Xaquila.

"Sebentar ini lagi nyari obat merah" ucap Marcela sambil fokus pada kotak P3K.

Setelah Marcela menemukan obat merah, ia langsung menghampiri Xaquila. Mengobati dengan telaten.

"Sakit?" tanya Marcela.

"Dikit ma" jawab Xaquila.

"Ini ga seberapa dari sakit hati Ila kalo mama mau tau" batin Xaquila sambil terus melihat Marcela mengobati luka.

🍁🍁🍁

Ditempat lain, tepatnya di rumah lama Sherly suasana dingin karena Zellin tidak keluar dari kamar sejak pulang dari acara pernikahan Firman dan Sherly kamarin.

Mereka belum pindah ke rumah Firman, karena Reza yang meminta. Reza ingin menghabiskan harinya sendiri dirumah tanpa ada mama baru dan adik tiri.

"Mas, kok Zellin ga keluar kamar ya" ucap Sherly yang berada di meja makan.

"Masih galau mungkin karena kejadian kemaren dek lama-lama nanti Eca bisa terima. Jadi makan aja dulu nanti ke atas" balas Firman. Panggilan mereka adalah Mas dan Adek karena Sherly yang meminta panggilan itu yang melekat diantara keduanya.

AKSA -(end) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang