09 - Old Friend

3.8K 147 14
                                    

"Kenapa namamu sekarang Xander bukan Alex?" Tanya Alexis dengan penasaran.

"Itu karena..." Xander menggantungkan kata katanya lalu mengatakan.

"Karena aku bukanlah lagi Alex kecil yang lemah. Aku Xander jadi aku minta padamu untuk tidak mengucapkan nama Alex itu lagi" Ucap Xander yang berubah dengan nada suara dingin.

Alexis yakin, jika ada yang tidak beres dengan Xander. Ia juga yakin pasti Xander menyembunyikan suatu rahasia, yang hanya dirinyalah yang tahu dan juga tuhan.

"Baiklah, tapi aku tidak suka Xander. Aku sukanya Alex. Bagaimana?" Ucap Alexis yang langsung diberi tatapan tajam oleh Xander.

"Kenapa kau menyukai Alex? Sedangkan aku adalah orang yang sama" Tanya Xander bingung dengan ucapan Alexis barusan.

"Kau sekarang sangat berbeda. Kau bukanlah Alex yang lugu, ceria dan lucu. Kau adalah Xander, pria kejam dan jahat yang pernah aku temui" Ucap Alexis yang membuat Xander menutup matanya untuk menahan emosi.

"Alexis aku mohon padamu. Jangan mulai, sebelum aku--" Ucapan Xander dipotong oleh Alexis.

"Sebelum kau apa huh? Kau mau membunuhku?" Ucap Alexis dengan nada menantang.

Xander tidak membalas perkataan Alexis. Ia langsung melangkah pergi dari pada ia kelepasan dan akhirnya melubangi kepala Alexis, Itu sangat tidak lucu baginya.

Alexis yang melihat Xander pergi hanya menghembuskan nafasnya jengah dan memutar bola matanya malas. Ia sama sekali tidak takut dengan Xander, karena ia yakin jika Xander tidak akan benar-benar membunuhnya. Ia sangat yakin itu.

_________

Seminggu kemudian, Alexis mulai terbiasa dengan luka tembakan ini. Lagi pula sekarang luka itu sudah mengering, ia bisa jalan-jalan di mansion Xander ini--ralat--- neraka milik Xander ini.

Ia sudah memikirkan rencana matang-matang agar ia bisa keluar dari neraka ini walaupun sebenarnya ia tidak mau. Yaitu dengan cara yang menurutnya lumayan sulit, tapi demi bisa bebas dari sini ia rela jika harus melakukan itu.

Dengan cara membaik-baikan Xander

Cerdas bukan?

Ia pun mulai turun dari anak tangga untuk menemui Xander yang sedang memakan sarapannya. Lalu ia tersenyum manis kearah Xander, Xander yang melihat itu tentu curiga. Tidak mungkin Alexis si gadis keras kepala sepertinya bersikap seperti ini, jadi ia memutuskan untuk mengikuti permainan yang dibuat oleh Alexis.

Bagaimana ia bisa tahu?
Jangan lupakan jika Xander adalah orang yang pintar, jenius malahan. Dan juga ia salah orang yang sangat peka.

"Hay, selamat pagi Xander" Ucapnya sambil menduduki salah satu kursi meja makan.

"Tumben kau turun, biasanya juga kalau makan harus diantar" Ucap Xander yang membuat Alexis harus extra bersabar.

"Tidak, aku hanya ingin saja melihat kau sarapan" Ucap Alexis yang masih dengan senyumannya.

"Apakah kau hari ini bekerja?" Tanya Alexis dan diangguki oleh Xander.

"Memangnya kenapa?" Tanya Xander saat melihat perubahan dari wajah Alexis.

"Tidak, aku hanya kekurangan pakaian saja. Sebenarnya aku ingin mengajakmu berbelanja, tapi karena kau harus bekerja jadi tidak usah saja" Ucap Alexis yang masih tetap tersenyum.

My Bastard DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang