07 - He is Alex?

3.8K 159 22
                                    

Hay guys...

Siapa nih yang penasaran atau kangen dengan cerita ini?

Aku UP hari ini sebagai ucapan terimakasih karena kalian masih mau nunggu cerita ini. Oh iya, sebagian part cerita My Bastard Devil udah di Revisi, mungkin baru beberapa chapter yang lainnya belum sempat.

-Sekian :).

-Selamat membaca😊-

Dorr

Alexis menembak dirinya sendiri dan tersungkur di lantai. Xander yang melihat itu memejamkan matanya sejenak dengan nafas yang tercekat, lalu ia langsung berkata.

"KALIAN BODOH HUH? PANGGIL DOKTER SEKARANG, ATAU KEPALA KALIAN AKU LUBANGI" Teriak Xander menggema didalam ruangan itu, dan semua asisten dirumahnya berbondong-bondong berlarian karena panik. Lalu Xander langsung berjalan kearah Alexis yang terkapar di lantai.

"Bodoh" Gumam Xander sambil menggendong Alexis menuju kamarnya.

Lalu dokter pun tiba dengan nafas yang memburu karena berlari agar datang tepat waktu.

"Kau terlambat" Ucap Xander dingin.

"Maaf Tuan sa---" Ucapan dokter itu dipotong  oleh ucapan Xander.

"Obati dia sekarang, aku tidak butuh jawabanmu yang tidak bermutu itu" Perintah Xander dan langsung di jalani oleh dokter tersebut.

"Kita harus ke rumah sakit, alat yang saya bawa tid--" Ucapannya terpotong lagi.

"Aku tidak bilang jika harus menggunakan alat murahan mu itu. Aku sudah menyiapkannya, jadi kau hanya perlu mengobatinya" Ucap Xander sambil menunjuk peralatannya yang canggih untuk mengeluarkan peluru dari tubuh Alexis.

Memang ia mempunyai semua itu. Karena jika ia tertembak, ia tidak akan pergi ke rumah sakit karena akan banyak pertanyaan yang muncul jadi ia menyiapkan peralatan medis dirumahnya.

"Baik tuan" Ucap dokter itu lalu langsung mengoperasi Alexis yang tidak sadarkan diri.

Jika kalian bertanya, mengapa Xander tidak takut sama sekali dengan keadaan Alexis, itu karena ia yakin, jika Alexis pasti selamat karena Alexis menembak dirinya hanya di bagian perut dan itu tidak terlalu dalam, maka dari itu ia hanya biasa saja, walaupun dalam hati kecilnya sedikit khawatir.

Operasi yang dilakukan sudah berjalan 5 jam. Xander masih setia menunggu dokter tersebut dengan sabar, hingga dokter itu keluar dari kamar tersebut.

"Nona itu sudah berhasil saya operasi, tuan hanya perlu menunggunya sadar" Ucap dokter itu sambil menunduk.

"Kau boleh pulang, aku akan mentransfer uangnya nanti" Ucap Xander lalu berjalan masuk ke kamar itu meninggalkan dokter tersebut.

Xander berjalan menuju kasur tempat wanita itu terbaring, lalu duduk dikursi disamping ranjang.

"Dasar bodoh" Gumam Xander sambil menggenggam jari tangan Alexis lalu mengecupnya singkat sambil menundukkan kepala dan memejamkan matanya.

Lalu terdengar suara ringisan seseorang, siapa lagi kalau bukan Alexis. Ia sudah sadar.

"Shhh"

Xander yang mendengar ringisan itu langsung menoleh kearah Alexis yang masih memejamkan matanya sambil memegangi perutnya.

"Bagaimana rasanya melukai diri sendiri" Ucap Xander dingin yang sudah melepaskan genggaman tangannya.

"Aku masih hidup? Oh my God, kenapa seperti ini. Harusnya aku sekarang sudah mati" Ucap Alexis sambil berusaha duduk bersandar tapi perutnya terlalu sakit, ia tidak bisa melakukan itu.

My Bastard DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang