Part 3

304 36 5
                                    

"Ya Ampun,dia benar ! Gue udah gak waras ! Dia ganteng banget sih !!!"

Pikirannya terus terngiang tentang wajah Mitsuki dan hatinya terasa berbunga-bunga.Sementara Mitsuki yang kembali menatap bintang hanya menggeleng pelan mengingat tingkah Sarada tadi.

"Dasar cewek labil !"

🕷🕷🕷

Sarada berguling-guling di kasurnya.Sulit rasanya melupakan pesona yang dimiliki Mitsuki.Namun ia segera menghentikan tingkahnya saat melihat bahwa pemuda itu sedang ada di luar rumah.Terlihat dari balik jendela,Mitsuki tampak mengamati hamparan galaksi bimasakti.

"Dia kan belum gitu sehat,kok malah kelayapan di luar sih ?!"Ucap Sarada lalu segera menghampiri Mitsuki.

Sebelum itu,ia sempat merampas dua jaket di lemari karena angin darat menuju pantai sangat lah menusuk tulang karena dinginnya.

"Mitsuki ! Loe ngapain ?! Gak boleh tau keluar malam-malam gak pake jaket !"

Mitsuki menoleh lalu mengambil jaket yang Sarada berikan padanya.Pemuda berkulit pucat itu kembali menatap langit yang sama seperti yang Sarada lihat sekarang.

Hening menyapa suasana di antara mereka.Deburan ombak terasa tak terdengar saat mereka sama-sama terkunci dalam pikiran masing-masing.

"Loe suka lihat bintang-bintang di atas sana ya ?"Tanya Sarada memecah keheningan.

"Gue bukannya suka.Gue cuma ingin lihat kampung halaman gue dari sini."

Suasana hening berubah menjadi sedikit aneh bagi Sarada.Kampung halaman ? Di atas sana ? Apa maksud pemuda ini ?"

"Maksud loe apa ? Pasti ini gara-gara kondisi loe yang masih kurang baik nih ! Jadinya ngomong nya ngelantur gini !"

"Gue serius."

Sarada terhenyak dengan tatapan bingung.Angin darat mulai membuat rambutnya tersapu dengan kasar.Ia benar-benar tidak paham pada ucapan Mitsuki lalu..

"Hahahahaha !!! Jadi maksudnya loe itu berasal dari planet lain gitu ? Naik UFO terus jatuh kemari gitu ? Jangan bohongin gue loe !"

Mitsuki menatap horor pada Sarada,namun tak mampu membuat Sarada takut pada tatapannya.

"Gue gak bohong."

"Iya..Iya..Gue ngerti ! Waktu masih kecil gue juga suka ngayal gimana rasanya jadi alien !"

Sarada terkekeh geli karena ucapan Mitsuki yang tak masuk akal dan seketika ia sangat terkejut saat menyadari kakinya tidak menginjak tanah lagi.

"Loh,kok..Hey ! Kenapa gue jadi ngambang gini ?! Mitsuki..Jadi loe beneran alien ?! Tolong turuni gue woy ! Gue takut !"Teriak Sarada dengan histeris.Ia benar-benar takut pada sensasi yang ia rasakan tadi.


Bruuk !!!

Sarada terjatuh dengan kerasnya.

"Aduh..Pinggang gue..Hey ! Loe kok kasar banget jadi cowok ! Sakit nih !"Omel Sarada.

Namun yang paling menyebalkan bagi Sarada adalah Mitsuki sama sekali tidak menggubris ucapan Sarada.Ia hanya menatap dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Maaf karena gue gak percaya tadi."Ucap Sarada pelan sambil bangun perlahan pula.

Sakit pinggangnya masih terasa tapi entah mengapa Sarada tak sanggup meluapkan kekesalannya lagi.

"Tunjuk satu bintang ! Loe berasal dari mana ?"Kata Sarada sambil menatap kembali bintang-bintang.

Mitsuki tak langsung menjawab.Ia malah memusatkan tatapannya pada bintang-bintang di langit.

"Loe liat gugusan bintang di dekat bulan sana gak ?"Ucap Mitsuki sambil menunjuk satu gugusan bintang.

Itu adalah gugusan bintang Pleides yang biasanya muncul dengan 7 sampai 9 bintang jika dilihat dari bumi.

"Iya."

"Nah..Di salah satu bintang itu,ada yang namanya Planet Erra.Gue berasal dari sana."

"Oh,gitu..Udah gue duga ! Kehidupan di planet lain itu emang ada ! Tapi kok beda banget kaya yang gue bayangin ? Loe mirip manusia tapi kulit loe pucat banget."

"Maksud loe ?"

"Aaah..Ntar dulu ya ! Gue mau ambil kertas sama pulpen !"

Sarada berlari ke dalam rumah meninggalkan Mitsuki yang terus menatapnya dalam.Tak lama kemudian,Sarada kembali dengan selembar kertas HVS dan pulpen.

Sarada segera berlutut dan menggambar sosok alien yang umum seperti yang ada di film-film bergenre Science Fiction.

"Nah,Alien itu kaya gini ! Makanya gue tadi gak percaya sama loe !"Ucap Sarada sambil menyodorkan sebuah gambar aneh pada Mitsuki.

Pemuda pucat itu menatap gambar Sarada dengan senyum jenaka.Dengan kepala yang besar dan mata yang juga besar,tiga jari tangan dan tubuh yang kurus.

"Tapi bangsa gue gak gini."Ucap Mitsuki dengan nada mengejek.

Sarada menatap Mitsuki secara seksama.Sulit dipercaya,inikah wujud alien yang sebenarnya ? Lebih mirip manusia yang sangat tampan.Sementara itu,Sarada dibuat tercengang saat Mitsuki membakar gambarnya hanya dengan memegang nya saja.

"Kenapa ?"Tanya Mitsuki yang menyadari ekspresi aneh Sarada.

Sarada menggeleng pelan.Ia tak mampu berkata-kata lagi malam ini.

🐴🐴🐴

Pagi mulai menyinar cakrawala.Dengan sinar hangatnya,alam pun terbangun di hari yang baru dimulai ini.Namun sayangnya,Sarada belum terbangun dari kasur.Karena ini hari minggu,ia jadi malas bangun pagi meski sudah mendengar suara kokok ayam beberapa jam yang lalu.

"Hmm..Hangat banget..Pagi-pagi udah sehangat ini ?"Gumam Sarada dalam tidurnya.

Perlahan,Sarada membuka matanya dan bersikap linglung layaknya orang yang baru bangun tidur.

Siapa ? Gue dimana ?

Tiba-tiba ia tersadar bahwa ia sedang tidur di kamarnya sendiri,tepatnya di sebelah Mitsuki yang tampaknya masih terlelap.

"Hah ?! Gue udah gila ! Gue gak punya penyakit tidur sambil jalan tapi kok gue ada disini ?"Gumam Sarada.

Dengan perlahan,Sarada bangit dari ranjang lalu bergegas pergi dari kamar itu,namun sial ia tersandung sebelum bisa pergi jauh dari pintu.

"Aduh,sakit ! Kebangun gak ya ? Gue harap dia gak denger.."Ucap Sarada sambil berusaha bangkit.

Ia menyempatkan diri untuk memandang alien pucat itu untuk memastikan bahwa dia tidak terbangun.

"Ini memalukan ! Gimana bisa gue tidur di sebelahnya !"Gerutu Sarada seraya berbisik.

Sarada tidak ingin apa yang ia alami ini ketahuan.Sebelum Mitsuki menyadarinya,ia bergegas kembali ke kamar sebelah dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Sungguh..Gue gak ngeliat dia sebagai laki-laki kok..Cuma,gue udah lama gak ngerasain kehangatan dari seseorang.

Sarada bangkit dan duduk tiba-tiba di kasur.

"Ya ampun..Kenapa jadi gini sih ? Kalau gini kan canggung gue jadinya ! Semoga aja dia gak tau.."Ucap Sarada sambil menekuk lutut dan memeluknya.

Sementara di waktu yang sama,kedua mata keemasan Mitsuki terbuka perlahan bersamaan dengan senyumnya yang terukir indah.


Yosh ! Part baru sudah di publish ! Jangan lupa vote dan komen,Minna !

For info..Author sempat baca tentang bangsa Lemuria yang dulu pernah tinggal di Bumi terus katanya sekarang tinggal di gugus bintang Pleides atau dalam literatur jepang disebut gugus bintang Subaru.Terlepas benar atau nggaknya,story ini terinspirasi dari bacaan yang author baca sebelumnya..

Ok..Arigatou !!!




PleiadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang