Part 9

235 30 4
                                    

"Sebenarnya gue udah jatuh cinta,Sarada..Sama loe."

Mata Sarada membulat sempurna seiring dengan air matanya yang mengalir deras.Ia benar-benar tidak rela.Disisi lain dia ingin Mitsuki baik-baik saja tapi disisi lain hatinya menolak untuk jauh darinya.

🐛🐛🐛

Malam semakin larut tapi Sarada tidak bisa tidur malam ini.Ia sedang menangis di tangga teras sambil memandang bintang-bintang.Dia juga melihat gugusan Pleides di sebelah bulan purnama.

"Kenapa jadi begini ? Ini pertama kalinya gue punya sesorang yang begitu berarti buat gue..Orang yang gue harap akan selalu bersama gue,tapi kenapa ?"

Mata Sarada terlalu basah melihat gugusan bintang tadi.Ia menyesal tidak bisa melakukan apa-apa untuk orang terkasihnya.Dulu ia pernah kehilangan orang tuanya,lalu kakek dan neneknya,kini ia tidak mau kehilangan Mitsuki juga.

"Mama..Papa..Apa yang Sara harus lakukan ?"Ucap Sarada seraya mengadu pada titik paling terang di gugusan bintang Pleides tersebut.

Isak tangis Sarada membuat Mitsuki tersadar bahwa gadis itu tidak tidur disampingnya.Ia segera bangkit dari ranjang lalu turun ke lantai dasar menemui Sarada di teras.

"Sarada,loe kok gak tidur ? Mana diam di luar lagi ! Udara malam gak baik buat loe.."Ucap Mitsuki sambil mendekap Sarada dari belakang.

Sarada tak menjawab dan malah kembali menatap gugusan bintang disebelah bulan.

"Itu..Kebanyakan orang nyebut bintang-bintang itu namanya gugus bintang Pleides.Loe tau juga gak ?"

"Iya."

Sarada menatap nanar ke titik yang sama.

"Kata Kakek,orang yang meninggal bakalan jadi bintang di langit.Sekarang gue lagi kangen sama kakek dan nenek gue.Gue penasaran bintang yang mana kakek dan nenek gue.."

Mitsuki menyeka air mata di sudut matanya.Rasanya kesedihan Sarada sudah menjadi bagian dari hidupnya juga.

"Orang yang meninggal gak bisa jadi bintang,tapi gak ada salahnya kalau loe lihat masa lalu di atas sana."

"Hehe..Gue udah duga ! Itu cuma dongeng sebelum tidur,karena nenek sering bawa gue liat bintang kalau seandainya orang tua gue meninggal,mereka pasti lagi mandang gue disini.

"Kalau itu gue sependapat sama nenek.Mereka pasti lagi liat loe baik-baik aja sama gue disini."

Sarada tersenyum dengan kantuk yang mulai melanda.

🦑🦑🦑

Sarada sudah mulai membaik.Seperti yang ia katakan tadi,Mitsuki adalah sosok penting dalam hidupnya yang tentu saja sulit dipisahkan dengan hidupnya.

Gadis itu mulai berbaring mendahului Mitsuki yang masih duduk memanfdangnya.Senyumnya segera memudar berganti sendu.Hanya ada satu kata dalam hatinya.

Maaf.

Mitsuki berusaha tersenyum lalu memberikan kecupan selamat malam sebelum ia mematikan lampu kamar.Gadisnya itu kini sudah terlelap dengan wajah cantik yang mempesona.

Sementara itu,Sarada bermimpi bertemu dengan mendiang kakek dan neneknya.Tak hanya itu,ia juga bertemu dengan orang tuanya yang tampak muda sesuai di foto yang ia punya.


"Sarada..Kamu baik-baik aja,sayang ?"Ucap Mikoto,neneknya.

Kakeknya tampak tersenyum lalu memeluknya dengan hangat.Kemudian ia melihat orang tuanya yang tak lain Sasuke Uchiha dan Sakura Uchiha mendekati mereka semua.

PleiadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang