Part 7

252 30 6
                                    

"Oh iya,ini gimana caranya ?"Tanya Sarada sambil membuka buku paket pelajaran Ekonomi.

🦛🦛🦛

Sarada mengambil langkah seribu masuk ke kalasnya.Sungguh,lama-lama Mitsuki bisa membuatnya gila sekarang.

"Dasar !"Ucap Sarada sambil menutup sebagian wajahnya dengan buku karena pipinya sedang merona hebat sekarang.


Di dalam mobil..

Depan gerbang sekolah..

"Semangat ya ! Loe gak lupa sama yang gue ajarain tadi malam kan ?"

"Iya,masih ingat kok !"

Mitsuki membukakan pintu mobil untuk Sarada lalu menggenggam tangan mungil nya dengan erat.

"Apa lagi,Mitsuki ? "

Pemuda itu masih mempertahankan senyumnya lalu mendekatkan dirinya dengan Sarada hanya untuk mendekap dan mencium kening gadis itu.Mitsuki meletakkan tangan kanannya di kepala Sarada dan suatu keajaiban terjadi dalam sepersekian detik

"A...Aaah.."Pekik Sarada dengan wajah merona hebat.

Tak lama kemudian Mitsuki menjauh dari Sarada sementara gadis itu langsung kabur meninggalkannya.


"Sarada..Loe kenapa ?"Tanya Shikadai,teman sekelasnya.

"Nggak kenapa-napa kok !"Jawab Sarada langsung ke kelas.

Beberapa temannya tampak memasang tatapan aneh padanya.

"Tumben loe gak telat."Ejek Tsuru.

Sarada tidak menghiraukannya lalu duduk dengan kepala diletakkan di meja sambil menyembunyikan wajahnya di balik lengannya.

"Sar,yang tadi itu pacar loe ya ?"

"Ganteng banget..Kok gak bilang-bilang sih sama kita ?"

Samar-samar nada mengejek itu terdengar oleh Sarada.Ia tidak ingin menghiraukan mereka sama sekali.Oh,rupanya mereka melihat Mitsuki tadi.

Tak lama kemudian,pelajaran pun dimulai.Sarada tidak yakin apakah yang diajarkan Mitsuki tadi malam bisa ia kuasai pagi ini.

🤖🤖🤖

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.Dengan wajah berseri-seri,Sarada keluar dari kelas namun beberapa teman wanita nya sudah menunggu di ujung lorong kelas.

"Mau pulang ya,Sarada ?"Tanya Tsubaki dengan senyum devilnya.

Sarada merasakan firasat buruk tentang ini.

"Ikut gue yuk,Sar !"Ucap Tsuru dengan tatapan yang tidak sedap dipandang.

🐏🐏🐏

Benar saja,Sarada diseret ke halaman belakang sekolah yang jarang dilalui oleh kebanyakan siswa dan siswi disana.Sarada mulai di bully dengan cara yang tidak manusiawi.

"Berani-berani nya loe tadi permaluin gue di depan orang-orang kelas ?!"Bentak Tsubaki sambil membenturkan kepala Sarada di dinding.

Ini hanya masalah kecil karena Sarada yang biasanya tidak bisa apa-apa,tadi malah dapat mengungguli semua temannya bahkan juara kelas di kelasnya,yaitu Tsubaki.

Sarada benar-benar menunjukkan kemajuan yang sangat pesat dan membuat Tsubaki tak bisa berbuat banyak untuk mempertahankan statusnya sebagai pelajar yang paling pintar di kelasnya.Yang membuat Tsubaki kesal adalah bagaimana bisa Sarada bisa mengerjakan dan menjawab semua soal lalu mendapatkan nilai bagus dengan mudahnya hingga status kepandaiannya dipertanyakan oleh teman-temannya.

PleiadesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang