"Gue haus,mau minum !"
"Gue ikut ya !"
"Gak usah !!!"
🐕🐕🐕
Satu,dua hembusan nafas Sarada hembuskan di atas kasur.Tatapannya tampak nanar menatap langit-langit rumahnya yang berwarna putih.
Gue terjebak ! Gerutu Sarada dalam hati.
Matanya melirik ke arah sosok Mitsuki yang dengan santainya berbaring disampingnya tanpa menatap mata onyx yang sedang memperhatikannya.
"Gak usah mandang gue gitu..Tau kok kalau gue ganteng !"
"Hah ?! Jangan kepedean deh loe ! Siapapun yang bilang loe itu ganteng pasti matanya dah rabun !"
"Contohnya loe ya ?"
"Ah.."
Sarada tak dapat berkata lagi.Suaranya terasa tersangkut di tenggorokan dan tubuhnya terasa membeku usai bangkit dengan posisi duduk.
Beberapa menit yang lalu..
Sarada bergegas ke kamar sebelah namun kamar itu malah terkunci rapat.
"Mitsuki !!! Biarin gue masuk !!"
Entah sejak kapan Mitsuki tiba tiba sudah ada di sampingnya dan seketika mereka sudah ada dalam kamar yang sama sebelum Sarada selesai berkedip.Tak lupa,pintu menutup dengan kasar dan terkunci otomatis.
"Mitsuki..Please jangan macam-macam dong ! Gue akan ngelakuin apa aja buat loe asal loe ngeluarin gue dari sini !"Rengek Sarada sambil menempel di pintu seperti cicak.
Mitsuki lagi-lagi menatap Sarada dengan tatapan menyebalkan seperti biasanya.
"Kalau gitu gue akan ngelakuin apa aja buat loe asal loe tetap ada disamping gue.."
Untuk kesekian kalinya,Sarada dibuat terpaku oleh kata-kata Mitsuki.Ia tidak bisa mengartikan apakah Mitsuki adalah sosok jahat atau baik disini.
Sarada belum juga bisa tidur.Sosok tegap pria disampingnya itu membuat hatinya terasa berdebar tak karuan dan ia membencinya.
"Mitsuki..Tentang yang loe bilang tadi,loe gak bercanda kan ?"
"Yang mana ?"
"Yang loe bilang kalau loe akan ngelakuin apa aja buat gue.."
Mitsuki tersenyum sambil memejamkan matanya sejenak.
"Anggap aja ini bentuk terima kasih gue karena loe udah nyelametin gue dan ngijinin gue tinggal disini."
"Gue sengaja bawa loe kesini karena gue ingin punya teman yang bisa nemenin gue.Emang sih loe baru tinggal disini tapi itu udah bikin gue bahagia."
Untuk kesekian kalinya hati rapuh yang ia miliki membuat air mata perlahan turun dari pelupuk matanya.Mitsuki bisa melihat bahwa selama ini Sarada menyimpan rasa sedih dan kesepiannya tanpa bisa ia bagikan pada siapapun.
"Dengar,apapun masalah loe..Jangan sampai dipendam sendiri.Mulai sekarang loe bisa curahkan semuanya sama gue.."Ucap Mitsuki sambil menyeka air mata Sarada dengan lembut.
Sarada tak bisa menahan air matanya yang terus mengalir.Seolah berusaha menguatkan dirinya,ia menggenggam tangan Mitsuki dengan erat.
"Loe bakalan terus disini kan ? Loe gak bakalan ninggalin gue kan,Mitsuki ?"Lirih Sarada.
Mitsuki turut dalam kesedihan Sarada.Mendengarnya bertanya seperti itu cukup membuat relung hatinya tertusuk begitu dalam.Mau bagaimanapun,dia pasti akan pergi meninggalkan Sarada jika tugas nya telah terpenuhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pleiades
RomanceA new cover is in progress Temporary cover by ibis paint Sudah tiga tahun Sarada tidak pernah merasakan hangatnya dekapan dari orang terkasih.Hidupnya begitu menyedihkan terus dibayangi oleh rasa kesepian yang telah menjadi temannya sejak kecil.Hing...