"Ayah..Lihatlah,Mitsuki ! Apa ayah tega membiarkannya menyakiti dirinya sendiri ?"
Orochimaru membisu mendengar pertanyaan Log.Ia yakin seiring waktu Mitsuki baik-baik saja,jadi tidak ada yang perlu dijawab.
🦀🦀🦀
Setahun kemudian...
Setahun sudah Sarada merasakan kesepian lagi.Rutinitas normal bukanlah masalah baginya namun bayang Mitsuki sering menghampiri kerap kali membuatnya sedih hingga rasanya tidak ada hari tanpa menangisi pemuda yang telah meninggalkannya itu.
Bukan karena tidak ada pemuda lain yang menyukainya,tapi karena keteguhan hati Sarada yang kadang meyakini bahwa Mitsuki bisa saja kembali walaupun rasanya sangat mustahil.Selama itu pula ia bersedia menanggung rindu dan sedihnya hanya untuk memikirkan seorang Mitsuki dan berusaha menjaga hatinya untuk sosok alien yang sangat ia cintai itu.
"Mitsuki,gue kangen sama loe.."
Sarada menutup matanya mencoba merasakan hari hari yang telah berlalu dimana ada kenangannya bersama Mitsuki yang sempat hilang dan tak ingin ia lupakan lagi.Sungguh menyedihkan mengingat sekarang Sarada berhasil lulus dengan nilai yang mengagumkan namun tak bisa ia bagi rasa bahagia itu pada seseorang yang telah mengubahnya menjadi lebih baik.
Di waktu yang sama,sepasang mata keemasan milik Mitsuki sedang menatap sendu pada gadis itu.Ingin rasanya ia memeluk nya guna melepas semua kerinduan yang ada.Satu tahun bukanlah waktu yang terlalu lama namun bagi Mitsuki tahun tanpa Sarada terasa sudah ia lalui sangatlah lama melebihi waktu yang sebenarnya.
Segel di jantungnya memang telah dilepas sejak ia kembali namun ia masih saja merasakan sakit yang lain.Disinilah ia biasa mengobati rasa sakit itu dengan melihat Sarada yang tak hentinya memikirkannya.
"Dia sedih,Mitsuki."Ucap Log yang tiba-tiba di sebelahnya.
"Iya.Andai aku bisa kesana,kakak.Andai ayah mau mengerti,pasti kita gak akan kaya gini."
Log tersenyum sambil merangkul adik tersayangnya itu.
"Itu karena kamu anak kesayangan ayah ! Jujur aja aku iri karena gak sepinter kamu dan gak terlalu mahir dalam ngelakuin tugas yang ayah perintahkan.Karena itulah ayah ingin kamu jadi pemimpin baru disini."
"Tapi aku udah gak ingin.Harusnya ayah ngerti mengingat dia masih punya kakak yang bisa gantiin posisi dia kelak."
Tak lama kemudian,Orochimaru yang mendengar semua ucapan mereka datang menghampiri dan ikut menyaksikan kepedihan yang terpancar di bola kristal miliknya.
"Log benar ! Kamu itu anak kebanggaan ayah.Karena itu lah ayah gak rela kalau sampai kamu pergi dari sini."
"Ayah."
Orochimaru menatap dua putranya dengan senyuman yang jarang ia tampilkan pada siapapun.
"Tapi,nak..Jika kamu lebih memilih gadis itu daripada jabatan yang akan ayah berikan,ayah akan lebih bahagia karena tanpa ayah sadari,ada seseorang yang lebih membutuhkan kamu daripada kami."
"Maksud ayah ?"
"Gadis itu benar-benar menjaga hatinya untuk kamu.Ayah kira dia akan melupakan mu seutuhnya tapi apa yang ayah lihat benar-benar tidak bisa diduga."
"Ayah..Apakah itu artinya aku bisa.."
"Iya.Kembalilah pada gadis itu,Mitsuki.Seperti yang kamu bilang,kita adalah bangsa yang menjunjung tinggi kasih sayang dan kedamaian.Kita tidak boleh mengusik siapapun lagi."
Mitsuki tersenyum bahagia begitu juga dengan Log.Mitsuki tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan kebanggannya pada satu-satunya orang tua yang ia miliki saat ini.
"Terima kasih,ayah.."Ucap Mitsuki sambil mendekap erat ayahnya.
Orochimaru tidak bisa berkata apapun lagi.Ini pertama kalinya putra bungsu yang sering membangkang ini begitu bahagia karena keputusannya.
"Ayah..Bolehkah aku meminta satu hal lagi padamu ?"
"Tentu ! Aku tahu apa yang ingin kau minta."
🐍🐍🐍
Senja mulai menjelang di Bumi Tokyo sementara di tempat dimana Mitsuki dan yang lainnya berada masih terlihat terang karena suasana pagi hari disana.
Tepat di waktu ini,Orochimaru dan dua putranya datang ke tempat para tahanan lalu menghampiri sosok Sasuke Uchiha dan Sakura Uchiha yang terlelap dalam nitrogen cair yang sudah membeku menjaga keutuhan tubuh mereka.
"Sudah saatnya kalian bangun dari tidur panjang kalian.."Ucap Orochimaru sambil melelehkan nitrogen yang membalut mereka.
Log dan Mitsuki tampak antusias menatap suami istri yang mulai dibukakan tabungnya dan perlahan mereka membuka mata dengan gerakan yang lemah.
"Dengan ini Sarada pasti akan lebih bahagia.Iya kan,kakak ?"Tanya Mitsuki dengan mata yang berkilat-kilat.
"Itu sudah pasti."
🐒🐒🐒
Suasana malam telah menyelimuti Tokyo saat Sarada menjalani rutinitasnya yaitu menatap langit yang penuh bintang.Ia juga melihat gugusan bintang Pleides dengan tujuh bintangnya yang paling cemerlang dilihat dari Bumi.
"Mitsuki.."Lirih Sarada.
Sarada menutup matanya yang basah karena air mata dan seketika suasana menjadi hening.Ia berusaha mengingat kembali seperti apa wajah Mitsuki dan mengulang kisah mereka dalam diam.Dengan mengingatnya saja sudah membuatnya sangat bahagia meski harus bertarung dengan rasa sakit yang melanda.
"Mitsuki,kalau loe jauh dari gue sementara gue kangen sama loe..Apa yang harus gue lakukan ?"
Sarada mengingat saat dimana ia menanyakan hal itu.Ia mengingat bahwa Mitsuki yang ada dihadapan Sarada langsung menyentuh dagu gadis itu dengan kedua tangan halus miliknya.
"Kalau loe kangen,sebut nama gue tiga kali dan saat loe buka mata,maka gue udah pasti ada di hadapan loe sekarang."
Yosh ! Part baru minna ! Selanjutnya Final part ya !
Sebut namanya tiga kali,Sarada..😥🤧
Jangan lupa vote dan komennya,Minna !!
Arigatou !!!

KAMU SEDANG MEMBACA
Pleiades
RomanceA new cover is in progress Temporary cover by ibis paint Sudah tiga tahun Sarada tidak pernah merasakan hangatnya dekapan dari orang terkasih.Hidupnya begitu menyedihkan terus dibayangi oleh rasa kesepian yang telah menjadi temannya sejak kecil.Hing...