Part 20 (Menikah)

1.2K 35 6
                                    

jangan lupa kasih vote🌟 sebelum baca ya teman-teman

Bismillah

Jum'at barokah, semoga kita semua diberikan kesehatan sama Allah swt

spesial ramadhan ya teman😍



-----------Happy reading--------



happy reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Waktu terasa cepat berlalu, hari ini aku sah menjadi seorang istri dari kak Maulanda. Entah kenapa setelah pengucapan ijab qobul itu turun kebawah karena aka nada penanda tanganan buku nikah dan yang lainnya, entah mengapa saat aku mencum tangannya dan dia mencium pucuk kepalaku, hatiku bergetar rasanya. Apakah ini yang nama cinta setelah halal.

Tapi apakah aku bisa menjalankan rumah tangga sebagaimana mestinya, dan apakah aku bisa istri yang baik untukknya. Aku bingung dengan semua ini, aku tak tahu apa yang harus aku lakukan nantinya.

Andai waktu bisa diputar kembali, aku masih ingin bersama sahabatku untuk memuskan masa muda ini, tapi sayangnya aku tidak bisa menolak permintaan abi dan juga umi untuk menikah dengannya.

✏✏✏✏

Setelah acara semua selesai, tamu-tamupun bubar yang tersisa hanya keluarga dan juga kerabat dekat.

Aku duduk disofa dalam kamarku dengan tatapan kosong. Aku bingung harus melakukan apa saat ini.
Tanpa aku sadari kak maulanda menyentuh pundakku, aku terperanjat karena kaget. Aku yang awalnya duduk menjadi berdiri. Karena aku bener-bener kaget.

“e…eh kakak butuh sesuatu? Mau apa? Biar ana ambilkan? Tanyaku gelagapan
hmm aku nggak butuh apa-apa,Cuma butuh kamu” ucapnya

Ucapannya membuat bener-bener membuat mataku melotot, apa maksud perkataannya itu.

Aku hanya diam membisu tanpa berkata apa-apa dan kembali duduk untuk menetralkan jantungku, entah kenapa saat pundakku disentuh oleh kak maulanda jantungku berdebar.
Masih tidak menyangka kalau aku dan kak maulanda sudah menikah.
Aku perhatiin kak maulanda seperti mau bicara tapi tidak tau apa yang akan dibicarakannya.


Aku putuskan untuk keluar bergabung sama yang lainnya, tapi belum sampai depan pintu tanganku sudah dicekal kak maulanda.

Aku mematung tanpa melihat ke kak maulanda, menunggu apa yang akan dia disampaikan kepadaku.

“maaf” ucapnya
“iya” jawabku singkat
“disini aja, jangan kemana” ucapnya lagi.
Aku kembali duduk lagi di sofa yang aku duduki semula.

✏✏✏✏

Aku melihat kak maulanda mendekatiku dan duduk di sebelah aku. Sungguh jantung ini berdegup cepat. Aku jadi bingung sendiri kenapa bisa begini
Aku berusaha berekspesi santai toh kak maulanda nggak bakal tau ekspresi aku karena aku masih pakai cadar.

Kak maulanda duduk dan berlutut didepanku yang membuat aku sangat kaget.

astagfirullah, kenapa aku diam aja nggak seharusnya kak maulanda melakukan ini kepadaku, aku adalah istrinya bukan orang lain” batinku

“maafin aku, aku tau selama ini aku banyak salah sama kamu. Aku tau mungkin kamu nerima aku terpaksa. Aku laki-laki yang jahat nggak sebaik kamu. Maafin aku” ucapnya dengan suara bergetar

Istriku Ustadzah  (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang