₀₇

5.1K 672 147
                                    

"Stop ngindarin gue, Le. Capek, tau gak."

Langkah Chenle seketika terhenti. Jika sudah seperti ini, ia tidak berani menghindar lagi. Bisa-bisa Jisung malah berbalik meninggalkannya.

Semenjak pagi itu, Chenle memang sedikit menjaga jarak dari Jisung. Segala alasan ia lancarkan untuk menghindar ketika Jisung mengampiri. Sudah tiga hari, dan Jisung lelah.

Semua ini Chenle lakukan karena kondisi jantungnya yang tidak sehat jika berada di sekitar Jisung. Tidak nyaman, memang. Berbagai macam pikiran sudah menghampiri kepalanya, namun Chenle selalu menampiknya.

Menurutnya, lebih baik seperti ini dulu. Karena bagaimanapun, jantungnya selalu berpacu ketika berdekatan dan kulitnya seakan tersengat listrik saat bersentuhan dengan Jisung. Belum lagi efek-efek lain yang begitu melelahkan hatinya.

Sungguh, Chenle paham perasaan yang hinggap padanya saat ini. Maka dari itu ia menjauh.

"Sini, atau lo mau gue minta maaf sambil teriak biar orang-orang denger," kata Jisung yang sukses membuat Chenle membulatkan matanya.

Memang gila. Mau ditaruh di mana muka Chenle kalau sampai orang-orang tahu bahwa ia adalah korban sosoran Jisung. Mau tak mau, Chenle balik badan lalu melangkah mendekati Jisung.

Chenle berdiri satu meter di hadapan Jisung. Tangannya bersedekap di dada. Ia memalingkan wajah ke samping, menolak bertemu pandang dengan laki-laki tinggi itu.

Jisung tersenyum kecil. "Le, gue minta maaf atas kelakuan gue kemarin. Sori kalau itu ngebuat lo jadi gak nyaman sama gue. Janji deh, gak akan gue ulangin," ujarnya.

"Tapi bo'ong," lanjut Jisung dalam hati.

Wajah Chenle kembali lurus ke depan. Bibir bawahnya maju melihat Jisung yang menatapnya menunggu jawaban.

"Kamu niat minta maaf gak, sih?" ketusnya.

"Ya niat, lah."

"Kok gak ngajak salaman? Mana ada orang minta maaf tapi tangannya dikantongin semua gitu," protes Chenle sambil dagunya menunjuk kedua tangan Jisung yang masuk ke saku celana.

Jisung terkekeh. Ia menarik keluar tangan kanannya ke udara. "Baikan, nih?" ujarnya memastikan. Jisung mengulas senyum sambil menatap manik kembar Chenle.



aku pikir cerita ini bakal enak ditulis, oalah ternyata sama aja macet mulu 🤧

anw, hyy guise ak part of raikantopeners now 🤡

Supot  〰sungleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang