prolouge

73 1 0
                                    

Hallo, jumpa lagi dengan karya ku yg selanjutnya.
Sebelum mulai ke ceritanya, aku ingin kasih tau ke kalian tentang beberapa hal mengenai cerita ini.
1. Cerita ini bukan lah cerita baru melainkan cerita lama yang hanya di ubah judul dan juga jalan ceritanya.
2. Judul cerita awalnya yaitu (El lado oscuro de Luci). Kenapa di ganti karena aku ingin hehe. Alasan pastinya yaitu mempersingkat judul agar kalian mudah memahaminya.
3. Cerita ini tentang Mafia, Kegelapan dan lain - lain  jadi semisalnya ada nama kelompok "mafia" nya yang sama harap di maklumi. Aku tidak tahu kenapa bisa sama bahkan aku tidak pernah mengambil nama kelompok mafia dan nam karaktek dari cerita lain.
4. Cerita ini hanya untuk 18+ karena memang ceritanya mengandung unsur pembunuhan dan sedikit mengandung unsur dewasa.
5. Jangan lupa vote dan coment di setiap chapter biar penulisnya semangat buat lanjutin cerita.
6. Yang phobia terhadap darah atau semacamnya tidak perlu membaca cerita ini karena ceritanya banyak adegan kekerasan.
7. Ini yg terakhir,  visual yg di gunakan dalam cerita ini hanyalah sebatas visual saja. Berbeda dengan karakter asli mereka. Aku juga tidak bermaksud menjelek-jelekkan si punya visual, jadi bijaklah dalam membaca dam berkomentar.
Oke itu saja sekian penjelasan dari ku. Semoga kalian bisa suka dengan hasil karya ku ini.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Lucha merupakan salah satu tempat yang cukup terkenal di spanyol sebagai salah satu tempat ajang perkelahian dan pengasah insting

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lucha merupakan salah satu tempat yang cukup terkenal di spanyol sebagai salah satu tempat ajang perkelahian dan pengasah insting. Lucha bukan seperti ring tinju tempat di mana orang-orang berlomba memukul satu sama lain hanya untuk mendapatkan tempat pertama.

Lucha merupakan tempat pelatihan untuk anak laki-laki yang harus di didik agar bisa melakukan bela diri. Banyak yang di ajarkan di Lucha ini untuk mendidik anak didiknya agar tumbuh menjadi pria yang kejam, cerdas, talenta, cerdik dan juga mampu menggunakan senjata apapun agar bisa di kirim untuk perusahaan-perusahaan besar yang memerlukan mereka.

Mungkin di bayangan kalian tempat ini di huni oleh pria-pria yang menyeramkan dan memiliki postur badan yang sangat tegap dan bagus. Itu memang benar semua anak didik Lucha memiliki proporsi tubuh yang sangat bagus bahkan semuanya bisa memainkan senjata apapun. Jika kalian berpikir semuanya adalah laki-laki kalian salah besar, Lucha berlaku untuk seorang gadis yang berusia 20 tahun.

Dia merupakan satu – satu nya anak perempuan yang berlatih di tempat yang menyeramkan ini. Kebanyakan orang tua mungkin akan mengirim anak mereka ke sekolahan yang lebih elit atau bahkan penuh kesan feminim. Bedahalnya untuk anak perempuan ini, dia tidak memiliki orang tua yang akan menyuruhnya pergi ke tempat-tempat yang seharusnya untuk wanita.

Luci adalah satu-satunya anak perempuan yang berlatih di Lucha ini. Dia memang tidak memiliki orang tua (Yatim piatu). Menurut pelatih Luci di temukan oleh pria yang merupakan anak didik di sini dalam keadaan pingsan dan wajah yang penuh dengan memar. Pada saat itu usianya baru menginjak 15 tahun, dia di bawa ke sini dan bersedia menawarkan diri untuk gabung menjadi bagian dari Lucha ini.

“Luci!! Hentikan itu” pekik seorang pria dari kursi penonton.

Semua orang berhamburan menuju kearah tengah lapangan untuk menghampiri seorang gadis dan juga seorang pria yang sudah tergeletak dengan darah yang mengalir dari kepalanya di lapangan ini.

Sedangkan gadis itu hanya memasang smirk-nya yang terlihat menyeramkan saat semua orang memandangnya.

“BAWA DIA KE RUANG RAWAT SEKARANG!” teriak oleh salah satu pelatih di sana.

Sedangkan gadis yang tengah berdiri tersebut tiba-tiba pingsan, untung saja pria yang meneriakinya itu segera menangkap tubuhnya agar tidak terbentur ke lantai lapangan.

“Bawa juga dia ke ruang rawat” ucap pelatih itu kepada pria yang tersebut.

“Muy Bien, Enternador” (Baiklah, Pelatih).

Dengan segera pria tersebut membawa gadis yang pingsan tadi menuju ke ruang rawat. Tentu saja ruang rawatnya berbeda  dengan anak yang lain, Luci adalah seorang gadis jadi ruang rawat untuknya di bedakan dan tidak di gabung dengan anak laki-laki yang ada di Lucha ini.

Dengan cekatan pria itu memberikan aroma terapi kearah hidung gadis tersebut agar gadis itu bangun. Dia tahu ini akan terjadi, mengingat bagaimana cedera yang di dapatkan oleh gadis ini. Wajahnya yang cantik kini terdapat memar, di tambah lagi tulang pinggang dan juga tangannya yang terluka. Gadis lain mungkin tidak akan tahan berada di tempat yang menyeramkan seperti ini, tetapi Luci.... huh gadis itu bahkan menikmati hidupnya selama berada di tempat yang seperti ini.

Dia bahkan merinding melihat kejadian yang berselang beberapa menit yang lalu. Dimana Luci dengan membabi buta menyerang pria itu, dia hanya berharap jika pria yang merupakan anak didik Lucha itu masih bisa di selamatkan. Kini pria itu dengan teliti mengoleskan salep di wajah Luci. Luci adalah temannya satu-satunya teman wanita yang dia miliki selama dia berada di Spanyol.

‘Tunggulah sebentar lagi, kita akan keluar dari sini’ gumamnya dalam hati.

‘Tunggulah sebentar lagi, kita akan keluar dari sini’ gumamnya dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Don't forget to vote and comment)

See you the next....

Lux In Tenebris{On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang