Bagian 14

4 1 0
                                    

(Ruangan)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ruang yang lembab, kecil bahkan minim pencahayaan siapapun pasti tidak akan betah bertahan di dalam ruangan yang kotor ini. Bahkan debu-debu bertebaran di mana-mana, cat dinding yang sudah terkupas bahkan keramik lantai yang kotor dan juga banyak yang retak, plapon yang sudah mulai rusak. Tidak bisa di katakan sebagai tempat yang layak di huni atau di tempati.

Namun, itu semua tidak di perdulikan oleh Ryunjun si Ketua dari Latin King dengan teganya dia mensekap Han Joon di dalam ruangan ini. Sebuah gubuk yang berada di halaman belakang Mansion Latin King yang memang sudah di siapkannya hanya untuk Han Joon seorang atau jika tidak dapat Han Joon maka putranya lah yang akan berada di sini.

Han Joon yang merasa tubuhnya remuk bahkan seakan terbelah menjadi dua bagian kini berusaha membuka matanya yang begiu berat untuk di buka. Tanganya yang di borgol menggunakan borgol elektrik yang hanya bisa di buka oleh Ryunjun seorang dan juga kakinya yang di pasung membuat dia benar-benar tidak bisa bergerak sama sekali bahkan mulutnya di tutup menggunakan kain agar tidak bisa mengeluarkan suara.

Pusing menyapanya saat ini, benar-benar terasa pusing bahkan serasa seakan kepalanya itu akan meledak, mungkin efek dari bius yang di berikan oleh pria berbadan mungil itu. Dia menyuntikkan bius itu dengan dosis yang sedikit tinggi membuatnya menjadi lemas dan pusing.
Saat ini mata Han Joon sudah terbuka sempurna yang dia lihat adalah dia berada di sebuah ruangan yang kecil dan minim pencahayaan bahkan ruangan ini tidak layak di sebut sebagai ruangan.

Lalu Han Joon mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya, dia ingin berjaga-jaga tetapi tidak bisa tangan dan juga kakinya di ikat tidak bisa bergerak sama sekali bahkan mulutnya pun di bekap menggunakan sehelai kain. Saat orang itu sudah mendekat, Han Joon hanya bisa melihat postur tubuh pria itu. Dia memiliki tubuh yang kecil jelas pria ini bukan lah pria yang kemarin membawanya ke sini ini merupakan pria yang berbeda tetapi dia tidak bisa melihat jelas wajah pria ini karena memang pencahayaan di ruangan ini begitu minim.

“Apa kau menikmatinya, Han. Joon” ucap sang ketua Latin King.

‘Suaranya....dia bukanlah lelaki dewasa seperti ku’ ucapnya dalam hati.

“Sekian lama aku menunggu waktu ini, bahkan begitu banyak anak buah ku yang mati karena ulah anggota mu hingga akhirnya kau bisa di bawa ke sini juga. Sepertinya...aku harus membuat pesta malam ini untuk kedua mesin pembunuh ku itu” ucapnya lagi dengan nada bangga.
Han Joon yang mendengarnya mengeram kesal, siapa sebenarnya bocah ini pikirnya.

“EMMM.. EMMM...EMM....” suara yang di keluarkan Han Joon karena dia tidak bisa berkata apapun.

“Hahaha, berhentilah membuang - buang tenaga mu itu pak tua, aku bahkan merasa jijik mendengar suara mu itu”

Lalu Ryunjun menyuruh anak buahnya yang dia bawa untuk membuka pengikat mulut sang Ketu Mara.

“Huuhh... Huuhh... Huuhh”

Deru napas Han Joon kini terdengar jelas di ruangan ini, bahkan dia membuang air ludahnya ke sembarang tempat.

“Siapa kalian sebenarnya!” tanya Han Joon dengan nada yang penuh amarah.

“Hehe.... wah selain tua ternyata kau juga memiliki daya ingat yang lemah rupanya. Kau tidak begitu mengetahui musuh-musuh mu”

“BAJINGAN!!! KATAKAN SIAPA KALIAN!”

“Bagaimana jika aku memperkenalkan diri ku dengan menyebut ‘Tanah Skotlandia’...”

Mendengar hal itu barulah Han Joon sadar jika yang menangkap dan menahannya di ruangan seperti ini adalah kelompok gengster yang terkenal tersebut ‘Latin King’. Kelompok gengster ini memang sudah lama menjadi musuh dari Mara penyebabnya hanya satu yaitu dia merebut tanah milik Latin King yang berada di bagian Britania Raya, tanah tersebut telah di bangun oleh Kim Minjun sebuah pabrik pembuatan senjata ilegal tempat penghasil uang terbanyak bagi siapa yang memilikinya.

“Bagaimana, apa kau mengingatnya penjilat?”

“Heh....lalu apa gunanya kau menangkap ku, Tanah itu tidak akan bisa jatuh kembali ke tangan kalian bahkan aku tidak akan membiarkan keturunan dari Kim Minjum pria bodoh itu untuk memiliki Tanah yang sudah ku rebut itu”

PLAKKK!!!!

PLAKKK!!!!

Dua tamparan yang begitu keras di layangkan oleh pria bermarga Kim tersebut ke kedua pipi milik Han Joon. Bahkan sangkin kuatnya, bagian sudut bibir pria paruh baya itu robek dan mengeluarkan darah segar. Kini dia merasakan pusing itu kembali akibat tamparan tersebut, bahkan untuk memekik pun dia tidak bisa.

DUGH.... DUGH...

“Ahkk” lirih Han Joon saat merasakan perutnya yang di tendang oleh pria berbadan mungil itu bahkan kini dia memuntahkan darah akibat tendangan tersebut.

Han Joon berusaha menahan rasa sakit di bagian perut dan juga bibirnya, sudah lama dia tidak merasakan hal seperti ini.

“Bekap kembali mulut pria tua bangka ini dan biarkan dia di sini!” printah Ryunjun.

“Baik Tuan”

Lalu lelaki berbadan tegap itu kembali membekap mulut Han Joon, sedangkan Ryunjun berjalan menjauh dari sana. Jika dia berlama-lama di ruangan tersebut dan di hadapkan dengan pria paruh baya itu bisa jadi emosinya akan semakin menaik dan membuatnya bisa berubah menjadi pyschopat yang haus darah. 

 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




TBC

Lux In Tenebris{On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang