5

18.2K 975 208
                                    

Jangan lupa follow instagramku (@) aderelin_

Mana nih yang udah nyiapin jempolnya buat ngehujat Geo sama Lora? 😂
Simpen dulu semua hujatan kalian, jangan dikeluarin semuanya, soalnya part - part selanjutnya mungkin bakal lebih nguras emosi😂

Kemarin aku seneng banget liat antusias kalian buat ngehujat Geo dan Lora jadi hari ini aku update *canda deng. Pokoknya aku seneng liat antusias kalian sama cerita ini, kalo tiap hari antusias kalian kaya gitu aku jadi semangat buat update 😂

Makanya yang belum vote sama komen,  ayodong ikut votment, biar aku makin semangat nulisnya dan updatenya makin sering. Yang udah votment makasi banget, Cinta banget sama kalian 😂

Udah itu aja,  jangan lupa vote, komen, sama rekomendasi ceritaku sama temen - temen kalian,  supaya pembaca cerita ini makin banyak.

Maaf kalo banyak typo,  happy reading

***

Lora menggerakkan tubuhnya dengan lihai di atas Geo. Bergerak maju mundur, sembari mendesah memancing Geo yang berada di bawahnya. Tangannya bergerak  menelusuri dada bidang laki - laki itu, menggoda dengan gerakakan sesensual mungkin.  Bibirnya terus mengeluarkan suara - suara desahan serta desis kenikmatan. Sedangkan Geo, hanya mengikuti alur permainan Lora.  Sesekali tangannya yang nakal meremas payudara Lora,  hanya itu.  Laki - laki itu membiarkan Lora mengambil alih permainan. 

"Ahhhh..." Suara lenguhan Lora terdengar saat wanita itu mencapai puncaknya. Wanita itu langsung merebahakan dirinya di atas Geo, kepalanya dibiarkan berada di atas dada laki - laki itu, menikmati debaran jantung suaminya.

Pilihan Lora memang tidak pernah salah.  Geo,  laki - laki itu begitu nikmat dan panas saat berada di atas ranjang.  Belum lagi Geo sangat menyayangi dan selalu memanjakannya dengan berbagai hal yang sangat disukainya. Lora menatap Geo,tangannya membelai wajah laki - laki itu menyadarkan Geo yang sedaritadi melamun.

Geo balas menatap Lora,  memberikan senyuman semanis mungkin pada istri tercintanya. Istri?  Geo menghela nafas. Sudah tiga minggu ia menghabiskan waktu bersama Lora. Seharusnya ia sudah kembali ke Jepang dua minggu yang lalu,  tetapi Lora mengatakan ingin berkunjung ke Lombok. Karena Geo tidak kuasa untuk menolak permintaan wanitanya itu, laki - laki itu menuruti permintaan Lora. Empat hari mereka menghabiskan waktu di Lombok, setelahnya mereka bersiap - siap untuk kembali ke Jepang.

Tetapi lagi - lagi rencananya itu gagal. Ibunya menyuruh mereka berdua untuk menyusul ke Australia untuk mengunjungi kerabatnya di sana, dan Geo tidak mungkin menolak permintaan ibunya itu jadi mau tidak mau mereka berdua harus terbang ke Australia.

Hari ini adalah minggu ke empat Geo meninggalkan Saras dan putranya. Geo menghela nafasnya. Lagi - lagi Geo mengingkari janjinya.  Ia berjanji pada Saras akan pergi tidak lebih dari tiga hari,  tapi ini sudah hampir sebulan,  dan Geo tidak memiliki keberanian untuk menghubungi Saras, takut jika wanita itu akan marah, dan menganggu acaranya dengan Lora. Ia tidak ingin membuat mood Lora berantakan karena harus menghubungi Saras yang pastinya akan menyuruhnya segera kembali ke Jepang.

Rencananya nya besok ia harus sudah kembali ke Jepang,  ia sudah sangat merindukan Saras dam Exel. Berbagai jenis oleh - oleh sudah dibeli oleh Geo saat di Indonesia,  karena Saras tidak tau bahwa setelah dari Indonesia,  Geo sempat ke Australia dan berakhir di Paris karena Lora merindukan kota itu.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya Lora sambil menyentuh kening Geo.

"Tidak ada." Ucap Geo sambil tersenyum pada Lora.

"Besok kita harus sudah pulang." Lora berucap malas.

"Hai. Apa ada masalah?"

"Aku tidak suka. Aku benci harus satu rumah dengan Saras."

Geo mengerutkan keningnya. "Apa masalahnya?"

"Dia membenciku Geo. Wanita itu selalu menatapku dengan tajam."

Geo terkekeh mendengar jawaban Lora.  "Saras memang seperti itu. Tapi percayalah, sebenarnya dia wanita yang baik."

"Kenapa kau membela wanita itu?"

"Aku tidak membelanya. Kau hanya belum mengenal Saras dengan baik. Dia wanita yang hangat."

Lora langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Geo. Wanita itu berjalan ke arah jendela, yang memperlihatkan indahnya pemandangan kota paris di malam hari,  sedangkan Geo yang melihat itu menghampiri Lora mengabaikan tubuhnya yang tidak tertutupi apapun sama dengan Lora. Laki - laki itu langsung memeluk Lora, membelai perut wanita itu yang sedikit membuncit.

Mau tidak mau Geo tersenyum. Di dalam perut Lora, saat ini tumbuh buah cinta mereka. Lora memang sempat dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh mual - mual dan pusing. Geo yang tidak ingin terjadi hal buruk pada Lora langsung mengajak istrinya itu ke rumah sakit. Dan saat dokter mengatakan bahwa Lora tengah mengandung dan usia kandungannya tiga belas minggu Geo tidak dapat menahan rasa terkejutnya. Tetapi tidak berlangsung lama, Geo langsung mengembangkan senyumannya, dirinya akan menjadi seorang ayah lagi, betapa bahagianya dia.

"Maafkan aku." Ucap Geo, sambil meletakan dagunnya di pundak Lora.

"Untuk?"

"Karena sudah mengatakan hal yang tidak kau sukai."

Lora membalikan badannya, lalu memeluk Geo. "Tidak bisakah kita di sini lebih lama?  Aku tidak ingin pulang."

"Sayang, kita harus pulang. pekerjaanku sudah menumpuk karena terlalu lama berlibur."

"Tapi ini keinginan baby."

"Aku berjanji akan mengajakmu dan baby kesini lagi. Tapi besok kita harus pulang. Segera setelah pekerjaanku selesai aku akan kembali menyenangkanmu." Jelas Geo.

Lora menghela nafas, tapi akhirnya wanita itu mengangguk mengiyakan perkataan Geo. "Kau janji? "

"Tentu saja."

Geo tersenyum lalu mengecup sekilas bibir
Lora.  Inilah alasan kenapa Geo tidak bisa menolak keinginan Lora.  Istrinya tengah mengandung. Ia tidak ingin mengecewakan istrinya yang berujung membahayakan anaknya. Apapun akan ia lakukan agar ke dua orang yang dicintainya ini bahagia dan sehat.

***

Wajah Geo terlihat frustasi saat mendapati rumah kediamannya sepi.  Hanya ada sopir dan satu baby sitter, sedangkan Saras dan Exel entah pergi kemana. Sopirnya mengatakan bahwa Saras memaksa ingin pergi berdua dengan Exel, dan tidak mengatakan tujuan mereka. Saras tidak mungkin pergi karena pakaiannya dan pakaian Exel masih ada didalam lemarinya.  Tetapi siapa yang tau?  Saras adalah wanita yang nekad, bisa saja wanita itu nekat pergi dari rumah tanpa membawa barang - baranya.

Sial!  Maki Geo saat pikiran itu terlintas di otaknya. Beberapa kali ia mencoba menghubungi Saras tetapi ponsel wanita itu tidak aktif membuat dirinya kembali dilanda rasa khawatir.  Ia tidak ingin kehilangan Saras,  dan belum siap di tinggalkan oleh wanita itu.

"Geo kenapa?" tanya Lora.

"Kau kembalilah ke kamar, aku harus mencari Saras." Ucap Geo lalu langsung memasuki mobilnya.  Tidak mungkin ia meminta pertolongan pada dua sahabatnya karena Deve dan Reyhand kini tengah dalam kesulitan juga sama seperti dirinya.

Geo menancap gasnya, berkali - kali ia meminta agar Saras tidak pergi jauh, tatapi lagi - lagi pikiran negatif melintas dipikirannya.  Wanita itu membawa tas beserta dompetnya. Ia juga tidak menemukan pasport wanita itu di dalam kamarnya. tiba - tiba ponsel Geo berbunyi,  laki - laki itu langsung mengangkatnya.

"Halo."

"..."

"Shit." Umpat Geo. Baru saja ia meninggalkan Lora di rumah, tapi sekarang tiba - tiba Asisten rumah tangganya mengatakan bahwa Lora tidak sengaja terjatuh di tangga saat hendak kekamarnya.

Geo langsung dilanda kebingungan. Di satu sisi ia ingin mencari Saras dan Exel putranya, tetapi di sisi lain ia mengkhawatirkan Lora beserta anak dalam kandungan wanita itu. Cukup lama Geo berfikir dan pada akhirnya Geo kembali menjalankan mobilnya,  memutar arah kembali ke kediamannya. Saat ini Lora dan bayinya lebih penting,  mungkin untuk Saras dan Exel,  ia akan mencarinya nanti setelah menemui Lora dan memastikan bahwa istri dan anaknya itu baik - baik saja.

Tbc

Untuk part kemaren, komennya semuanya Bagus, jadi susah milihnya :v

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang