14

15.5K 875 175
                                    

Tes.. Tes.. Tess..

Udah siap ngehujat Geo ga nih.  Tunggu dulu, sebelum ngehujat , ada baiknya kalian tarik nafas dulu,  karena part ini bakal bener - bener bikin kalian ngabsen kebun binatang , bagi yang ga kuat  jangan dipaksain takutnya stres sendiri😂

Happy Reading

***

Geo mengangkat tubuh lemah Saras lalu menyenderkannya dipintu kamarnya.  Kembali laki - laki itu memasuki Saras,  lalu menghentakkan dirinya dengan kasar didalam diri Saras.  Bibirnya tidak henti - hentinya meracau,  mendesah nikmat.  Dibimbing tangan dan kaki Saras agar melingkari leher dan pinggangnya sedangkan Saras yang sudah tidak memiliki tenaga untuk melawan hanya bisa pasrah.

Entah sudah berapa jam Geo menyetubuhinya,  Saras tidak tau, tetapi yang jelas laki - laki itu melakukannya di semua tempat yang ada diikamar ini.  Ranjangnya,  kamar mandinya,  meja riasnya,  bahkan setiap sudut ruangan dan kini berakhir di depan pintu. Saras sudah sangat lelah. Berkali - kali ia meminta Geo untuk menghentikan aksinya tetapi Geo tidak menanggapi apapun dan malah semakin menjadi - jadi menyetubuhi Saras.

Saras bahkan sudah tidak dapat mengeluarkan suaranya, karena serak akibat teriakannya yang sebelumnya,  Saras hanya bisa meringis setiap kali Geo menghentakkan dirinya.  Kewanitaannya perih karena pria itu tidak mengistirahatkannya barang sejenak. Matanya sudah sayu siap untuk terpejam tetapi Geo selalu menyadarkannya dengan kecupan - kecupan serta hentakannya yang semakin kuat setiap kali ia mencoba memejamkan mata.

"Aahh..." desah Geo saat kembali meraih klimaksnya.  Laki - laki itu menghimpit Saras,  dan semakin mengencangkan pelukannya.  Menikmati dirinya yang tenggelam dalam - dalam di dalam diri Saras.

Butuh waktu beberapa saat bagi Geo untuk menangkan dirinya dari sisa - sisa klimaks yang diraihnya.  Saat kenikmatan itu mereda,  Geo mengangkat tubuh Saras lalu merebahkannya diranjang. Dikecupnya seleruh permukaan wajah Saras dan berakhir dibibir wanita itu.  Dengan rakus Geo melahap bibir yang sangat didambakannya itu  sesekali laki - laki itu akan menggit bibir atas dan bawah Saras bergantian.  Lidahnya bermain - main didalam rongga mulut Saras,  membelit lidah Saras dan memainkannya sesuka hati.

Geo mengangkat wajahnya,  menatap wajah Saras yang sudah sayu.  Laki - laki itu tersenyum.  Saras terlihat sangan sexy dimatanya.  Geo mengalungkan tangan Saras dilehernya,  lalu dengan pahanya ia membuka paha Saras mersiap - siap untuk memasuki Saras untuk kesekian kalinya.

"Ahh..." desahnya kembali saat susah menyatukan dirinya dengan Saras,  sedangkan Saras hanya bisa meringia dan mengerucutkan alisnya.

"Kau menikmatinya?" ucap Geo sambil menghentakan dirinya.

Saras tidak menjawab,  jangankan menjawab ucapan Geo, untuk membuka matanya saja rasanya sangat susah. Sedangkan Geo tidak peduli, dirinya sibuk memuaskan dirinya tanpa memperdulikan Saras yang semakin lama kehilangan kesadarannya karena kelelahan.

***

Saras bangun pukul sembilan pagi, dengan rasa pegal diseluruh tubuhnya.  Matanya menatap sekelilingnya,  menyadari jika saat ini ia berada dikamarnya yang lama.  Wanita itu menghela nafas,  mencoba berdiri, dengan tertatih Saras menuju kedalam kamar mandi, membersihkan dirinya dari sisa - sisa kepuasan laki - laki yang semalam menyetubuhinya tanpa ampun.

Saras menatap pantulan dirinya dicermin,  dibukanya selimut yang menutupi tubuhnya hingga tidak tertutupi apapun,  disaat itulah ia menyadari jika tubuhnya penuh dengan bercak merah dibagian dada,  leher,  payudara,  serta bahunya. Tangannya terkepal mengingat bagaimana Geo memperlakukannya.  Ia marah sangat marah pada Geo dan dirinya sendiri karena tidak bisa membenci Geo. Akhirnya yang hanya bisa ia lakukan hanya menangis. Saras bukan wanita lemah dan cengeng,  tapi kali ini ia tidak bisa menahan rasa kecewa serta marahnya pada laki - laki yang begitu dicintainya itu.

Setelah selesai melepaskan segala beban yang dirasakannya,  akhirnya Saras keluar dari kamar mandi menggunakan kimononya.  Wajahnya sudah terlihat lebih segar dari sebelumnya walau masih menyisakan matanya yang sembab karena menangis cukup lama.  Saat keluar,  Saras sudah mendapati Geo berdiri menatap keluar dari jendela yang ada dikamarnya.

Geo membalikan badannya menatap Saras dengan dingin.  Laki - laki itu mendekati Saras yang menatapnya tidak kalah dingin pula. Saat sampai didepan Saras, Geo mengangkat wajah wanita itu. "Jangan mengulangi kesalahan yang sama jika tidak ingin aku memperlakukanmu seperti semalam." ucap Geo mengancam.

Tidak ada kata maaf yang diucapkan oleh Geo seakan - akan tidak merasa bersalah sedikitpun. Saras sendiri hanya mengepalkan tangannya menahan sagala ucapan yang ingin dikatakannya.

"Mulai sekarang,  aku tidak mengizinkanmu keluar dari rumah." ucap Geo tak terbantahkan.

Saras mendengus dengan wajah dinginnya. "Apa kau berniat mengurungku disini?"

"Jika kau menganggapnya seperti itu tidak masalah." balas Geo santai.  Kelawat Santai malah membuat Saras menatap laki - laki itu nyalang.

"Aku bukan tawananmu!"

"Kau memang bukan tawananku,  kau istriku dan kau harusnya menyadari itu dengan tidak berselingkuh dengan kekasih gelapmu itu."

Saras mengepalkan tangannya.  "Sudah kukatakan aku tidak memiliki hubungan apa - apa dengan Alvian!"

"Teruslah berbohong dan aku dengan senang hati mengungkapkan kebusukanmu itu."

Wajah Saras merah padam mendengar ucapan Geo. Ditatapnya Geo dengan berani. "Jangan menyamaman diriku sepertimu Geo. Aku tidak sepertimu yang berselingkuh dibelakangku dan menuruti keinginan selingkuhannya tanpa memikirkan istri dan anaknya."

"Apa yang kau katakan?" desis Geo, tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh Saras.

"Kenapa?  Kau tidak suka aku mengungkit kebusukanmu?  Kau menuduhku berselingkuh tanpa menunjukan bukti yang jelas! Tidakkah kau melihat dirimu?  Kau menyelingkuhiku disaat aku masih mengandung Exel!"

Nafas Saras memburu saat mengatakan itu. Kalimat yang baru saja diucapkannya berhasil membuat Geo terdiam seribu bahasa.  Laki - laki itu mengalihkan pandangannya,  dan Saras mendengus melihat hal itu. 

"Berkacalah Geo,  kau tidak berhak menghakimiku disaat kau sendiri melakukan hal menjijikan dengan wanita itu dibelakangku." lanjut Saras memancing amarah Geo.

"Jangan membawa - bawa Lora dalam masalah rumah tangga kita!" bentak Geo.

Saras menatap Geo tidak percaya,  lagi - lagi Geo membela Lora. "Kau yang membawa wanita itu masuk kedalam rumah tangga kita Geo!"

"Sekarang kau menyalahkanku Saras? Apa kau tidak sadar jika bukan karena dirimu semua ini tidak akan terjadi! Lora datang disaat aku membutuhkan tempat bersandar,memberikanku kenyamanan,  serta kepuasan yang sangat jarang atau bahkan tidak pernah kau berikan padaku! Jangankan untuk memberikanku itu semua,  kau bahkan tidak sudi untuk menatapku! Jadi apa aku salah,  menerima semua yang diberikan Lora padaku?"

"Salah karena kau malah melampiaskannya pada wanita ular itu! Jika kau memang memiliki masalah,  kau bisa mengatakannya padaku!  Bukan malah mencari pelampiasan diluar sana!"

"Jangan menyebutnya seperti itu! Aku mencintainya dan Lora bukanlah pelampiasan!"

"Lalu aku harus menyebutnya dengan apa?  Perebut?  Atau pelacur?"

Plak

Saras tertawa saat Geo kembali menamparnya. Ini adalah kedua kalinya laki - laki itu melakukan kekerasan padanya dan Saras benar - benar bisa menahan emosinya,  apalagi kelanjutan kalimat Geo benar - benar melukai hatinya.

"Berhenti mengucapkan hal buruk tentang Lora.  Setidaknya dia bukanlah jalang sepertimu yang menjajakan tubuhnya demi segepok uang." ucap Geo menjatuhkan harga diri Saras.

Laki - laki itu lalu berbalik memunggungi Saras,  menuju pintu. Rasanya tidak tahan berlama - lama berada didalam ruangan itu.  Saat hendak menyentuh handle pintu,  gerakan Geo harus terhenti saat Sara sm mengeluarkan suaranya.

"Jika memang begitu,  jadikan dia satu - satunya istrimu!  Ceraikan aku secepatnya!  Aku tidak ingin hidup bersama laki - laki brengsek sepertimu!" teriak Saras,  dan lagi - lagi itu memancing amarah Geo.

Geo berbalik menatap tajam Saras. "Bermimpilah, karena aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Saras dengan amarah yang menguasai dirinya.

Tbc

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang