10

17.8K 865 56
                                    

Jangan lupa follow instagram (@) aderelin_ biar tau  sedikit spoiler cerita ini.

Tenang gaes, part  ini ga bakal bikin kalian ngehujat atau darah tinggi kok😂

Maaf baru sempat update, karena belakangan ini aku lagi bm banget, doain ya semoga aku ga bm lagi

Jangan lupa votment, dan promosiin cerita ini sama tmn tmn kalian

Maaf untuk typo, happy reading

***

Dugaan Saras tidak meleset.  Berbicara dengan Alvian cukup menyenangkan.  Entah kapan terakhir ia tertawa lepas seperti hari ini,  Saras sendiri lupa. Alvian cukup menghiburnya hari ini dengan cerita - cerita konyolnya.  Perut Saras sampai sakit setiap mendengar cerita Alvian saking lucunya. Belum lagi melihat interaksi Alvian,  Exel,  dan Alvaro yang sangat lucu menambah rasa menggelitik diperutnya bertambah.

Alvian sendiri juga ikut tersenyum melihat Saras yang kesusahan menghentikan tawanya.  Akhirnya wanita itu menunjukan ekspresi lain selain wajah dingin dan ketusnya.  Tidak sia - sia ia menceritakan pengalaman bodohnya yang sangat memalukan. Saat di universitas dulu,  Saras adalah wanita yang ceria dan aktif, itu salah satu alasan mengapa Saras memiliki banyak teman. Saat bertemu di pantai,  Alvian hampir tidak mengenali Saras.  Wanita itu hampir tidak menunjukan ekspresinya kecuali senyum kecil saat melihat Exel,  sangat berbeda sengan Saras yang dulu dan hari ini ia bisa melihat tawa itu lagi setelah sekian lama.

Sebenarnya Alvian sudah tertarik pada Saras sejak lama,  tetapi ia tidak berani mendekati wanita itu karena saat itu Saras terlihat sangat dekat dengan Geo dan teman - temannya.  Dan takdir kembali mempertemukan mereka.  Walau Saras sempat tidak mengingatnya tetapi tidak masalah baginya,  yang penting kini ia bisa dekat dengan wanita itu.

Alvian tau Saras sudah bersuami,  tapi apa itu penting?  Saat ia melihat Geo di Paris beberapa minggu yang lalu laki - laki itu memperkenalkan orang lain sebagai istrinya. Dan melihat keadaan Saras sewaktu dipantai dan tempat bermain,  ia bisa menyimpulkan bahwa ada hal yang disembunyikan wanita itu tentang masalah rumah tangganya.  Alvian tau ia tidak memiliki hak untuk ikut campur masalah rumah tangga mereka,  tetapi melihat Saras ia menjadi tidak tega pada wanita itu.  Ia benci Saras yang sedih karena laki - laki berengsek seperti Geo.

"Alvian,  kau mendengarku?" Saras melambai - lambiakan tangannya didepan wajah Alvian.

Alvian seketika tersadar dari lamunannya,  ditatapnya Saras yang penasaran akan kelanjutan ceritanya. "Sampai mana ceritaku tadi?"

"Kau dituduh mengintip saat sedang dihukum."

Alvian mengangguk sedikit mengingat - ngingat lalu kembali bercerita,  sedikit melebih - lebihkan sebenarnya agar terdengar lucu dan bisa membuat Saras tertawa. Dan benar saja wanita itu langsung tertawa terbahak - bahak saat Alvian menyelesaikan ceritanya.  Cantik sekali.  Batin Alvian bersuara.

"Kenapa kau bisa sebodoh itu?" tanya Saras sambil mncoba menghentikan tawanya,  tetapi tidak berhasil.

"Berhenti menertawaiku Saras." ucap Alvian dengan wajah merah,  menahan malu.  Demi tuhan umurnya sudah akan menginjak tiga puluh tahun, tapi lihatlah sekarang,  ia seperti remaja labil.

Saras kembali tertawa melihat wajah Alvian,  tanpa menyadari jika sedaritadi Alvian memperhatikannya dengan sangat intens.  Saras terlihat cantik saat tertawa lepas seperti ini.

Saat ini mereka tengah berada di Restaurant untuk mengisi perut mereka.  Alvaro dan Exel terlihat memakan - makanannya dengan lahap. Kedua anak itu pasti sangat kelelahan karena menghabiskan waktu hampir tiga jam ditempat bermain. Saras melihat jam tangannya.  Jam sudah menunjukan pukul dua.  Wanita itu menghela nafas.  "Aku harus pulang." ucap Saras.  Terlihat jelas bahwa wanita itu tidak aemamgat saat mengatakan itu,  tetapi Geo tidak bisa menahannya.  Ia tidak memiliki gak untuk itu.

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang