17

17.6K 878 287
                                    

Sesuai janji, aku up hari ini. Gimana udh seneng ga? Seneng dong pastinya.
Seperti biasa, sebelum baca harus siapin mental dulu biar kuat bacanya sampe akhir. Karena part ini mungkin bukan cuma Geo sama Lora doang yang dihujat,  mungkin aku ikut - ikutan dihujat saking gregetnya kalian 😂😂
Kita liat lagi, kalo antusias kalian melebihi part kemaren, besok aku up lagi,  jadi jangan lupa votmentnya biar aku semangatt ngelanjutinnya. 

Happy reading

***

Geo menekan - nekan pangkal hidungnya sambil memejamkan mata, berharap dengan melakukan itu rasa sakit yang dirasakan di kepalanya dapat berkurang,  walau nyatanya itu sia - sia. Memikirkan masalahnya dengan Saras akhir - akhir ini membuat kepalanya hampir meledak.  Belum lagi tuntutan dari ibunya yang menyuruhnya untuk menceraikan Saras.  Lora juga meminta agar Geo mencarikan Saras tempat tinggal baru karena Lora mulai tidak nyaman tinggal satu atap bersama Saras.

Saat ini Geo sedang berada di ruangannya.  Mencoba mencari jalan keluar untuk semua masalahnya. Tidak mungkin ia terus - menerus bersikap dingin pada Saras dan Exel, karena sedingin apapun sikapnya, Saras tidak akan peduli. Geo tengah memikirkan cara agar hubungannya dengan Saras kembali membaik, untuk masalah Lora dan ibunya bisa diurusnya nanti,  setelah masalahnya dan Saras selasai.

Ddrrtt...

Geo meraih ponselnya yang berada di atas meja kerjanya.  Laki - laki itu mengerutkan kening,  saat mengetahui bahwa ibunyalah yang menelfon. "Halo."

"...."

"Apa?"

"...."

Geo langsung mematikan sambungan teleponnya dan keluar dari ruangannya. Baru saja ibunya mengatakan jika Lora harus dilarikan kerumah sakit karena mengalami pendarahan hebat akibat jatuh dari eskalator.  Ibunya tidak sempat menjelaskan kronologi jelasnya, karena Geo sudah lebih dahulu mematikan ponselnya.

Laki - laki itu mengendarai mobilnya seperti orang kesetanan. Tidak membutuhkan waktu lama Geo telah sampai di rumah sakit yang dimaksud oleh ibunya yang ternyata adalah rumah sakit yang sama di mana Exel juga dirawat. Dengan segera Geo berlari ke ruang yang dikatan oleh ibunya. Saat telah sampai, dilihatnya Rika berdiri di depan ruangan dengan wajah khawatir yang sudah memerah.  Rika langsung menghambur kepelukan Geo lalu menghambur ke pelukan putranya. 

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?"

Rika menggeleng, "Ibu sudah melarangnya, tetapi Lora bersikeras ingin pergi ke pusat perbelanjaan untuk membeli keperluan bayi kalian. Lora tidak sabar untuk cepat - cepat memilih perlengkapan bayi, dan memilih menaiki eskalator karena keadaan lift penuh, ibu sudah memperingatinya agar hati - hati tetapi lora tidak mendengarkan ibu, hingga tidak sengaja menabrak laki - laki di depannya dan terjatuh di eskalator." Rika menjelaskannya sambil berurai air mata.

Geo memejamkan matanya. Geo tidak bisa menyalahkan siapun, saat ini Geo hanya bisa berdoa agar Lora dan anaknya baik - baik saja. Tetapi, harapan tinggalah harapan, saat seorang dokter keluar dari ruangan tempat Lora diperiksa dengan wajah penuh penyesalan, Geo tau semuanya tidak baik - baik saja,  dan penjelasan dokter membuktikan bahwa apa yang diduganya benar adanya.

***

Geo memasuki ruang rawat Lora setelah mengurus jenazah bayinya. Lora yang menyadari kehadiran Geo menatap nanar suaminya, membuat Geo dengan segera melangkah dan merengkuh tubuh lemah istrinya.  Wanita itu langsung menangis tersedu - sedu dipelukan Geo,  menumpahkan segala kesedihannya dipelukan laki - laki yang begitu dicintainya itu. 

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang