Lisa terdiam, mulutnya serasa dikunci. Ia hanya bisa menatap nanar Namjoon, sama sekali tidak percaya dengan ucapan pemuda itu barusan. Kedua lututnya mendadak menjadi sangat lemas dan nafasnya terasa sangat sesak.
"Namjoon, apa kau serius?" tanya Lisa dengan suara yang sedikit bergetar. Ia bahkan memanggil Namjoon dengan 'nama' pemuda itu, bukan "Joonie-ya" seperti biasa ia memanggil sang kekasih.
Namjoon menatap Lisa lekat-lekat dan mengangguk pelan.
"Ya, aku serius. Aku dan Yeri memang berkencan,"
Lisa merasa bahwa kalimat Namjoon menohok keras pada hatinya. Tanpa sadar tangannya meremat pelan dada kirinya.
Perih.
Lisa tahu Namjoon bukanlah orang yang akan berpura-pura dalam hal sepenting ini, apalagi dengan berita yang sudah tersiar bukan hanya di South Korea, namun hampir seisi dunia, Lisa yakin bahwa Namjoon tidak bercanda. Kekasihnya itu memang benar-benar mengencani Kim Yeri.
Hati Namjoon tergores melihat ekspresi shock dan terluka di wajah pucat Lisa.
"Jadi.. apa sebenarnya kita sekarang?" suara Lisa menjadi serak.
"Maafkan aku.."
Lisa menggigit bibir bawahnya kuat-kuat dan menunduk. Ia mendongak, berusaha menahan agar butiran air matanya yang sudah menggenang di pelupuk tidak jatuh saat itu juga.
Namjoon ingin sekali menarik Lisa ke dalam pelukannya, mengusap helaian rambutnya, dan membisikkan pada Lisa bahwa semua ini tidak seperti yang dipikirkannya, bahwa Namjoon akan berusaha untuk segera menyelesaikannya, dan hubungan mereka akan kembali berjalan seperti sedia kala. Namun sayangnya, yang bisa dilakukannya sekarang hanyalah mengepalkan kedua telapak tangannya di samping badannya dan menahan dirinya untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa menimbulkan permasalahan baik terhadap Lisa maupun dirinya sendiri.
"Baiklah.. aku mengerti.." ujar Lisa dengan nada rendah. "..mari kita akhiri ini, Joonie-ya,"
Lisa melepaskan sebuah cincin dari jari manis tangan kirinya. Cincin itu adalah sebuah cincin murah dan sederhana tanpa hiasan apapun. Sebuah promise ring yang diberikan Namjoon bertahun-tahun yang lalu, ketika Namjoon baru meniti karirnya sebagai underground rapper dan Lisa mendapatkan beasiswa kuliahnya. Cincin yang tidak pernah dilepaskan Lisa dari jarinya sejak Namjoon memakaikannya padaya. Cincin yang dijanjikan Namjoon akan ia gantikan dengan cincin berlian yang lebih baik sebagai cincin pernikahan mereka kelak.
Pernikahan. Sebuah hal yang Lisa anggap sebagai hal paling mustahil yang akan terjadi dalam masa depannya dan Namjoon nantinya.
Dan nyatanya, memang hal ini tidak akan pernah terwujud untuk mereka berdua.
Lisa menarik lembut tangan kanan Namjoon, dan sebelum Namjooon sempat mengatakan apapun, Lisa meletakkan cincin itu di telapak tangan Namjoon.
"Mari kita berpisah sekarang, Joonie-ya.."
"L-lisa, tunggu, aku—,"
"Terima kasih banyak atas delapan tahun yang sangat berarti. Aku sangat bahagia bisa bersamamu sampai detik ini. Selamat tinggal Joonie-ya," Lisa membungkuk sebentar dan memberikan senyum termanisnya untuk Namjoon.
Tanpa menunggu jawaban dari sang 'mantan' kekasih, Lisa langsung melangkah pergi meninggalkan Namjoon. Lisa menutupi setengah wajahnya dengan telapak tangannya dan menggigit lidahnya supaya Namjoon tidak bisa mendengar suara isak tangisnya.
Namjoon membalikkan tubuhnya. Ia memperhatikan sosok Lisa yang semakin menjauh darinya dengan bahu mungil yang bergetar, dan Namjoon hanya bisa mengusap wajahnya dengan kasar sebelum kemudian mencengkeram helaian rambutnya sendiri dan merutuki kebodohannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As You Love Me | NAMLICE ❣️NC21❣️
Romance🌚Kim Namjoon, pemuda tampan keturunan keluarga kaya raya yang tegas dan berkharisma. Menjadi Leader bagi BANGTAN BOYS, idol boy group yang paling terkenal dan dipuja saat ini. Menjalani kariernya dengan bahagia dan telah memiliki segalanya. 🌝Lalis...