🌚Kim Namjoon, pemuda tampan keturunan keluarga kaya raya yang tegas dan berkharisma. Menjadi Leader bagi BANGTAN BOYS, idol boy group yang paling terkenal dan dipuja saat ini. Menjalani kariernya dengan bahagia dan telah memiliki segalanya.
🌝Lalis...
Terdapat adegan 18+ di Chapter ini. Bagi yang berusia 18+ diharap tidak melanjutkan untuk membaca. Bagi yang tetap ingin melanjutkan untuk membaca, resiko ditanggung masing-masing👌🏻
🌚😶🌚😶🌚😶
Namjoon keluar dan membukakan pintu mobil untuk Lisa. Ia membantu gadis itu turun dari mobil.
"Joonie-ya, kau belum menjawab pertanyaanku!" Dengus Lisa kesal. Namjoon masih tersenyum dan menggandeng tangan Lisa.
"Ini apartemen, sayang," jawab Namjoon. Pemuda itu menarik tangan Lisa untuk mengikutinya masuk ke sebuah lift yang ada di basement itu. Namjoon menekan angka 12 dan lift tersebut membawa keduanya naik.
"Apartemen? Apartemen siapa? Kenapa kita ke apartemen? Apa kita akan bertemu seseorang? Kenapa parkiran tadi sangat sepi?" Lisa memberikan pertanyaan bertubi-tubi. Namjoon tertawa mendengar rentetan pertanyaan Lisa.
"Kau akan tahu setelah kita sampai nanti,"
Lisa cemberut namun pasrah saja. Namjoon benar-benar tidak mau menjawab pertanyaannya.
Lift berhenti di lantai 12. Lisa mengukuti Namjoon dalam diam menuju ke salah satu pintu apartemen yang ada di lantai 12 tersebut. Namjoon memasukkan menekan beberapa angka yang merupakan password apartemen tersebut dan membimbing Lisa masuk ke dalam.
Lisa memandangi ruang apartemen dengan konsep studio yang cukup luas itu dengan kagum.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Interiornya simple, terkesan hangat dan nyaman. Warna dindingnya didominasi warna warm white, dan lantainya bermotif potongan kayu. Perabotannya di didominasi warna darkgrey dan putih.
"Apakah apartemen ini milikmu, Joonie-ya?" tanya Lisa sambil menghampiri Namjoon yang sudah mendudukkan dirinya di sofa.
"Bukan milikku. Tapi milik kita," jawab Namjoon sambil berbaring dan menggunakan paha Lisa sebagai bantalnya.
"Milik kita?!" Tanya Lisa bingung.
"Iya, milik kita," jawab Namjoon singkat sambil memejamkan matanya.
"Namjoon, apa maksudmu apartemen ini milik kita?" tanya Lisa sambil mencubit pipi Namjoon dan mengusik pemuda itu.
"Hhhh.. aku membeli apartemen ini untukmu," Namjoon menjawab sambil membuka matanya malas-malasan.
"Mwo?!" seru Lisa terkejut. "Namjoon, apa maksudmu?!" tanya Lisa setengah kesal.
"Jangan marah dulu, Lisa," Namjoon buru-buru mengubah posisinya menjadi duduk dan menghadap ke arah Lisa. Lisa terlihat sebal. Air mukanya keruh.
"Namjoon, bukankah aku sudah bilang padamu, sejak dulu, aku tidak..."
Perkataan Lisa terhenti karena tiba-tiba Namjoon membungkam bibir Lisa dengan bibirnya sendiri. Awalnya Lisa mencoba memberontak dan mendorong dada Namjoon, namun Namjoon yang lebih kuat memegang kedua tangan Lisa dan memperdalam ciumannya. Namjoon memagut bibir bawah Lisa dengan lembut dan kemudian melepaskan ciuman singkat itu.
