Namjoon menguap dan merenggangkan badannya. Matanya mengerjap perlahan sambil meraba tempat tidur di sebelahnya. Kosong.
Namjoon duduk di tempat tidurnya, ia mengedarkan matanya ke seluruh penjuru kamar, namun tidak menemukan keberadaan Lisa. Namjoon melihat ke arah jendela besar kamar itu. Hari sudah beranjak malam. Lampu-lampu kota menyinari setiap sudut kegelapan kota Seoul."Lisa?" panggil Namjoon, berharap gadis itu menyahut.
Namjoon turun dari tempat tidur dan menyambar celana jeans yang tadi ia lemparkan sembarang arah sebelum permainan panasnya dengan Lisa. Dengan tergesa, ia memakai celana jeansnya dan berlari keluar dari kamar dengan panik, mencari keberadaan Lisa.
Ia menghembuskan nafas lega ketika melihat Lisa sedang berada di pantry, tengah menyeduh ramen instant cup."Chagiya," Namjoon memeluk pinggang Lisa dari belakang. Lisa membalikkan badannya. Gadis itu memakai kaos Namjoon yang kebesaran bagi tubuh mungilnya.
"Kau pasti lapar 'kan? Untung tadi aku membeli ramen instant saat belanja bulanan," Lisa mengaduk ramen itu dengan sumpit agar bumbunya tercampur sempurna dengan mie ramen yang sudah mengembang. Lisa membawa ramen itu ke meja bar dan mulai menyuapi Namjoon.
"Fuuuuh, hati-hati ini agak panas," Lisa meniup mie yang masih panas itu sebelum menyuapkannya pada Namjoon. Namjoon menyambut suapan itu dengan antusias.
"Aku kira kau pergi kerja tadi, aku panik kau tidak ada disampingku saat aku bangun," ucap Namjoon setelah menelan ramennya.
"Bagaimana aku bisa pergi kerja dengan penampilan seperti ini?!" timpal Lisa sewot sambil menunjuk lehernya yang penuh bekas cupangan berwarna merah di beberapa tempat, hasil perbuatan Namjoon.
Namjoon tersenyum canggung."Maaf.."
"It's okay, baby. Aku sudah bilang pada Mino-oppa kalau aku sedang sakit dan tidak bisa berangkat shift malam ini," kata Lisa.
"Siapa itu Mino-oppa?!" tanya Namjoon dengan nada agak cemburu.
"Dia rekan satu shiftku, bukankah dulu aku sudah pernah menceritakannya padamu?"
"Tapi kau tidak memanggilnya oppa dulu!" Ketus Namjoon sebal. Dia ngambek sekarang.
Lisa tertawa melihat kecemburuan Namjoon. Seperti anak kecil."Aku kan dulu belum akrab dengannya, Chagiyaaaa..." Lisa menggoda Namjoon dan menoel-noel pipi imut Namjoon. Namjoon tak bisa menahan senyumnya ketika Lisa kemudian mencolek dagunya dengan genit.
"Aku akan memesan makanan untukmu. Ramen ini tidak cukup bergizi, lihat tubuhmu, kau kurus sekali sayang," ujar Namjoon. Ia menatap bayangan tubuh kurus Lisa dibalik t-shirt miliknya yang kebesaran itu. Lisa memang selalu kurus sejak dulu. Entah sekarang karena Namjoon jarang bertemu dengan Lisa, atau bagaimana, Namjoon merasa bahwa Lisa semakin kurus. Ia mengkhawatirkan kesehatan kekasihnya itu.
"Apa kau tidak makan dengan baik?" tanya Namjoon khawatir.
"Aku makan dengan baik sayang, aku hanya sedang diet sekarang," jawab Lisa sambil mengelus punggung tangan Namjoon.
Namjoon berdecak sebal, lalu ia menelpon restoran daging dan memesan makanan untuk delivery order.
Lisa memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Ia masuk ke kamar sementara Namjoon masih menelpon, dan memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai kamar.
Lisa beranjak ke kamar mandi yang terletak di samping kamar tidur, dan melepas kaos kebesaran Namjoon. Lisa tidak memakai bra dan panty, jadi ia langsung masuk ke dalam shower room dan menyalakan kran. Air hangat mengalir dan mulai membasahi kepala Lisa. Lisa terdiam beberapa saat dibawah kucuran air hangat itu, merilekskan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
As Long As You Love Me | NAMLICE ❣️NC21❣️
Romance🌚Kim Namjoon, pemuda tampan keturunan keluarga kaya raya yang tegas dan berkharisma. Menjadi Leader bagi BANGTAN BOYS, idol boy group yang paling terkenal dan dipuja saat ini. Menjalani kariernya dengan bahagia dan telah memiliki segalanya. 🌝Lalis...