6

27 16 2
                                    

HAPPY READING GUYS!! JGN LUPA VOMMENT YA☺👌THANK YOU🤗❤


*************

Jam dinding Shanda menunjukkan pukul 6.30 pagi . Ia bergegas bangun dari tidurnya dan segera bersiap untuk ke kantor.Tetapi ntah kenapa Shanda terbayang-bayang wajah Angga dan tiba-tiba suasana hati Shanda berubah.

Kepalanya sedikit pusing dan badannya sangat lemah . Dia memegang keningnya ternyata sangat panas . "Aku sakitt!?"Tanya Shanda pada dirinya . Oh ayolah , hari ini dia harus bekerja .

Shanda segera menghubungi sahabatnya , sebenarnya , dia ingin menghubungi salah satu kakaknya tetapi memandangkan Shanda tidak mahu membuat kakak²nya khawatir dengan keadaan Shanda , dia memutuskan untuk tidak menghubungin mereka.

"Hallo Shan .. ada apa pagi² gini telfon?"Tanya Niza pada Shanda.

"Gini za , lo bisa ga kerumahku terus sekalian belikan obat penurun panas ya , nanti uangnya gw ganti.." Ujar Shanda dengan suara serak efek dari ketidak enakkan badanya.

"Lo sakit Shan?!!" Tanya Niza kepada Shanda . Niza kaget dan ketika Shanda ingin menjawab pertanyaan Niza , Niza sudah memutuskan talian telefonnya.

"tutt..tuuttt."

"Niza? hallo? loh kok malah di matiin sih?."Ujar Shanda. Niza mematikan telefonnya karena Niza sangat cemas dan ia cepat-cepat bergegas untuk pergi ke apotik terdekat untuk membeli obat . Niza mengendarai mobilnya dengan cepat , dia tidak ingin sesuatu terjadi pada Shanda .

"Braakk.."

"Shanda!! lo baik" aja??." Tanya Niza setelah membuka pintu tanpa mengetuknya.

"Niza!!..ketuk pintu dulu kek apa kek.. ni main dobrak aja tuh pintuu..kalau pintunya rusak ! lo mau gantiin?" ketus Shanda . Shanda ni ya , udah sakit terus marah-marah.

"Ihh lo ya..pintu ga pentingg..lo itu yang pentingg.."jawab Niza sambil menepuk keningnya. Dia tidak mengerti dengan Shanda , sakit masih mikirin pintu.

"cieee ada yang khawatir sama aku ni yeee!!" cebik Shanda sambil menggelitik pinggang Niza.

"Udah² ayo makan terus obatnya di minum ya.." Ujar Niza.Niza membawakan sebungkus nasi dan sup ayam buatan ibunya. Niza menyuapkan sesendok demi sesendok hingga suapan ketiga Shanda menggelengkan kepalanya karna dia sudah tidak nafsu makan . Mulutnya terasa agak pahit . Kemudian , Niza menyuapkan 2 biji obat penurun panas dan segelas air .

"Shanda , lo gak usah kerja ya? di rumah aja istirahat .. ntar gw minta izin ke pak Angga." Ujar Niza .

"Gw udah enakan dikit kok , gw masuk kerja aja .. aku ga mau kehilangan gaji ehehe." Shanda tersenyum sambil mengedipkan kedua matanya.

"Serius lo? kesehatan lo itu penting Shan.." Ujar Niza sambil memegang kening Shanda untuk pastikan demam Shanda sudah menurun atau belum . Tapi , suhu badannya bertambah panas dan Shanda terlihat sangat pucat . Shanda tetap tersenyum walaupun ia sedang sakit , dia tidak ingin terlihat terlalu lemah . Dia tetap kuat , ini hanya demam biasa .

LelahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang