Tak kenal maka tak sayang

21 3 1
                                    

"Ray,tadi aku ketemu pak Galih Dan dia bilang ke aku,pulang sekolah sekarang kalian anak padus disuruh kumpul dulu.Bilang ke Yang lain ya Ray.. bayyy duluan rayy" jelas mely seraya terburu buru pamit untuk pulang duluan

"Okey tengcu moly"

Aku pun langsung membuka ponsel Dan buru buru mengetik Karena takutnya teman teman paduan suara Yang lain keburu pulang

Choral Group🎼

"Mentemen Kita kumpul dulu pulang sekolah sekarang.Jangan dulu pulang yaa"

Safira+3 sedang mengetik.......

Kulihat safira Dan entah siapa lagi Yang sudah membaca pesan dariku di grup WhatsApp Dan sedang mengetik,
Semoga saja mereka masih berada di sekolah Dan belum pulang

Aku langsung menutup handphone dan bergegas untuk segera langsung menuju ruang ekskul,mungkin saja Disana pak Galih sudah menunggu

Benar saja,dari luar ruang ekskul samar samar terdengar suara dentingan gitar yang sedang dimainkan.Itu artinya Ada orang Yang sudah Ada Disana,mungkin saja pak Galih.Karena pak Galih slalu tak tinggal diam jika ia sedang menunggu anak anak nya untuk latihan

Namun tak disangka,bukan pak Galih Yang Ada di dalam Sana.Melainkan Rainer Yang sedang duduk di atas Meja dengan gitar Yang berada di pangkuannya

Langkahku terhenti saat Baru saja di depan pintu Dan mendapati Rainer,
Begitu pun Rainer Yang juga berhenti memainkan gitarnya saat menyadari Ada orang Yang sedang memperhatikannya

"Ngapain berdiri disitu?" Tanya Rainer

"Eh.. mmp"aku berdeham karena bingung harus menjawab apa

Aku melangkah masuk ke dalam ruang ekskul dengan waspada karena pandangan Rainer Yang begitu mengawasiku membuat aku seperti mematung diam saja namun Terheran heran

"Kok malah Ada dia sii" ucap batinku

"Disuruh kumpul kan?,atau aku gaboleh ikut kumpul nih?"Rainer menyinggung mengingatkanku pada kejadian 3 minggu Yang lalu

"Siapa Yang larang?" Aku mencoba untuk tetap jutek kepadanya

"Kamu"

Aku tau ia pasti berniat menyinggung,aku tak mau ia mengingatnya lagi karena aku malu,

Ku hembuskan nafas pelan hingga terdengar oleh Rainer Yang masih memperhatikanku,
aku mencoba bersikap normalnya kepadanya

"Yang lainnya Mana?" Tanyaku mengalihkan pembicaraan

"Udah pada pulang,lagian kamu ngasih Taunya ngedadak"

"Disuruh pak Galih,
....eh itu duduknya..." ucapku Tiba Tiba saat aku menyadari Rainer tidak duduk di kursi melainkan di meja

"Ya maap" jawab Rainer Yang langsung Pindah posisi duduk di kursi panjang

"Kamu?" Tanya Rainer singkat

"Apaan?"

"Mau berdiri Aja disitu?"

Aku tak sadar bahwa aku belum merubah posisiku Yang sedari tadi masih berdiri di ambang pintu,karena tadi ku hanya melangkahkan 1 langkah saja dari luar pintu hehe

Nanti Kamu Tau Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang