Twenty Three

2.9K 230 1
                                    

Reese POV

Aku terbangun saat merasakan kakiku kram, seperti ada yang melilitku. Mataku terbuka dan melihat Benjamine memelukku dengan erat. Mencoba menggerakkan tanganku yang kebas juga menggeser pelan Benjamine dan berhasil. Kuperhatikan sekeliling kamar, aku sudah kembali ke mansion setelah dua bulan berbulan madu. Kemarin aku sampai dan langsung tertidur karena terlalu letih.

Ku renggangkan badanku, mencoba untuk duduk, sinar matahari mulai tidak sabar untuk masuk dari balik tirai. Kakiku menyentuh lantai dingin, berjalan ke arah tirai, kubuka perlahan untuk mengamati pohon pohon yang sudah tidak ditutupi oleh salju, warna hijau mulai terlihat, salju mulai mencair, pemandangan yang terlihat sangat berbeda ketika aku sebelum menikah.

Aku membalikkan badanku, Benjamine masih tidur, kuputuskan segera bangun bergegas menggunakan kimono untuk menutupi baju tidur satin, berjalan keluar kamar ke arah dapur, aku ingin membuatkan sarapan untuknya.

Mrs. Jhonson terlihat sudah ada di dapur, aku bisa mencium bau roti panggang yang menggiurkan.

"Good morning Mrs. Jhonson." Sapa ku.

Mrs. Jhonson berbalik ketika mendengarku dan membungkukkan sedikit badannya. "Selamat pagi, Luna."

"Don't call me like that. Just Reese."

Dia tersenyum senang dan melanjutkan mengoleskan roti lainnya dengan selai. "Tidurmu nyenyak, Reese?"

Aku mengangguk. "Kau banyak sekali membuat roti, untuk siapa ini?"

"Oh ini maaf, aku biasa memberikan sarapan untuk para pengurus kuda di belakang aku biasnya menggunakan dapur besar hanya saja takut ku membutuhkanku, hari
Ini pengurus kuda akan bekerja keras karena para Alpha akan datang untuk latihan berkuda." Dia berhenti dan melihatku. "Apa kau tidak keberatan, Reese?"

"Aku? Oh tidak silahkan." Ucapku terkejut dengan pertanyaannya. "Apa aku boleh membuat sarapan untuk Benjamine?"

Dia tersenyum. "Reese, dapur ini milikmu. Kau boleh melakukan apa saja yang kau inginkan, bahkan menyuruhku."

Aku terkejut. "Ya, dapur ini milikku."

"Ada design yang menurutmu perlu diganti, aku akan bilang untuk menggantinya."

Aku menggeleng cepat. "Tidak, semuanya sudah sempurna."

"Ohya, para Alpha akan datang kesini?" Tanyaku lagi.

"Ya, mungkin akan datang sore atau siang ini. Mereka biasanya langsung ke arena pacuan kuda."

Aku mengangguk. "Mereka sering kesini?"

"Biasanya bergantian, di masing-masing pack untuk menjaga hubungan baik."

"Mereka akan ke mansion ini?"

"Terkadang. Jika Alpha menyuruh Beta membawa mereka kesini. Namun sepertinya semenjak ada kau, Alpha menjadikan mansion ini adalah area privat. Jadi mereka akan makan dan mengobrol di mansion para tamu menginap."

"Apa yang bisa aku bantu untuk mu?"

"Ah tidak, aku ingin mengerjakannya sendiri. Kau boleh pergi Mrs. Jhonson."

Dia mengangguk. "Aku pergi dulu Reese."

Aku membuat pancake dan memotong beberapa buah untuk dijadikan topping, ku tata di meja makan. Tak lupa ku buatkan teh chamomile untuk Benjamine, tiba-tiba sebuah tangan kekar melingkar di perutku.

"Aku mencari istriku." Ucapnya parau khas orang baru bangun tidur.

"Kau terlihat lelah." Kataku sambil mengaduk teh. "Ayo sarapan aku sudah buatkan pancake."

Destiny (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang