Twenty

2.7K 236 2
                                    

Reese POV

Mataku mendadak terbuka!

Selamat beberapa menit aku berusaha mengumpulkan nyawaku yang masih mengawang-ngawang, aku berusaha melihat sekeliling dan tersadar bahwa aku masih berada di kamar Benjamine. Ah mimpi...

Setelah kembali ke dunia nyata, ku paksa bangun tubuhku untuk duduk. Di Sebelahku, Leah masih tertidur. Aku melihat jam di meja samping tempat tidurku baru menunjukkan pukul tiga pagi.

Aku mengutuk diriku sendiri, bisa-bisanya memimpikan kematian ku sendiri saat menjelang pernikahan. Itulah akibatnya aku suka membaca cerita thriller sebelum tidur di hp ku.

Ingin mengenyahkan mimpi buruk itu jauh-jauh, aku bangkit mengambil kimono ku, dan turun ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa menenangkanku.

Setelah sampai dapur, pertama tama yang kulakukan adalah meminum air mineral. Aku sangat haus seperti habis dikejar-kejar hantu. Air itu habis dalam seteguk tanpa ambil napas. Aku berusaha mengatur nafas ku, menaruh kepalaku di kedua tangan yang ku lipat diatas meja bar.

"Luna, ada yang bisa saya bantu?" Suara seorang wanita membuatku terkejut dan memaksaku untuk menegakkan badanku.

"Mrs. Jhonson." Ucapku kepada maid yang selalu ada untuk memasak khusus di mansion Benjamine. "Kau mengagetkan ku." Lanjutku.

"Anda sepertinya tidak bisa tidur, Luna?" Tanya wanita paruh baya yang umurnya kira-kira 50 tahun, terlihat wajahnya masih tetap cantik walau keriput halus mulai terlihat diwajahnya.

"Anda sepertinya tidak bisa tidur, Luna?" Tanya wanita paruh baya yang umurnya kira-kira 50 tahun, terlihat wajahnya masih tetap cantik walau keriput halus mulai terlihat diwajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku mengangguk. "Just Reese, please. Itu membuatku lebih baik." Aku menghela napas. "Hanya mimpi buruk."

"Mau saya buatkan chamomile tea, Reese?" Dia menawarkan.

"Boleh." Dia segera bergerak mengambil sebuah gelas dan menyeduh teh yang sangat harum, aku bahkan bisa mencium wanginya dari mejaku.

"Mrs. Jhonson, kenapa kau sepagi ini ke dapur?" Tanyaku penasaran.

"Alpha memintaku untuk melihatmu." Jawabnya jujur.

"Dia sudah kembali?" Kataku girang.

"Ya, Reese." Dia membawakan tehnya padaku. "Namun sepertinya dia tidak bisa menemuimu."

Aku cemberut. "Apa terjadi sesuatu padanya?"

"Alpha tidur bersama Beta, kamarnya dikunci dan kuncinya diambil oleh Beta" dia menjawab sambil tersenyum.

"Mesra sekali mereka." Kataku ikut tersenyum sambil menghirup teh yang sudah ada didepanku.

"Bagaimana dia tahu aku ada disini?"

"Dia menelponku untuk mengecek kau di kamarnya, namun aku melihat kau turun ke arah sini."

Aku menyeruput tehku, ketenangan mulai masuk kedalam tubuhku. Aku menghirup napas dalam-dalam mencium wanginya teh chamomile dan mengeluarkannya pelan-pelan.

Destiny (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang