Benjamine POV
Oliver berdiri di barisan paling depan, di sebelah Brian dan Ruby. Mobil yang digunakan sudah pergi melewati pintu gerbang. Dia tersenyum meledek pada Edward.
"Ku cari-cari kau akhirnya bertemu disini juga." katanya pada Edward.
Senyum tak hilang dari bibir Edward. "Apa kabar, nak?" kudengar nada tulus dari perkataan Edward. "Kau sudah terlihat begitu dewasa."
Oliver tertawa sinis. "Jangan panggil aku seolah-olah kita begitu dekat, pembunuh!"
"Kurasa untuk hal yang satu itu kau harus tanyakan lebih detail pada bibimu." Edward berkata dengan tenang.
"Sekali pembohong kau tetap pembohong!" Oliver berteriak menggeram. "Tak ada yang bisa membantumu, bahkan anakmu saja terbaring tak berdaya, sedangkan menantumu pergi."
Aku dan Ethan bersiap untuk menampakan diri, ku mindlink Edward.
'Edward, aku akan kesana.'
Aku dan Ethan berjalan dari arah belakang kawanan ku, membuat kawananku terbagi menjadi dua, lalu perlahan menutup setelah aku dan Ethan berhenti di samping Edward, menoleh pada Edward, dia melemparkan senyum dan anggukan.
Kulihat Oliver terkejut, dia seperti tidak percaya aku disini, terlihat Ruby tak kalah terkejutnya dari Oliver.
"Kau...." Ruby tak sanggup meneruskan perkataannya.
"Selamat datang Oliver dan Ruby." Aku tersenyum. "Sungguh suatu kehormatan untukku bisa menyambut banyak tamu dari Blackmoon pack hari ini."
"Kau cukup pintar ya." Kata Oliver sadar dari keterkejutannya.
"Namun aku sangat sedih, melihat apa yang kalian lakukan pada Lunaku dan juga pada istri dari Beta ku." Ingin sekali rasanya aku mencincang Oliver yang sombong itu.
"Lunamu?" Ruby tertawa. "Bahkan dia bukan serigala bagaimana dia bisa menjadi Luna?"
Ruby melihat ke arah belakang kepada seorang dari Blackmoon pack, dia membawa sesuatu, seperti ember, ke arah Reese dan Leah, lalu tiba-tiba, BYUR! Dia menyiramkan seluruh air di ember itu pada Reese dan Leah.
Reese terbangun batuk-batuk, dia seperti tersedak, matanya mengerjap-ngerjap, wajahnya yang basah berusaha untuk dia keringkan dengan pundaknya, kesulitan karena tangannya masih diikat di belakang, dia terlihat panik menyadari sekelilingnya. Dia melihat ke arahku, tatapan itu adalah tatapan menderita, tatapan yang tidak pernah ingin aku lihat.
SIALAN RUBY!
Aku menggeram kencang, berubah menjadi serigala, ku tubruk tubuh ruby, dia terlempar cukup jauh dan berubah jadi serigala. Ku lihat Ethan dan Edward juga mengikutiku. Perang dimulai.
***
Reese POV
Aku bermimpi adanya badai, aku berlari menyelamatkan diri, tidak aku harus selamat, semua demi bulatan kecilku. Aku berlari dengan kencang namun air itu datang kepadaku, dan mengenai badanku, wajahku, rambutku, aku kesulitan bernapas.
Mataku terbuka, ku rasakan tanganku yang nyeri, ku paksa membangunkan diri, aku mengerjap-ngerjap berusaha mengelap muka ku ke bahu agar dapat melihat dengan jelas, ku lihat sekeliling, aku pulang.
Namun bukan pulang dalam arti yang sebenarnya, biasanya pulang mengandung arti bahwa kau akan 'aman', keadaan sekitar membuatku bergidik ngeri, banyak serigala, aku melihat Leah juga baru sadar dan terkejut melihat keadaan.
Kuedarkan pandanganku, aku ada di sini di bawah pohon pinus yang berada di belakang kawanan Oliver dan Ruby. Mataku menangkap orang yang sangat aku rindukan di seberang sana, dia menatapku. Cinta, marah, murka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Completed)
RomanceApakah yang kau lakukan jika takdir yang tak kau sangka menghampirimu? Jika bersamanya membuatnya terluka akankah kau tetap bersamanya? Reese, seorang penyihir wanita yang juga seorang designer, diputuskan oleh pacarnya dan sekarang malah ingin memb...