Prolog

467 81 12
                                    

Haii, sebelum kalian baca cerita aku yang ini, pastiin kalian udah baca cerita aku yang judulnya "Unforgettable" ya. Soalnya cerita "Let You Go" ini kelanjutan dari cerita pertama aku.

Aku sengaja bikin sequel ini karena kisah Senja belum sepenuhnya berakhir. Masih banyak yang terjadi setelah kandasnya hubungan Senja dan Arsen.

Penasaran sama kelanjutan kisah Senja setelah putus dengan Arsen?

Yuk, langsung di baca aja!

Semoga kalian suka sama sequel ini.

Happy Reading guys! :)

***

Senja sedang berdiri di balkon kamarnya, menatapi langit malam yang penuh dengan bintang.

Bintang itu mengingatkannya akan sosok Arsen, masa lalunya.

"Aku ibarat bintang dan kamu ibarat bulannya. Bintang ini gak akan pernah bisa jauh dari bulan, karena bagi bintang dia gak akan bisa bersinar terang tanpa bulan."

Kata-kata itu terbesit di kepalanya. Senja hanya tersenyum getir kala ingatan itu singgah dalam benaknya. Pikirannya tertuju pada momen malam itu, saat Arsen mengajaknya dinner.

"Kenapa lo sulit banget buat gue lupain?" gumam Senja pada dirinya sendiri dengan posisi kepala menengadah ke atas sambil menghirup udara malam itu untuk mengurangi rasa sesak di dadanya.

Meskipun Senja telah mengikhlaskan Arsen, tetap saja bayang-bayang cowok itu selalu bersarang dalam benaknya.

Ting

Sebuah notifikasi membuyarkan lamunan Senja, ia segera mengeceknya. Senja hanya tersenyum simpul membaca pesan masuk itu, lalu ia menggerak-gerakkan jarinya di atas keyboard ponselnya untuk membalas pesan tersebut.

Ia jadi teringat dengan ucapan kekasihnya.

Ya, sekarang Senja sudah memiliki kekasih baru. Ia mencoba untuk kembali membuka lembaran baru.

"Lo mau kan coba buka hati lo buat gue?"

Sebenarnya Senja ragu, tetapi apa salahnya jika ia mencoba? Lagipula, ia ingin kembali mencoba membuka hatinya. Senja tak mau terlalu fokus dengan masa lalunya.

Flashback on

Senja sedang berada di rooftop sekolahnya bersama seseorang. Mereka duduk di sofa panjang yang sudah terlihat usang.

"Lo mau ngomong apa?" Senja membuka suara sambil menatap lurus ke depan.

Orang yang duduk di sebelahnya menarik nafas dan menatap Senja dengan tatapan yang sulit diartikan. Hal itu membuat Senja mengernyitkan dahinya.

"Kenapa? Tegang banget kayaknya," ucap Senja mencairkan suasana.

"G-gue..." ucapannya terhenti, orang tersebut memejamkan matanya menahan rasa gugup.

"Kok lo jadi gugup gitu sih? Muka lo jadi lucu haha." Senja menahan tawanya melihat ekspresi orang yang diajak bicaranya.

Melihat tawa Senja membuat orang tersebut semakin gugup. "G-gue sayang sama lo."

Seketika tawa Senja terhenti, Senja hanya diam tak merespon perkataan orang itu. Sebenarnya Senja tak terlalu terkejut mendengar pengakuan yang keluar dari mulut cowok itu. Ia sudah bisa menebak itu.

Orang itu kembali melanjutkan ucapannya. "Setiap berada di deket lo, jantung gue selalu berdebar. Setiap kali gue ngeliat lo ketawa rasanya gue seneng banget, meskipun gue tahu kalo alasan lo tertawa itu bukan gue. Tapi seengaknya ngeliat lo tertawa bikin hati gue jadi lega. Dan setiap kali gue ngeliat lo sedih, rasanya hati gue juga ikut teriris. Lo mau gak jadi pacar gue?"

Senja bingung, apa yang harus ia lakukan?

Apakah ia harus membuka lembaran baru? Hatinya belum sepenuhnya siap. Senja takut jika ia melukai perasaan orang tersebut.

"Lo mau kan coba buka hati lo buat gue? Gue tau kok lo pasti masih bingung sama perasaan lo, bahkan lo gak memiliki perasaan yang sama kayak gue. Izinin gue untuk menumbuhkan rasa itu dalam hati lo, meskipun gue gak yakin apakah gue berhasil melakukan itu atau gak. Tapi, kasih gue satu kali kesempatan, kalo suatu saat gue gagal, lo boleh pergi. Gue gak akan ngelarang lo."

Orang itu menatap Senja dengan tatapan penuh harap. Bola matanya menyiratkan sebuah perasaan sayang yang tulus, Senja dapat merasakannya.

"Iya, gue mau," jawab Senja sambil tersenyum simpul. Senja rasa mungkin ini sudah saatnya ia kembali membuka hatinya.

Lagipula ia tak mau terus menerus menutup hatinya. Ia tak mau menyia-nyiakan orang yang selama ini menyayanginya dengan tulus.

"Makasih. Makasih kamu udah mau coba buka hati kamu buat aku. Aku janji gak akan bikin kamu kecewa dan aku akan berusaha semaksimal mungkin supaya kamu bisa ngebales perasaan aku." Orang itu langsung meraih tubuh Senja, lalu mendekapnya dengan erat.

Ia tak menyangka penantiannya selama ini membuahkan hasil. Ia akan berusaha melindungi gadis itu. Ia tak akan membiarkan seorang pun melukainya.

Flashback off

"Harusnya gue yang berterima kasih sama lo," ucap Senja pada dirinya sendiri kala ingatannya tertuju pada kejadian di mana kekasihnya menembaknya waktu itu.

Senja kembali mengadahkan kepalanya ke atas menatap langit yang di penuhi dengan bintang.

"Makasih, udah memberi gue kenangan yang gak akan pernah gue lupain," ucapnya sambil tersenyum memandang bintang malam itu.

Ia harap bintang di langit mampu mengirimkan rasa rindunya pada orang yang dulu menempati hatinya.

***

Gimana nih, ada yang bisa tebak gak cowok yang nembak Senja itu siapa?

Untuk sekarang ini aku Up prolognya dulu aja ya, aku tau pasti kalian udah gak sabar hehe.

Kalo yang baca udah 1k sebelum akhir bulan, aku bakal Up kelanjutannya lebih cepet.

Jangan lupa vote ya!

Let You GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang